b. Total Debt RatioDebt Ratio
Debt ratio merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva, sehingga
rasio ini mampu menunjukkan sejauh mana hutang ditutupi oleh aktiva. Sawir 2008: 13 menyatakan bahwa
debt ratio adalah suatu rasio yang menunjukkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki
dengan kekayaan yang dimiliki.
????????? ? ???????? ??????
???????????
Apabila debt ratio semakin tinggi sedangkan total aktiva
tidak berubah, maka utang yang dimiliki perusahaan semakin besar, dengan demikian rasio kegagalan perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman semakin tinggi. Dan sebaliknya jika debt
ratio semakin kecil maka utang perusahaan juga semakin kecil, yang berarti resiko financial perusahaan untuk mengembalikan
utang jua semakin kecil.
4. Corporate Social Responsibility
a. Pengertian Corporate Social Responsibility
Menurut World
Business Council
in Sustainable
Development, Corporate
Social Responsibility
merupakan komitmen dari perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas hidup karyawan serta keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat luas. Dengan demikian keterkaitan perusahaan dengan lingkungan sosial sekitarnya mengharuskan
dipenuhinya pertanggujawaban sosial perusahaan, sehingga dengan Corporate Social Responsibility perusahaan entitas bisnis bisa
meminimalkan dampak negatif serta memaksimumkan dampak positif operasionalnya bagi seluruh pemangku kepentingan
terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan dengan masyarakat, investasi sosial dan citra perusahan di mata
publik untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Nurdizal, 2011 : 15.
Pada setiap aktifitas bisnisnya perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, dampak dari interaksi tersebut
mengharuskan adanya timbal balik antara perusahaan terhadap lingkungan
sosialnya. Sejalan
dengan perusahaan
yang mempekerjakan tenaga kerja dan komunitas yang ada, maka
perusahaan akan bertanggung jawab pula untuk menghasilkan profit dan mengembalikan sebagian profit tersebut kepada
masyarakat sekitar khususnya. Menurut Philip Kotler, CSR merupakan
A commitment to improve community well-being through discretionary business
practices and contributions of corporate resources Nurdizal, 2011: 16.
Menurut konsep Philip Kotler tersebut, CSR yaitu sesuatu yang harus dilaksanakan jika tidak akan berakibat buruk pada
perusahaan tersebut. Pada konsep tersebut CSR dilaksanakan hanya sebagai hal yang perlu dilakukan bukan sebuah kewajiban
maupun sebuah peraturan yang diharuskan. Lain dengan di Indonesia sekarang, pelaksanaan CSR adalah suatu aktivitas yang
wajib dilakukan yang juuga telah diatur dalam undang-undang Perseroan.
Definisi CSR bersadarkan ISO 26000 bahwa CSR merupakan
Responbility of an organization or the impacts of its decisions and activities on society and the environment, through
transparent and ethnical behaviour that contributes to sustainable development, health and the welfare of society; takes into account
he expectations of stakeholders; is in compliance with applicable law and consistent with international norms of behaviour; and is
integrated through out the organizations and practiced in its relationships Nurdizal, 2011 : 17.
Dalam rangka menjalankan aktivitas bisnisnya perusahaan harus memiliki prioritas dan stategi, prioritas utama perusahaan
yakni eksistensi perusahaan serta perolehan laba dalam jangka panjang. Laba jangka panjang akan diperoleh jika keberadaan
perusahaan dapat bermanfaat serta didukung oleh stakeholder
pemangku kepentingan. Dukungan stakeholder akan diperoleh
jika dampak negatif terhadap lingkungan sosial-ekonomi dapat diminimalisir bahkan justru dapat berdampak positif yang besar
bagi pemangku kepentingan. Nurdizal, 2011 : 15 – 16.