II.5.1. Jenis-jenis Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan sebagai modal operasional bank dapat dibagi menjadi 3 tiga sumber, yaitu:
a. Dana Sendiri Dana Pihak I
Sumber dana ini berasal dari modal sendiri, modal sendiri maksudnya adalah modal yang disetor dari pemegang saham. Apabila saham yang didapat dalam
portopel belum habis dijual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham
lama. Dana dari modal sendiri terdiri dari beberapa pos, yaitu: 1.
Modal Disetor Modal disetor adalah sejumlah uang yang disetor secara efektif oleh para
pemegang saham pada waktu bank berdiri dan dapat dikatakan bersifat tetap permanent dalam arti mengendap dalam bank dan tidak mudah ditarik
begitu saja. 2.
Cadangan-cadangan Cadangan-cadangan adalah bagian dari laba yang diperoleh bank yang
disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan lainnya yang dapat dipergunakan untuk menutup timbulnya resiko di kemudian hari.
3. Laba Ditahan
Laba ditahan Retained Earnings, yag mestinya dimiliki para pemegang saham tetapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan
kembali kedalam modal kerja. b.
Dana Pinjaman dari Pihak Luar Dana Pihak II
Universitas Sumatera Utara
Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama. Pencarian dana pihak kedua relatif lebih mahal
dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi tertentu.
Sumber dana ini terdiri dari: 1.
Pinjaman dari bank lain call money Yaitu pinjaman harian antar bank, pinjaman itu biasanya diminta bila ada
kebutuhan yang mendesak yang diperlukan bank. Jangka waktu call money ini biasanya tidak lama yaitu sekitar dua bulan dan bahkan hanya beberapa hari
saja. 2.
Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain dari luar negeri Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah dan jangka panjang. Realisasi
pinjaman harus melalui persetujuan Bank Indonesia, di mana scara langsung Bank Indonesia selaku bank sentral ikut mengawasi pinjaman tersebut demi
menjaga solvabilitas bank bersangkutan. 3.
Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank Pinjaman dari LKBB ini tidak hanya dalam bentuk pinjaman tetapi banyak
berbentuk surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo, misalnya Deposit on Call dan Surat Berharga Pasar Uang.
4. Pinjaman dari Bak Sentral Bank Indonesia
Bank Indonesia memberikan bantuan dana yang dikenal dengan kredit likuiditas. Kredit likuiditas merupakan instrumen moneter dari bank sentral
dalam rangka memberikan motivasi gerakan moneter bagi bank dan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat ekonomi. Kredit likuiditas ini merupakan sumber dana yang tergolong murah, yaitu dengan jangka waktu yang relatif panjang dan dengan
suku bunga yang rendah. c.
Dana dari Masyarakat Dana Pihak III Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank adalah sumber dana bank yang
terbesar yang terdiri dari 3 tiga jenis, yaitu: 1.
Tabungan Saving Menurut UU No. 7 Tahun 1992: Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan
dengan itu. 2.
Deposito Time Deposits Menurut UU No. 10 Tahun 1998: Deposito adalah simpanan pihak ketiga
yang penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank. Untuk mencairkan deposito maka deposan
dapat menggunakan bilyet giro atau sertifikat deposito. 3.
Giro Menurut UU No. 10 Tahun 1998: Giro adalah simpanan pihak ketiga yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
II.5.2. Pengertian Tabungan