Kepuasan Berwirausaha HASIL DAN PEMBAHASAN

besok di dapur pada sore hari dan subjek baru akan berada di rumah setelah maghrib. Namun subjek tetap menikmati pekerjaannya karena adanya dukungan- dukungan dari orang di sekitarnya, anak-anaknya yang menyayanginya dan menjadi penyemangat, adik sepupunya yang selalu menjadi teman kerjanya, termasuk pegawai-pegawainya, kakak-kakaknya dan juga lelaki yang dekat dengannya. Oleh karena itu, waktu luang yang dimilikinya selalu dimanfaatkannya bersama orang-orang disayanginya tersebut. Hari minggu yang merupakan hari libur kerja di PT.Pelindo, jika subjek tidak mengambil pesanan cathering untuk dijalankannya, maka subjek akan memanfatkan waktu libur tersebut untuk berkumpul bersama anak-anaknya di rumah ataupun mengajak anak-anaknya pergi jalan-jalan. Pada bulan libur kerja di PT.Pelindo, jika subjek tidak memiliki pesanan untuk untuk kue ataupun cathering, subjek akan memiliki waktu luang pergi bersama adik sepupunya, atau kakak-kakaknya dan temannya termasuk lelaki yang sedang dekat dengannya. Dan subjek akan memiliki banyak waktu untuk beristirahat karena tidak harus bangun pagi untuk bersiap-siap menjalankan pekerjaannya di PT.Pelindo, dan subjek merasa waktu luang yang dimilikinya cukup.

c. Kepuasan Berwirausaha

Aspek pendapatan Usaha yang telah lama dirintis adik sepupunya dan subjek di CV.Hakimy Katering telah banyak membuka katering di berbagai tempat seperti di Fakultas Psikologi USU, Rumah Sakit Haji Medan, dan PT.Pelindo. Katering yang dijalankan CV.Hakimy Cathering tersebut pernah ditangani oleh subjek, usaha di Fakultas Psikologi pernah ditangani subjek, namun hanya ditanganinya dalam waktu singkat. “..kalau di psikologi usu itu gak terasa keuntungannya, karena kan yang ibu jual gak banyak dan harga jualnya ngambil keuntungannya sedikit aja.. makanya sekarang di psikologi usu itu pure usahanya adek ibu..” S.1W.2,aa3b.695-703 h19 Karena usaha di Kantin Fakultas Psikologi USU yang tidak menjanjikan karena sedikitnya keuntungan yang didapatkan, subjek memutuskan untuk menjalani usaha di Rumah Sakit Haji yang memiliki pendapatan yang lebih besar dari usaha di Fakultas Psikologi USU. kalo yang di rumah sakit haji walaupun cuma jualan minuman tapi kan 24 jam itu banyak dapat keuntungan setiap bulan sampai 3 juta juga ya lumayan satu tahun..” S.1W.2,aa1b.538-543 h15 Katering di Rumah Sakit Haji tersebut pun hanya ditangani subjek dalam waktu singkat karena ingin menangani usaha baru CV.Hakimy Cathering di PT.Pelindo yang saat ini fokus dijalankan subjek. Di PT.Pelindo pendapatan yang didapatkan lebih besar dari usaha-usaha sebelumnya, namun subjek tidak cepat puas dengan pendapatan yang dimilikinya walaupun ada peningkatan, karena subjek ingin semua kebutuhan anak-anaknya tepenuhi tanpa ada kekurangan dan tidak hanya pas-pasan. “..kehidupan ibu dan keluarga tercukupi aja, walaupun kalau dibilang puas ya gak pernah puas.. Namanya juga manusia kan gak pernah puas kan..” S.1W.2,aa6b.787-792 h21 Oleh karena itu subjek selalu berusaha mencari cara agar mendapatkan pendapatan lebih dari usaha sampingan, yaitu menerima pesanan kue atau katering untuk acara-acara agar dapat menambah pendapatan. “Alhamdulillah lumayan banyak juga yang pesan itu bisa dari mana- mana yang pesan, bisa dari binjai yang pesan, per-bulan bisa dapat 500 sampai 1 juta juga ya..” S.1W.2,aa2b.640-645 h18 Agar mendapatkan pendapatan yang lebih banyak lagi subjek pun berani mengambil resiko dalam menjalani usahanya agar usahanya mengalami peningkatan dan pendapatan yang didapatkan pun lebih besar. “Makanan itu besar modalnya, jadi kalau memang uang ibu gak cukup untuk modal, ibu usaha agar tertutupi.. pakai uang adik ibu dulu.. gitu..” S.1W.2,ad1b.796-799 h21 Namun walaupun subjek tidak cepat puas dengan pendapatan yang didapatkannya, subjek tetap selalu bersyukur karena subjek yakin jika selalu bersyukur maka Tuhan akan selalu memberikan rezeki kepadanya. “..karena kan yang mengatur rezeki ibu kan Allah.. Ibu yang penting berusaha dengan maksimal..” S.1W.2,aa4b.755-757 h20 “Walaupun, sebenarnya kalau dihitung secara sistematis keuntungan yang ibu dapatkan gak mencukupi kehidupan ibu dan anak-anak ibu.. Tapi Alhamdulillah uang it u ada aja, jalan datangnya Allah yang mengatur..” S.1W.2,aa5b.768-776 h20-21 “Ya ibu bersyukur, Alhamdulillah.. Ibu merasa selalu tercukupi ya, Alhamdulillah lah Allah mengabulkan do‟a supaya selalu dicukupi hidup ibu dan anak- anak ibu..” S.1W.2,aa7b.826-833 h22 Aspek psychological well-being Keinginan subjek untuk membuka usaha yang muncul karena adanya petunjuk dari Tuhan saat subjek ingin mencari jalan pintas untuk mengakhiri hidup karena depresi yang dialami dengan bunuh diri, membuat subjek selalu bersyukur dengan usaha yang dapat dijalankannya hingga saat ini. “Kalau Allah gak mengingatkan ibu dengan adzan itu ya ibu gak akan pernah berpikir untuk jualan aja, gak kayak sekarang ini ceritanya.. Jadi, inilah jalan Allah, jalan yang ditentukan Allah untuk ibu..” S.1W.3,ba4b.900-907 h24 Subjek pun senang dengan usaha yang dijalankannya karena usaha yang dijalankannya sejak awal sesuai dengan keinginannya, subjek dapat membuka usaha di bidang kuliner yang disenanginya dan dapat memulai usahanya di rumah. Dengan usaha yang dirintisnya di rumah, subjek tetap dapat menjaga anak- anaknya yang masih kecil dan dapat memiliki pendapatan untuk memnuhi kebutuhan hidup keluarganya.. “ibu kan maunya masak, maunya buka usaha sendiri gitu jadi anak-anak ibu pun di mata ibu.. ” S.1W.3,ba1b.392-395 h10 “ibu kan dari dulu pengennya buka usaha di rumah supaya ibu tetap ngejaga anak- anak ibu..” S.1W.3,ba2b.853-856 h22 Namun ketika anak-anaknya telah tumbuh besar dan membutuhkan lebih banyak keperluan dan dengan biaya yang lebih besar, subjek memutuskan untuk mengembangkan usahanya agar pendapatan yang didapatkannya pun lebih besar. Subjek mulai bekerja di luar rumah untuk menjalankan usahanya di CV.Hakimy Cathering. “Tapi sekarang ibu katering ini karena anak-anak ibu udah pada besar kan, jadi ibu kerja di luar rumah gapapa yang penting apa yang mereka mau ibu sediakan..” S.1W.3,ba3b.860-866 h22 Sebagai single mother yang terbiasa untuk selalu mau berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarganya seorang diri setelah bercerai dengan sang suami, mendorong subjek dalam menjalankan usahanya. Subjek yang selalu mau berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, selalu bekerja keras dalam menjalani usahanya agar mendapatkan pendapatan yang besar. Sifat-sifat lain yang dimiliki subjek pun mendukungnya menjalani usahanya sehingga usaha yang dijalankanya menjadi lebih mudah dijalankan. “Ibu itu orangnya fleksibel, pada saat ibu di dapur kasih tau resep-resep supaya masakan yang dijual nanti enak..gimana cara buat tampilannya cantik, menarik biar orang selera..” S.1W.3,bc1b.911-917 h23 “Jadi pelanggan itu kalau kita pandai buat tampilan katering kayak gitu mereka bisa puas..” S.1W.3,bc5b965-969 h24 “Jadi kalau mengatur soal tampilan-tampilan makanan itu keahlian ibu, adek ibu selalu percayakan itu sama ibu..” S.1W.3,bc4b940-945 h24 “Ibu kan memang ada jiwa wirausaha lah dari orang tua ibu juga, orang tua ibu dulu usahanya pom bensin..” S.1W.3,bc6b.1139-1141 h29 Sifat-sifat yang dimiliki subjek membuatnya selalu bebas menjalani usahanya dan senang menjalani setiap pekerjaannya. Subjek dapat mengerjakan berbagai hal di dalam usahanya secara bebas sehingga subjek menjadi lebih menikmati pekerjaan yang disenanginya dan diingingkannya sehingga subjek merasa puas dengan kesejahteraan dirinya. “Walaupun usaha yang di Pelindo ibu barengan sama adek ibu, tapi untuk ngontrol masakan apa yang akan dijual, kayak mana kantin itu berjalan ibu yang ngontrol ..” S.1W.4,be2b.1277-1282 h32 “Ibu ngerasa kerja ibu berwirausaha ini dilancarkan aja sama Allah..” S.1W.3,bb2b.1247-1249 h31 “Ibu ngerasa ibu sejahtera, makanya ibu bisa enjoy aja ngejalani usaha..” S.1W.3,bb3b.1262-1264 h31 “Walaupun ya, ada kakak ibu itu yang kurang suka ngeliat ibu sama- sama adek sepupu ibu di Hakimy.. Tapi gak ibu peduliin, ibu tetap enjoy aja sama mami ..” S.1W.3,bb4b.1265-1270 h31 Walaupun ada orang-orang di sekitarnya yang tidak mendukung usahanya, mungkin hanya beberapa orang saja, tetapi subjek masih memiliki orang-orang yang mendukungnya menjalankan usahanya, menyayanginya dan menjadi penyemangat sehingga subjek menikmati pekerjaannya dalam menjalani usahanya dan merasakan kepuasan pada usahanya. “Pasti ngedukung ibu anak-anak ibu.. ikut juga bantuin ibu kadang, kayak si kakak itu kan promosikan kue Hakimy kayak risol kan bisa dijual yang udah digoreng ataupun belum ..” S.1W.3,bd1b.1173-1179 h29” “Kalau si om laki-laki yang dekat dengan subjek dia sebenarnya ngedukung ibu katering ini ..” S.1W.3,bd2b.1199-1202 h30 “Apalagi kalau adek ibu ini, kami saling kerjasama ngejalani usaha kami ini ..” S.1W.3,bd4b.1222-1225 h30 Aspek waktu luang Walaupun subjek merasa senang menjalani usahanya karena usaha yang dijalankannya sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan pribadi serta keahlian yang dimilikinya, orang-orang di sekitarnya yang menyayanginya juga selalu mendukungnya, dan subjek bebas mengontrol segala hal dalam pekerjaannya, tetapi subjek tidak dapat dengan bebas mengatur secara bebas waktu kerjanya di PT.Pelindo karena waktu kerja di PT.Pelindo yang telah di tentukan perusahaan sehingga subjek harus menyediakan sarapan dan makan siang untuk karyawan PT.Pelindo dan harus mengontrol masakan untuk besok di dapur pada sore hari dan subjek baru akan berada di rumah setelah maghrib. Namun, jika pada bulan libur, subjek dapat secara bebas menjalani usahanya dan mengatur sendiri waktu kerjanya. “Tapi kan, kalau di Pelindo ini karena 2 vendor jadi ibu selang-seling kerjanya.. Bulan ini ibu kerja, bulan depan ibu libur.. Walaupun ibu kalau ada katering juga ibu ke dapur, tapi kan gak mesti subuh jam 5 keluar dari rumah ..” S.1W.4,ca1b.1349-1357 h34 Namun pada saat bulan libur, subjek tidak menjalankan usahanya di PT.Pelindo, subjek tetap menjalankan usaha sampingannya dan dengan bebas mengatur waktu untuk bekerja. “Tapi kan, kalau di Pelindo ini karena 2 vendor jadi ibu selang-seling kerjanya.. Bulan ini ibu kerja, bulan depan ibu libur.. Walaupun ibu kalau ada katering juga ibu ke dapur, tapi kan gak mesti subuh jam 5 keluar dari rumah..bebas mau jam berapa.. ” S.1W.4,ca1b.1349-1357 h34 Tetapi subjek tetap merasa waktu luang yang dimilikinya cukup karena subjek dapat bebas memanfatkan waktu untuk kehidupan pribadinya dan subjek merasakan kepuasan terhadap waktu luangnya. Seperti hari minggu yang merupakan hari libur kerja di PT.Pelindo, jika subjek tidak mengambil pesanan katering untuk dijalankannya, maka subjek akan memanfatkan waktu libur tersebut untuk berkumpul bersama anak-anaknya di rumah ataupun mengajak anak-anaknya pergi jalan-jalan. Pada bulan libur kerja di PT.Pelindo, jika subjek tidak memiliki pesanan untuk untuk kue ataupun katering, subjek akan memiliki waktu luang pergi bersama adik sepupunya, atau kakak-kakaknya dan temannya termasuk lelaki yang sedang dekat dengannya. “Jadi ibu kalau di satu bulan libur itu menghabiskan waktu terus lah.. sama anak-anak ibu, sama adek sepupu ibu, nanti jalan-jalan kami ..” S.1W.4,cb1b.1482-1489 h37 “..kan di Pelindo hari kerjanya senin sampai jum‟at.. hari minggu itu, anak-anak ibu bisa betah seharian di kamar ibu ..” S.1W.4,cb2b.1491- 1494 h37 “..dan waktu libur ibu saat ini kan sampai sebulan, walaupun ada katering juga kan.. tapi istirahat ibu cukup, kadang ibu bisa jalan-jalan ..” S.1W.4,cb4b.1522-1526 h38 “..kalau ibu mau refreshing ya bisa-bisa aja nanti jalan-jalan ibu sama adek sepupu ibu yang di Hakimy Cathering kan, sama anak-anak ibu juga kan ..” S.1W.4,cb5b.1550-1555 h38

2. Subjek II

a. Hasil obrservasi