Rasio Likuiditas Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan
c. Current Ratio
Current Ratio merupakan elemen yang digunakan dalam perhitungan modal kerja yang dinyatakan dalam ratio dengan
membandingkan total aktiva lancar dan total utang lancar Dwi Prastowo 84:2011.
Current Ratio dihitung dengan rumus sebagai berikut :
????????????????? ????????????????
???????????????
Aktiva lancar menunjukkan alat bayar yang diasumsikan bahwa seluruh aktiva lancar benar-benar dapat digunakan untuk
membayar, dan utang lancar menunjukkan jumlah yang harus dibayar, diasumsikan seluruh utang lancar harus benar-benar
dibayar. Angka ratio ini bermanfaat guna mengukur likuiditas suatu
perusahaan, namun dapat bersifat ambigu dikarenakan angka current ratio yang tinggi dapat disebabkan oleh adanya piutang
tidak tertagih ataupun persediaan yang tidak terjual, dan tentu saja tidak dapat digunakan untuk membayar utang perusahaan. Guna
menguji alat bayar tersebut likuid atau tidak benar-benar bisa dipakai untuk membayar utang, maka alat bayar yang kurang
maupun tidak likuid harus dikeluarkan dari total aktiva lancar. Oleh karena itu, penting pula untung menghitung
Acid-Test Ratio.
d. Acid-Test Ratio Quick Ratio
Alat ukur likuiditas perusahaan yang lebih akurat ditemukan pada ratio yang biasa disebut dengan
quick ratio atau acid-test ratio. Ratio ini didesain guna mengukur seberapa baik
suatu perusahaan bisa memenuhi kewajibannya tanpa harus melakukan
likuidasi ataupun
terlalu bergantung
pada persediaannya.
Pada acid-test quick ratio akun persediaan dan biaya
dibayar dimuka persekot biaya dikeluarkan dari angka total aktiva lancar, dan menyisakan aktiva lancar yang likuid saja,
kemudian akan dibagi dengan utang lancar. Ratio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut :
????? ????? ? ????????????
− ??????????− ????????????? ???????????
Persediaan bukan merupakan sumber kas yang dapat segera diperoleh bahkan tidak mudah dijual pada saat ekonomi sedang
lesu, sehingga persediaan tidak dapat diandalkan dan dikeluarkan dari total aktiva lancar. Sebagaimana dengan
cureent ratio, acid- test juga perlu dicermati setiap komponennya guna memastikan
seluruh komponen yang digunakan memang benar-benar likuid.
e. Perputaran Piutang Account Receivable Turnover
Menurut Dwi Prastowo 86:2011 ratio perputaran piutang biasanya digunakan terkait dengan analisis terhadap modal kerja,
dikarenakan mampu memberikan ukuran kasar mengenai seberapa cepat piutang perusahaan dapat berputar untuk menjadi kas.
Jumlah hari piutang menunjukkan seberapa lama waktu sebuah piutang dapat ditagih jangka waktu pelunasan maupun penagihan
piutang. Ratio perputaran piutang beserta jumlah hari piutang
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
?????????? ??????? ? ????????? ????????
???? − ???????????
??? ??? ??????????? ? ??? ??? ????????????
?????????? ???????
Dalam mengevaluasi piutang dagang suatu perusahaan perlu diperhatikan pula kepada siapa piutang dagang diberikan,
karena perlu diketahui bahwa sebelum bisa ditagih, piutang dapat dijual ataupun dijaminkan
Factoring and Pledging. Baik tidaknya suatu angkua jumlah hari piutang sejumlah
40 hari erat kaitannya dengan termin kredit yang ditawarkan oleh perusahaan kepada para pelanggannya. Jika termin kredit yang
diberikan yaitu selama 25 hari, dan periode penagihan selama 35 hari maka dapat dikatakan cukup baik. Namun jika termin kredit
yang diberikan yaitu selama 20 hari dan periode penagihan 50 hari maka hal ini menunjukkan adanya masalah pada fungsi manajemen
kredit perusahaan ataupun fungsi penagihan. f.
Perputaran Persediaan Inventory Turnover
Ratio perputaran persediaan merupakan alat ukur untuk mengetahui dan memastikan bahwa suatu persediaan memang
benar-benar tidak likuid dan dikeluarkan dari total aktiva lancar. Rasio ini menghitung berapa kali persediaan perusahaan dijual
selama periode tertentu, seperti selama tahun tertentu. Untuk menguji persediaan, maka perlu dihitung rasio
perputaran persedian serta jumlah hari persediaan yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
?????????? ?????????? ? ???????????????????
???? − ??????????????
??? ??? ?????????????? ? ??? ??? ????????????
?????????? ??????????
Jika sebuah perusahaan memiliki ratio perputaran persediaan lebih rendah dari pada ratio rata-rata industrinya,
sehingga hal tersebut menunjukkan adanya persediaan yang terlalu tinggi atau persediaan yang telah usang. Akan tetapi, jika ratio
perputaran persediaan lebih rendah dari pada rata-rata, hal ini menggambarkan bahwa tingkat persediaan tidak cukup.
Meskipun angka rasio likuiditas suatu perusahaan kecil, namun tidak berarti secara-riil kemampuan likuiditas perusahaan
tersebut juga kecil. Hal ini dikarenakan bahwa setiap perusahaan memiliki cadangan likuidasi, antara lain yaitu :
1 Hubungan baik
yang dimiliki
perusahaan, hal
ini memungkinkan perusahaan dapat memperoleh pinjaman dana
sewaktu-waktu jika membutuhkan dan tidak tampak pada neraca.
2 Perusahaan masih memiliki batas kredit yang belum digunakan pada bank tertentu.
3 Perusahaan memiliki aktiva jangka panjang yang sewaktu- waktu dapat dikonversikan menjadi kas.
4 Perusahaan sedang berada dalam kondisi utang jangka panjang yang baik, sehingga perusahaan berhak menerbitkan utang baru
maupun saham. 5 Praktik cek mundur di dalam transaksi bisnis.