Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

56 Tabel 2. Perbandingan Model Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Persiapan : - Guru membuka pelajaran - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru menyampaikan ruang lingkup materi - Guru menjelaskan petunjuk pembelajaran menggunakan e- learning Isi : - Guru mengarahkan siswa membuka materi yang ada di e- learning - Guru menyampaiakan meteri pelajaran dengan menggunakan e-learning secara garis besar serta dijelaskan juga dengan metode konvensional ceramah - Guru mengarahkan siswa melihat vidio pembelajaran menganai proses pembubutan - Guru membuka diskusi dengan siswa - Guru menyarankan siswa untuk menambahkan catatan poin- poin penting - Mengarahkan siswa untuk mengerjakan quiz dan latihan soal yang ada dalam e-learning Penutup : - Guru menutup pelajaran Persiapan : - Guru membuka pelajaran - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru menyampaikan ruang lingkup materi Isi : - Guru menyampaikan materi pelajaran secara keseluruhan dengan menggunakan metode ceramah - Guru menyuruh siswa untuk mencatat semua materi yang disampaikan guru Penutup : - Guru menutup pelajaran 57 c. Pemberian Test Setelah perlakuan selesai diberikan, maka antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan tes. Tes diberikan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberikan perlakuan berupa metode blended learning. Dan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan metode blended learning dan kelompok kontrol tanpa diberikan perlakuan berupa metode blended learning. d. Langkah Perlakuan Eksperimen 1. Pretest 2. Penjelasan tujuan pembelajaran 3. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. 4. Posttest

H. Analisis Instrumen

Setelah instrumen disusun, kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta meminta pertimbangan dari dosen ahli. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan validasi isi content validity dan konstruk construct validity. Instrumen yang benar akan memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang valid, akurasi dan dapat dipercaya. Persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian ada dua macam, yakni validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas validity dan reliabilitas reliability digunakan untuk mengetahui kemampuan instrumen 58 dalam mengungkapkan data sebenarnya sehingga memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah yang diteliti. 1. Uji Validitas Validitas adalah sesuatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Suharsini Arikunto, 2006: 168. Validitas instrumen meliputi : a. Validitas isi content validity, berkenaan dengan isi dan format instrumen b. Validitas konstruk construct validity, berkenaan dengan konstruksi atau struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen. c. Validitas kriteria criterion validity, berkenaan dengan tingkat ketepatan instrumen mengukur segi yang diukur dibandingkan dengan hasil pengukuran lain yang menjadi kriteria. Validitas kriteria dihitung dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari penggunaan instrumen tersebut dengan skor instrumen lain yang menjadi kriteria. Uji validitas isi dan konstruk dilakukan dengan konsultasi dengan para ahli Experts Judgement yang sesuai dengan bidangnya, agar diperiksa dan dievaluasi secara sistematis sehingga instrumen penelitian valid dan dapat menjaring data yang dibutuhkan. Uji validitas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 2 48

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 129

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK BENGKEL DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 153

PENGARUH SARANA PRASARANA BENGKEL PERMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTEK PERMESINAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 69

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 68

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PADA MATA DIKLAT TEORI PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA (PSPT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 249

PENGARUH KONSEP DIRI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 118

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH.

0 0 73

PENGARUH INTENSITAS PEMBERIAN TUGAS RUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS X PESERTA DIDIK TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN DAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 0 154

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK KEJURUAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 134