2.2. Elemen-Elemen Getah Karet
Getah karet merupakan cairan berbentuk koloid yang mengandung zat zat seperti lateks, tepung, lemak, protein dan lain lain. Molekul molekul karet pada siang
hari terbentuk di bagian daun tumbuhan karet, dan bila hari menjelang sore, getah dikirim ke bagian kulit pohon dalam bentuk polimer. Proses pengambilan getah karet
dilakukan pada pukul 5 sampai pukul 8 pagi hari, karena getah karet berkumpul pada pagi hari.
Getah dari pohon Hevea Brasiliensis lateks dapat diperoleh sekitar 200 ~ 400 ml, dan selain mengandung isopren, ia juga mengandung bermacam macam
elemen lainnya. Elemen elemen tersebut dapat dilihat pada tabel 2-1 di bawah ini Tabel 2.1. Elemen Getah Hevea Brasiliensis
10
Elemen Prosentase kandungan
terhadap getah Prosentase kandungan
terhadap karet kering
Air 59,66
- Elemen karet
35,62 88,28
Protein 2,03
5,04 Asam lemak
1,65 4,10
Abu 0,70
1,74 Glukosa
0,34 0,84
____________
10
http:pantjasurya.wordpress.com20080524karet-alam
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kestabilan lateks
Lateks dikatakan mantap apabila sistem koloidnya stabil, yaitu tidak terjadi flokulasi ataupun penggumpalan selama penyimpanan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan lateks tersebut adalah sebagai berikut :
1. Adanya kecenderungan setiap partikel karet berinteraksi dengan fasa air
serum, misalnya assosiasi komponen-komponen bukan karet pada permukaan partikel-partikel karet.
2. Adanya interaksi antara partikel-partikel karet itu sendiri.
Faktor yang dapat menyebabkan sistem koloid partikel-pertikel karet menjadi tetap stabil, yaitu :
1. Adanya muatan listrik pada permukaan partikel karet sehingga terjadi gaya
tolak menolak antara partikel karet tersebut. 2.
Adanya interaksi antar molekul air dengan partikel karet, yang menghalangi terjadinya penggabungan partikel-partikel karet tersebut.
3. Energi bebas antar permukaan partikel karet yang rendah.
Sistem koloid lateks terbentuk karena adanya lapisan lipida yang teradsorpsi pada permukaan partikel karet lapisan primer dan lapisan protein pada lapisan luar
lapisan skunder memberikan muatan pada permukaan partikel koloid. Penambahan bahan pengawet amonia dan bahan pemantap amonium laurat akan menyempurnakan
lapisan pelindung tersebut.
Lapisan pelindung lipida, protein dan lapisan sabun asam lemak tersebut bertindak sebagai pelindung partikel karet dengan molekul air menghasilkan sistem
dispersi koloid yang mantap.
Jika terjadi pembentukan gel, flokulasi dan koagulasi maka hal ini menunjukkan bahwa stabilitas koloid lateks terganggu atau rusak. Menurut Blackley,
stabilitas koloid dapat dirusak destability dengan cara sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Menurunkan energi potensial patikel koloid lateks yaitu dengan cara :
a. Menurunkan kelarutan stabilizer dengan menambahkan penggumpal
coaservant b.
Menetralkan muatan listrik dari partikel koloid lateks dengan menambahkan ion-ion yang polaritasnya berlawanan dengan muatan partikel koloid lateks
tersebut. c.
Menambahkan zat yang dapat mengadsorpsi lapisan pelindung partikel koloid Colloidal stabilizer adsorpsed, sehingga disini terjadi persaingan antara
pengadsorpsi Coaservant precipitates dengan partikel karet terhadap bahan pemantap.
2. Menaikkan energi kinetik partikel, dengan cara pengadukan mechanical
stirring.
Menurut Van Dalften, jika energi kinetik partikel semakin naik dan gaya tolak muatan antar partikel akan terlampaui sehingga daya tarik antar permukaan semakin
besar dan frekwensi tumbukan semakin tinggi mengakibatkan dua partikel atau lebih jadi bersatu coalesent membentuk flokulat atau gumpalan.
11
2.4. Lateks Pekat