Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
79 minimal sama dengan angka minimumnya. KKM untuk mata pelajaran teknik
pemesinan bubut di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yaitu 70. Berikut data perbandingan hasil belajar dengan nilai KKM untuk
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:
Tabel 17. Perbandingan Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol dengan KKM
Kelompok Tes
Jumlah Siswa
Kriteria Ketuntasan Minimum KKM 70
Prosentase Kelulusan
Lulus Belum
Lulus
Eksperimen Pretest
30 siswa 1 siswa
29 siswa 3,33
Posttest 30 siswa
30 siswa 0 siswa
100
Kontrol Pretest
30 siswa 0 siswa
30 siswa
Posttest 30 siswa
7 siswa 23 siswa
23,33
Berdasarkan tabel 17 di atas diketahui bahwa yang lulus KKM untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 100 , sedangkan pada kelas kontrol siswa
yang lulus yaitu sebesar 23,33 . Penelitian ini menunjukan perbedaan hasil belajar pembelajaran dari nilai yang diperoleh oleh siswa. Terdapat hasil
belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat
dari selisih nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 26,4 yang didapat dari nilai posttest sebesar 78,6 dan nilai pretest sebesar 52,5 sedangkan selisih
nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 13,8 yang didapat dari nilai posttest sebesar 63,20 dan nilai pretest sebesar 49,40.
80 Dari hasil wawancara secara lisan yang dilakukan oleh peneliti
dengan siswa kelas eksperimen kelas yang menggunakan metode blended learning, dapat ditarik kesimpulan diantaranya:
1. Dengan metode blended learning, pembelajaran menjadi tidak terkesan monoton.
2. Siswa cenderung lebih aktif dan merasa senang mengikuti pelajaran menggunakan metode blended learning, karena selain diajarkan dengan
metode ceramah namun siswa juga dapat mengakses kembali materi pelajaran yang sudah disediakan di e-learning dilengkapi dengan
berbagai referensi tambahan dan beragam vidio mengenai proses pembubutan serta dilengkapi dengan quiz dalam mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. 3. Siswa merasa lebih efektif dengan metode blended learning, karena
siswa tidak harus mencatat semua materi yang disampaikan oleh guru karena mereka tinggal mendownload materi tersebut di e-learning yang
telah disediakan dalam format ms.word, pdf, maupun power point untuk dipelajari kembali oleh siswa.
4. Siswa merasa senang dengan penggunaan metode blended learning karena pada pembelajaran di e-learning siswa dapat melakukan
interaksi berupa chatting dengan siswa lain maupun dengan gurunya layaknya media sosial sehingga siswa merasa tidak canggung dalam
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran. Sedangkan dari hasil wawancara secara lisan yang dilakukan oleh
peneliti dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan metode
81 blended learning dalam pembelajaran, dapat ditarik kesimpulan
diantaranya: 1. Pembelajaran menjadi terkesan monoton
2. Siswa sangat enggan mencatat apa yang telah disampaikan oleh guru karena ketika pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk menyimak
dengan seksama namun disamping itu juga siswa harus mencatat materi pelajaran sehingga materi yang diserap pun menjadi kurang
optimal. 3. Siswa merasa bosan dalam belajar karena siswa hanya mendengarkan
ceramah yang disampaikan oleh guru dan hanya memperhatikan materi yang ditulis di papan tulis.
4. Materi yang disampaikan hanya ditulis di papan tulis sehingga siswa kurang jelas terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Penggunaan metode blended learning merupakan suatu upaya untuk lebih mengefektifkan dan mengoptimalkan kegiatan belajar siswa
karena dengan dimanfaatkannya blended learning, motivasi siswa untuk belajar semakin meningkat sehingga prestasi belajar siswa pun juga
meningkat. Siswa menjadi senang belajar dan menjadi lebih intens dalam memperhatikan ketika proses pembelajaran dengan metode blended
learning. Itu terbukti dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, dimana peranan blended learning berpengaruh dan berbanding lurus
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan dari sumbangan efektif dan sumbangan relatif dapat dilihat pada lampiran 18
dimana peningkatan prestasi belajar siswa 92,73 dipengaruhi oleh metode
82 blended learning sumbangan efetif dan sisanya 7,27 ditentukan oleh
faktor lain sumbangan relatif.
83