8
2.2.2. Pengertian Teman Sebaya
Pada masa remaja ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis dan sosialnya, yang mana
pada masa ini keterikatan terhadap teman sebaya sangat kuat. Keadaan seperti ini menjadikan remaja kelompok tersendiri, seolah-olah mereka
antar sesamanya saling memahami, mereka mulai menjauh dari orang tua, karena merasa orang tua kurang memahami dirinya. Mereka lebih
memilih memecahkan masalahnya dengan teman sebayanya dari pada dengan orang tua atau gurunya, masalah yang sangat seriuspun mereka
biasanya akan membahas dengan teman sebayanya. Dalam suatu kesempatan Santrock 2009 menyatakan bahwa
dalam konteks perkembangan anak, teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama. Dari
kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teman sebaya adalah suatu bentuk hubungan pada remaja yang memiliki usia dan
tingkat kedewasaan yang sama, baik di lingkungan sekolah ataupun lingkungan rumah.
Interaksi teman sebaya yang memiliki usia yang sama memainkan peran khusus dalam perkembangan sosioemosional anak-
anak. Salah satu fungsi yang paling penting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan perbandingan
tentang dunia di luar keluarga. Hubungan baik dengan teman sebaya merupakan peran yang mungkin penting agar perkembangan anak
9
menjadi normal. Pernyataan tersebut dijelaskan oleh Howes Tonyan dalam Santrock, 2009.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia
atau tingkat kedewasaan yang sama. Dengan kata lain, dukungan sosial teman sebaya adalah proses sosial yang melibatkan aspek-aspek yang
terdiri dari informasi, perhatian, emosional, penghargaan dan bantuan instrumental yang diperoleh individu dari kelompok yang memiliki
kesamaan tingkat kedewasaan dan usia yang kurang lebih sama.
2.2.3. Teori Dukungan Sosial Teman Sebaya