lokasi Penelitian Karet Alam

1.7. lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Industri Karet Nusantara Tanjung Morawa, Untuk pengujian kekuatan tarik dan kemuluran dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, pengujian Ketahanan Sobek dilakukan di laboratorium PT Mandiri Inti Buana Tanjung Morawa, dan pengujian Skaning Elektron Magnetik dilakukan di Laboratorium Geologi dan Quarterner ITB Bandung. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karet Alam

Sesuai dengan namanya karet alam berasal dari alam yakni terbuat dari getah tanaman karet, baik spesies Ficus elastica maupun Hevea brasiliensis sifat-sifat atau kelebihan karet alam diantara nya memiliki daya elastisitas atau daya lentingnya yang sempurna dan sangat plastis sehingga mudah diolah, karet alam juga tidak mudah panas dan tidak mudah retak. Kelemahan karet alam terletak pada keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan pasar . Saat pasar membutuhkan pasokan tinggi, para produsen karet alam tidak bisa mengenjot produksinya dalam waktu singkat, sehingga harganya cenderung tinggi. 5 Lateks karet alam secara umum didefinisikan sebagai cairan yang keluar dari pembuluh lateks bila dilukai. Lateks itu sendiri adalah suatu sel raksasa yang mempunyai banyak inti sel multinukleotida. Oleh sebab itu lateks sebenarnya adalah protoplasma. Lateks sewaktu keluar dari pembuluh lateks adalah dalam keadaan steril, tetapi kemudian tercemar oleh mikroorganisme dari lingkungannya. 6 Molekul karet alam terbentuk melalui reaksi adisi monomer-monomer isoprene secara teratur yang terikat secara “kepala ke ekor”, memiliki susunan geometri 98 cis-1,4 dan 2 trans-1,4 dengan berat molekul berkisar antara 1-2 juta dan mengandung sekitar 15.000-20.000 ikatan tidak jenuh. 7 _______ 5 Ir.Didit Heru Setiawan Drs. Agus Andoko, Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. [Jakarta ; Agromedia Pustaka, 2005],p,22 6 Asril Darussamin Maurid Ompusungu, Pengetahuan Mengenai Lateks dan Teknologi Pengolahannya, [BPS;1985],p,1. 7 Nopianto.E.Karet Alam. [t.t],[t.p] Universitas Sumatera Utara Karet alam merupakan suatu rantai hidrokarbon poliisopren yang memiliki rumus empiris C 5 H 8 n dimana n adalah derajat polimerisasi yang besarnya bervariasi dari satu rantai kerantai yang lain. Hidrokarbon dalam lateks asli berbentuk bulatan- bulatan kecil yang diameter nya kira-kira 0,5 µ 5 . 10 -5 cm tersuspensi dalam medium berair atau serum, konsentrasi hidrokarbon sekitar 35 dari berat total.. Dari lateks ini, karet padatan dapat diperoleh dengan mengeringkan atau dengan pengendapan menggunakan asam. Perlakuan terakhir menghasilkan karet yang lebih bersih, karena lebih banyak melepaskan unsur bukan karet dalam serum. 8 Berdasarkan struktur nya, karet alam dapat dibagi dua yaitu; karet hevea dan gutta percha yang hanya berbeda pada susunan atom nya sebelum dan sesudah ikatan rangkap. Pada karet, ditemukan susunan cis, mendekati dan menyambung dengan rantai molecular pada sisi yang sama pada ikatan rangkap, dimana pada gutta terdapat susunan trans mendekati dan menyambung pada sisi yang berlawanan dapat dilihat pada gambar berikut : H 3 C H H 3 C CH 2 C = C C = C H 2 C CH 2 H 2 C H a b Gambar 2.1. Struktur molekul dari a. karet hevea , b. gutta perca. 9 ______________ 8 L.R.G.Treloar, The Physics of Rubber Elasticity, Second edition, [Oxford : at The Claremdo Press,1967],p.3. 9 Aspolumin. N, Rubber, [New York, linterscience Publisher , Inc, 1962], pp.304,305 Universitas Sumatera Utara

2.2. Elemen-Elemen Getah Karet