Latar Belakang Pengaruh Konsentrasi Amonium Laurat Terhadap Kekuatan Tarik dan Kemuluran serta Ketahanan Sobek Film Lateks Karet Alam

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karet merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagai macam produk yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi karet sendiri semakin berkembang dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan semakin banyak produk yang dihasilkan dari industri ini. 1 Industri-industri lateks karet alam selalu menggunakan teknik pencelupan untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat. Produk tersebut digunakan baik di bidang medis maupun keperluan sehari-hari di masyarakat misalnya sarung tangan, industri, barang mainan dan sebagainya. Pembuatan produk dari lateks karet alam ini menggunakan bahan vulkanisasi yang berfungsi sebagai agen penyambung silang. Pravulkanisasi lateks karet alam sangat baik digunakan untuk bahan baku produk film tipis karet alam. Karena ikatan silang awal berlangsung pada partikel karet selama pravulkanisasi berfungsi sebagai pengendali sifat akhir dari produk yang dihasilkan. 2 Vulkanisasi ini merupakan suatu tahapan penting dalam pengolahan karet alam hasil penyadapan dari pohon karet Hevea brasiliensis yang banyak terdapat di daerah tropis yang lembab. Getah putih yang keluar dari pohon karet adalah butiran polyisoprene yang masih bercampur dengan air dengan konsentrasi sekira 20 - 30. ________ 1 Adi Riyadhi,,Vulkanisasi Karet Alam,[t,t],[t,p] . 2 Pramuan T. C. Lerthititrakul U. Paiphansiri , Morphologi Of Natural Rubber Latex Particles Prevulcanised By Sulfur and Peroxid System, [ Bangkok; Department Of Chemistry ,Faculty Of Science, Mahidol University,2001],p.1 Universitas Sumatera Utara Jika lateks dipekatkan dengan metode sentrifugasi akan diperoleh lateks pekat dengan kadar karet kering 60 untuk membuat berbagai macam alat yang terbuat dari karet alam seperti sarung tangan, balon dan produk lain yang diperlukan manusia. Barang karet yang mempunyai kekuatan tarik dan perpanjangan putus yang tinggi dapat diperoleh dengan proses vulkanisasi dengan mencampurkan sulfur belerang dan bahan kimia lainnya pada karet dengan bantuan panas. Dengan demikian karet berubah menjadi elastis dan mantap pada rentang suhu tertentu. Proses vulkanisasi yang berlangsung selama 5 jam ini ditemukan oleh Goodyear pada tahun 1839. 3 Lateks yang akan diolah dengan metode sentrifugasi adalah lateks yang belum menggumpal maka sebelum lateks itu diolah penambahan zat antikoagulan sangat penting. Lateks dikatakan mantap apabila sistem koloidnya stabil, yaitu tidak terjadi flokulasi ataupun penggumpalan selama penyimpanan. Menurut Meiza Vandaliza, penambahan bahan pengemulsi amonium laurat akan menyempurnakan lapisan pelindung lipida, protein dan lapisan amonium laurat bertindak sebagai pelindung partikel karet sehingga sifatnya hidrofilik. Interaksi partikel koloid karet dengan molekul air menghasilkan sistem dispersi koloid yang mantap sehingga menyebabkan tegangan permukaan lateks pekat menjadi turun. Sistem pravulkanisasi dapat menimbulkan lateks karet alam terlalu matang dan dapat menyebabkan sifat kimiafisika barang yang dihasilkan pada produk kurang baik. Hal ini dapat disebabkan karena proses penyambung silang yang terjadi dalam formulasi lateks sewaktu pencampuranpemprosesan kurang terkontrol . 4 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mencoba meneliti tentang pengaruh konsentrasi amonium laurat terhadap waktu vulkanisasi selama 30 menit untuk membuat suatu film lapis tipis dari lateks karet alam dengan menggunakan metode pencelupan. __________ 3 Dr. Purwadi Raharjo.Vulkanisasi Karet “Ditembaki” Elektron.[t,t],[t,p] 4 Tim Penulis PS, Karet, [Jakarta : Penebar Swadaya,1999],hal 200 Universitas Sumatera Utara

1.2. Permasalahan