47 mahasiswa dengan nilai gain 0,32 kategori sedang. Rata-rata hasil belajar
sebelum dikenai tindakan 65,57 kategori baik kemudian setelah dikenai tindakan mengalami peningkatan menjadi 76,50 kategori baik.
C. Kerangka Berfikir
Gambar 4. Kerangka Berfikir D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritik, maka hipotesis penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1. Ho : Tidak ada peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan pada
mata pelajaran teknik pemesinan bubut di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta setelah diterapkan metode blended learning.
Ha : Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut di SMK Muhammadiyah
3 Yogyakarta setelah diterapkan metode blended learning.
Kondisi Saat Ini Tindakan
TujuanHasil
Diskusi Pemecahan
Penerapan Pembelajaran
Blended
Evaluasi Awal Evaluasi Efek
Evaluasi Akhir Pembelajaran
Monoton Belum
ditemukan metode
pembelajaran yang tepat
Metode yang digunakan
konvensional Penjelasan
pembelajaran
blended learning
Pelatihan pembelajaran
e-learning
Melaksanakan pembelajaran
secara Kualitas KBM,
baik proses maupun hasil
hasil meningkat
48
2. Ho : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas XI TP4
dengan menggunakan metode blended learning dan kelas XI TP2 yang tidak menggunakan metode blended learning pada mata
pelajaran teknik pemesinan bubut. Ha : Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas XI TP4
dengan menggunakan metode blended learning dan kelas XI TP2 yang tidak menggunakan metode blended learning pada mata
pelajaran teknik pemesinan bubut.
49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan blended learning terhadap prestasi belajar siswa teknik permesinan. Bentuk
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu quasi experimental research. Menurut Suryabrata 2013: 92 tujuan
penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relavan. Adapun
bentuk penelitian ini dipilih karena objek penelitian ini adalah siswa, sehingga tidak mungkin untuk membuat kondisi objek dari kedua kelompok
sama. Artinya ada variabel yang kondisinya tidak mungkin dibuat sama, diantaranya tingkat kecerdasan siswa, keadaan sosial ekonomi, dan motivasi
belajar siswa. Berdasarkan masalah penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh
penerapan pendekatan blended learning terhadapat prestasi belajar siswa teknik permesinan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, maka peneliti
menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design dengan pola sebagai berikut:
50 Keterangan:
E = Kelas eksperimen K = Kelas kontrol
O1 = Pre test pada kelas eksperimen O3 = Pre test pada kelas kontrol
X = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakanpendekatan blended learning yaitu kombinasi e-learning dengan ceramah konvensional
O2 = Post test pada kelas eksperimen O4 = Post test pada kelas kontrol
Sugiyono, 2013:79
B. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2013: 39 Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
E O
1
X O
2
K O
3
- O
4