Pendapatan Psychological Well-Being Waktu luang

2.1.2. Aspek Kepuasan Berwirausaha

Kepuasan berwirausaha terdiri dari tiga aspek kepuasan yaitu kepuasan terhadap pendapatan, kesejahteraan psikologis, dan waktu luang Carree dan Verheul, 2011.

1. Pendapatan

Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka investasikan, tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Imbalan yang didapatkan wirausaha diharapkan dapat mengganti kerugian waktu ekuivalen dengan upah dan dana ekivalen dengan tingkat bunga yang telah dikeluarkan dalam usaha mendapat laba Longenecker et al, 2001.

2. Psychological Well-Being

Wirausaha sering kali menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Beberapa wirausahawan menyatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan suatu kesenangan tersendiri. Psychological Well-Being adalah dukungan dari dalam dan dari luar. Dukungan dari dalam dapat diperoleh dari kecerdasan emosional pada diri tiap pengusaha, dan dukungan dari luar dapat diperoleh dari dukungan sosial dari orang di sekitar pengusaha. Psychological Well-Being yang mereka dapatkan berasal dari kebebasan mereka, kebebasan untuk menjalankan secara bebas usahanya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Psychological Well-Being tersebut merefleksikan pemenuhan kerja secara pribadi. Keinginan yang kuat untuk membuat keputusan sendiri, mengambil risiko, dan mendapatkan imbalan untuk diri sendiri dapat tercapai ketika seorang wirausaha memiliki kebebasan sehingga dapat mengatur kehidupan pribadinya Longenecker et al, 2001.

3. Waktu luang

Seseorang dapat mengatur waktunya sendiri untuk memulai membuka usahanya sendiri, bahkan jika usahnya mengambil tempat di rumah, maka seseorang tidak perlu meninggalkan rumah. Beberapa orang memulai usaha dengan memiliki jam kerja yang lebih fleksibel untuk menggabungkan jam kerja dirumah tangga dan tanggung jawab pekerjaan, mereka tidak terikat dengan jam kerja untuk mengatur usaha yang mereka jalani. Wirausaha menggunakan kebebasan untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel. Longenecker et al, 2001.

2.1.3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wirausaha