9
menjadi normal. Pernyataan tersebut dijelaskan oleh Howes Tonyan dalam Santrock, 2009.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia
atau tingkat kedewasaan yang sama. Dengan kata lain, dukungan sosial teman sebaya adalah proses sosial yang melibatkan aspek-aspek yang
terdiri dari informasi, perhatian, emosional, penghargaan dan bantuan instrumental yang diperoleh individu dari kelompok yang memiliki
kesamaan tingkat kedewasaan dan usia yang kurang lebih sama.
2.2.3. Teori Dukungan Sosial Teman Sebaya
Pada suatu kesempatan, Kumalasari Ahyani 2012 menyatakan bahwa hampir setiap remaja memiliki teman-teman sebaya
dalam bentuk kelompok. Kelompok teman sebaya ini ada yang menguntungkan pengembangan proses penyesuaian diri tetapi ada pula
yang justru menghambat proses penyesuaian diri remaja. Dukungan sosial dijelaskan oleh Malecki Demaray dalam Hidayati, 2011
merupakan persepsi seseorang terhadap dukungan yang diberikan orang lain dalam jaringan sosialnya misalnya keluarga dan teman yang
membantu meningkatkan kemampuan diri untuk bertahan dari pengaruh-pengaruh yang merugikan. Dukungan sosial meliputi
dukungan emosional, informasi, atau materi alat bantu yang diberikan. Kemudian Mead, dkk dalam Solomon, 2004 telah jauh meneliti
dukungan teman sebaya dan menyatakan bahwa dukungan teman
10
sebaya merupakan sistem memberi dan menerima bantuan yang dibangun berdasar prinsip-prinsip kunci yang meliputi rasa hormat,
berbagi tanggung jawab, dan persetujuan yang sama mengenai apa itu menolong.
Dalam suatu kesempatan, House dalam Glanz dkk., 2008 menyatakan bahwa dimensi dukungan sosial mencakup:
1. Dukungan emosi, keberadaan seseorang atau lebih yang bisa
mendengarkan dengan simpati ketika seorang individu mengalami masalah dan bisa menyediakan indikasi kepedulian
dan penerimaan. 2.
Dukungan penilaian, meliputi ketersediaan informasi yang berguna dalam rangka evaluasi diri. Dengan kata lain,
memberikan umpan balik dan penguatan atau penegasan. 3.
Dukungan informasi, meliputi ketersediaan pengetahuan yang berguna dalam menyelesaikan masalah, seperti menyediakan
informasi mengenai sumber-sumber dan layanan komunitas atau menyediakan nasehat dan tuntunan mengenai suatu aksi
atau hal-hal tertentu untuk menyelesaikan masalah. 4.
Dukungan instrumental, melibatkan bantuan nyata atau praktis yang secara langsung dapat membantu seseorang yang
membutuhkan. Sementara itu, Tardy dalam del Valle dkk., 2010 menekankan
kompleksitas konsep dukungan sosial dari sudut pandang pengukuran
11
measurement, mengidentifikasi empat dimensi dukungan sosial, antara lain :
1. Arahan, dukungan yang diberikan atau diterima. Arahan atau
dukungan yang diberikan berupa nasihat atau penjelasan sehubungan dengan topik yang dibicarakan.
2. Deskripsi atau penilaian, dukungan sosial yang secara
sederhana digambarkan atau dinilai dalam cara tertentu. 3.
Isi, meliputi dukungan emosional, instrumental, informasional, atau penilaian. Dapat berupa petunjuk informasi atau dapat
berupa dukungan materi atau benda yang diberikan. 4.
Jaringan, orang tua, guru, teman sebaya. Jaringan yang dimaksud adalah adanya orangtua, guru, dan teman sebaya
sebagai sumber dukungan sosial yang diberikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dimensi dukungan
social teman sebaya yang dikemukakan oleh House dalam Glanz dkk., 2008. Penulis memilih empat dimensi ini disebabkan karena lebih
lengkap jika dibandingkan dengan dimensi yang dikemukakan oleh Tardy dalam del Valle dkk., 2010.
2.2.4. Fungsi Teman Sebaya