METODOLOGI PENELITIAN Dra. Nisrul Irawati, MBA 4. Drs. Syahyunan, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Bank Muamalat Cabang Medan yang beralamat di Jalan Balaikota No. 1 Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2010 sampai dengan Juli 2010. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey. Pendekatan survey adalah kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status, gejala, menentukan kesamaan dengan cara membandingkan dengan standard yang sudah dipilih dan atau ditentukan Arikunto, 2006. Menurut Singarimbun dan Effendi 1995, menyatakan bahwa “Penelitian Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”. Penelitian survey digunakan untuk maksud menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis serta mengkaji hubungan antara variabel penelitian, menginterpretasikannya agar mampu menjawab rumusan masalah dan membuktikan hipotesis penelitian. Universitas Sumatera Utara III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Kuncoro 2003 bahwa penelitian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status akhir dari suatu subjek penelitian. III.2.3. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan eksplanatory. Menurut Sugiono 2006, bahwa penelitian deskriptif eksplanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain. III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah penabung dana simpanan Shar-e Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan yang berjumlah 24764 orang Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan, Desember 2009. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2002. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2002. Kriteria sampel terdiri atas jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lama menjadi nasabah . Universitas Sumatera Utara Selanjutnya Umar 2005, menyatakan bahwa untuk menentukan sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin, sebagai berikut: n = Di mana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Dengan populasi N sebanyak 24764 nasabah, dan tingkat kesalahan e sebesar 10, maka besar sampel adalah: n = 24764 = 99.597 nasabah 24764 0.1 ² +1 N dibulatkan menjadi 100 nasabah Untuk menentukan siapa yang dijadikan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling, yaitu setiap nasabah Shar-e Bank Muamalat Cabang Medan yang datang di lokasi penelitian Sugiono, 2005. III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Wawancara interview, yaitu melakukan wawancara langsung dengan pihak yang berhak dan berwenang memberikan informasi dan data di Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan secara sistematis berdasarkan tujuan penelitian. 2. Daftar pertanyaan quesionnaire yang diberikan kepada nasabah Shar-e Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini. 3. Studi dokumentasi yaitu, mengumpulkan dan mempelajari dokumen yang relevan dan mendukung penelitian, antara lain laporan keuangan bank Muamalat Indonesia, journal penelitian sebelumnya dan promosi yang dilakukan. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara interview, dan daftar pertanyaan questionnaire. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. III.6. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan maka variabel-variabel dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat yaitu: bauran promosi X yang terdiri atas Periklanan X 1 , Promosi Penjualan X 2 , Penjualan Perseorangan X 3 dan Publisitas X 4 , yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas yaitu: dana simpanan Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan Y. III.6.2. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat, Undian berhadiah Umroh X 1 dan Pameran Produk X 2 yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas, yaitu: promosi penjualan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Y. III.6.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Definisi operasional dari masing-masing variabel pada penelitian ini adalah: 1. Periklanan Advertising X 1 Periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar di mana sponsor maupun perusahaan diidentifikasikan. 2. Penjualan Perorangan Sales Person Universitas Sumatera Utara Penjualan Pribadi atau Penjualan perorangan adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. 3. Promosi Penjualan Sales Promotion Promosi Penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bank Muamalat memberikan Undian berhadiah Umroh setiap tahun dan melakukan pameran produk. 4. Publisitas Publicity Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor. 5. Simpanan Shar-e Y adalah investasi syari’ah berupa tabungan mudharabah. III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua 1. Undian Berhadiah X 1 Undian berhadiah Umroh yaitu hadiah yang diberikan berdasarkan hasil penarikan undian dan pameran produk yang dilakukan Bank Muamalat. 2. Pameran Produk X 2 Pameran produk merupakan kegiatan berupa pemaparan terhadap produk dan jasa yang ditawarkan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. 3. Promosi Penjualan Y Universitas Sumatera Utara Promosi Penjualan Sales Promotion adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bank Muamalat memberikan hadiah Umroh setiap tahun dan melakukan pameran produk. Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert . Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Simpanan Produk Shar-e Y Investasi syari’ah berupa tabungan mudharabah - Motivasi periklanan - Motivasi promosi penjualan - Motivasi penjualan perorangan Skala Likert Periklanan X 1 Semua bentuk komunikasi yang melalui sponsor yang dibayar oleh Bank - Jenis - Daya tarik - Kelengkapan informasi Skala Likert Promosi Penjualan X 2 Insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian produk atau jasa - Jenis - Frekwensi - Besarnya Skala Likert Penjualan Perorangan X 3 Interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain - Pelayanan karyawan - Presentasi penjualan Skala Likert Publisitas X 4 Informasi produk dan bank yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya - Manfaat - Informasi Publik - Aktivitas Sosial - Majalah Bulanan Skala Likert Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Promosi Penjualan Y Insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian produk atau jasa - Jenis - Frekwensi - Besarnya Skala Likert Undian Berhadiah X 1 Hadiah yang diberikan berdasarkan hasil penarikan undian - Jenis hadiah - Jumlah hadiah - Frekwensi Skala Likert Pameran Produk X 2 Kegiatan berupa pemaparan terhadap produk yang ditawarkan - Daya tarik - Frekwensi - Motivasi Skala Likert III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data yaitu validitas dan reliabilitas. Suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika data kurang reliabel dan kurang valid. Sedangkan kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 orang nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan di luar daripada responden yang dijadikan sebagai sampel. Menurut Umar 2009, sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. Universitas Sumatera Utara III.7.1. Uji Validitas Untuk mendapat data yang lebih akurat terlebih dahulu dilakukan uji validitas internal yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan Content Validity. Dalam bidang ilmu sosial alat ukur tersebut berupa angket kuisioner maupun seperangkat alat tes lain. Uji validitas digunakan untuk mengukur sahih atau tidaknya atau valid tidaknya suatu kuisioner. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan pada 30 orang nasabah di luar responden yang dijadikan sampel. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Validitas berarti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur sebagai fungsi ukur. Uji validitas digunakan untuk menguji kuisioner yang digunakan agar mendapat data yang valid dalam arti kuisioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas menggunakan kisi-kisi instrumen dengan mencocokkan variabel, indikator, dan kuisioner menjadi instrumen. Dari indikator dicocokkan dengan isi pertanyaan pada kuisioner penelitian yang tepat dan relevan. Untuk mempercepat perhitungan pengolahan dan pengujian data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka Universitas Sumatera Utara korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r hitung r table maka instrumen tersebut dikatakan valid. Sugiono 2003 menyatakan bahwa bila validitas setiap pertanyaan di atas atau sama dengan 0,30 maka sudah dianggap valid. Berdasarkan pengujian validitas instrumen pada penelitian ini, nilai Corrected Item-Total Correlation bernilai positif, terdapat 2 butir instumen pertanyaan di mana kondisi r hitung r tabel. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Butir Pertanyaan Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted P1 38.87 23.844 .081 .425 .888 P2 38.87 24.878 -.162 .495 .898 P3 38.77 18.392 .831 .834 .841 P4 38.83 19.868 .455 .559 .876 P5 38.80 19.200 .652 .709 .856 P6 38.70 19.941 .659 .724 .856 P7 38.83 17.730 .911 .916 .833 P8 38.73 18.271 .787 .799 .844 P9 38.77 18.875 .696 .755 .853 P10 38.73 19.168 .812 .800 .845 Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data Diolah Dari data pada Tabel 3.3 tersebut diketahui bahwa pada butir pertanyaan pertama P 1 dan butir pertanyaan yang kedua P 2 untuk pertanyaan instrumen dana simpanan Produk Inovatif Shar-e r hitung r tabel sehingga pertanyaan P 1 dan P 2 untuk dana simpanan Produk Inovatif Shar-e dapat dibuang. Sedangkan untuk uji validitas instrumen Periklanan, Penjualan Perorangan, Promosi Penjualan dan Publisitas seluruh butir pertanyaan memiliki nilai r hitung r tabel, artinya pertanyaan pada masing-masing variabel dapat diterima. Universitas Sumatera Utara III.7.2. Uji Reliabilitas Jika alat ukur sudah dikatakan valid maka selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji, hal ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpha. Reliabilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1. Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas adalah uji untuk mengetahui kelayakan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Menurut Ghozali 2005 pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Repeated measure atau pengukuran diulang dilakukan dengan cara memberikan kuisioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuisioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban. Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk menguji reliabilitasnya digunakan uji statistik Cronbach alpha. Menurut Umar 2009 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha 0.70. Universitas Sumatera Utara Hasil dari reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 pada kolom Cronbach alpha sebagai berikut: Tabel 3.4. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Cronbach’s alpha Batas Reliabel Keterangan Periklanan .854 0.7 Reliabel Penjualan Perorangan .837 0.7 Reliabel Promosi Penjualan .896 0.7 Reliabel Publisitas .806 0.7 Reliabel Simpanan Shar-e .873 0.7 Reliabel Undian Berhadiah Umroh .837 0.7 Reliabel Pameran Produk .824 0.7 Reliabel Promosi Penjualan .896 0.7 Reliabel Sumber: Data Penelitian Tahun 2010 Data Diolah Dari tabel hasil uji validitas reliabel di atas diperoleh nilai Cronbach alpha 0.70, artinya seluruh pertanyaan pada setiap variabel memenuhi kriteria reliabilitas. III.8. Model Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah pertama adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yaitu Bauran Promosi yang terdiri dari: Periklanan X 1 , Promosi Penjualan X 2 , Penjualan Perorangan X 3 , Publisitas X 4 terhadap variabel dependen yaitu dana Simpanan Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan Y. enelitian ini, berd sa amdani 2007, adalah + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam p a rkan rumusan dalam buku Santoso dan H Y = a + b 1 X 1 Di mana: Universitas Sumatera Utara Y = Simpanan Shar-e nasabah n njualan isien Regresi dari Variabel Independen . Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: mpanan Produk mpanan Produk Inovatif ditolak maka dapat digunakan uji statistik F Uji F dengan rumus sebagai berikut: F X 1 = Periklanan X 2 = Penjualan Peroranga X 3 = Promosi Pe X 4 = Publisitas a = Konstanta b 1, b 2 , b 3, b 4 = Koef e = Term of Error Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5 H : b 1, b 2 , b 3, b 4 = 0 Periklanan, Penjualan perorangan, Promosi penjualan, dan Publisitas secara simultan tidak berpengaruh terhadap dana Si Inovatif Shar-e Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. H a : b 1 , b 2 , b 3, b 4 ≠ 0 Periklanan, Penjualan Perorangan, Promosi penjualan, dan Publisitas secara simultan berpengaruh terhadap dana Si Shar-e Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau = Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel teri ma kat. Dalam hal ini ikut: 1. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak. F hitung dibandingkan dengan F tabel . Dengan syarat sebagai ber Universitas Sumatera Utara 2. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda R 2 . Dengan kata lain, nilai koefisien R 2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R 2 ≤ 1. Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t t-test dengan rumus sebagai berikut: t = Dengan b i = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independen Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas secara parsial berpengaruh terhadap dana simpanan Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan, dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Universitas Sumatera Utara Di sini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 2. Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji parsial adalah sebagai berikut: H : b 1 , b 2 , b 3, b 4 = 0 Periklanan, Penjualan perorangan, Promosi penjualan, dan Publisitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap dana simpanan Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. H a : b 1 , b 2 , b 3, b 4 ≠ 0 Periklanan, Penjualan perorangan, Promosi penjualan dan Publisitas secara parsial berpengaruh terhadap dana simpanan Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. III.8.2. Model Analisis Hipotesis Kedua Untuk menjawab perumusan masalah kedua model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah kedua adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari: Undian berhadiah Umroh X 1 , Pameran Produk X 2 , terhadap variabel dependen yaitu promosi penjualan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Persamaan regresi linier berganda untuk hipotesis kedua dalam penelitian ini, dapat ditulis sebagai berikut Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Di mana: Y = Promosi Penjualan X 1 = Undian Berhadiah Umroh X 2 = Pameran Produk Universitas Sumatera Utara a = Konstanta b 1, b 2 , = Koefisien Regresi dari Variabel Independen e = Term of Error Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: H : b 1 , b 2 = 0 Undian Berhadiah Umroh X 1 , Pameran Produk X 2 , secara simultan tidak berpengaruh terhadap Promosi Penjualan. H a : b 1 , b 2 , ≠ 0 Undian Berhadiah Umroh X 1 , Pameran Produk X 2 , secara simultan berpengaruh terhadap Promosi Penjualan. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik F Uji F dengan rumus: F = Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel . Dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 2. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda R 2 . Dengan kata lain, nilai koefisien R 2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas Universitas Sumatera Utara terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R 2 ≤ 1. Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t t-test dengan rumus. t = Dengan b i = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independen Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, Undian Berhadiah Umroh X 1 , Pameran Produk X 2 secara parsial berpengaruh terhadap Promosi Penjualan Y yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan, dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Di sini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 2. Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji parsial adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H : b 1 , b 2 = 0 Undian berhadiah umroh X 1 , pameran produk X 2 secara parsial tidak berpengaruh terhadap promosi penjualan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. H a : b 1 , b 2 ≠ 0 Undian Berhadiah Umroh X 1 , Pameran Produk X 2 secara parsial berpengaruh terhadap Promosi Penjualan Y yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. III.9. Pengujian Asumsi Klasik III.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ghozali 2005 menyatakan pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. III.9.2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik Universitas Sumatera Utara seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa, jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel independen. Jika antara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika variance berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2005 deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di- standardize. Dengan dasar analisis sebagai berikut: 1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN