Metode Penelitian Kualitatif Kredibilitas Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata Patton dalam Poerwandari, 2007. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan berbagai metode dalam penelitian agar dapat tercapai gambaran kepuasan berwirausaha pada single mother.

3.1. Metode Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat studi kasus kolektif. Tujuannya adalah untuk mempelajari fenomena populasi kondisi umum dengan lebih mendalam Poerwandari, 2007. Diharapkan dengan menggunakan metode ini dapat mempelajari dengan lebih mendalam mengenai kepuasan berwirausaha pada single mother. Penelitian kualitatif dianggap lebih sesuai untuk mengetahui gambaran kepuasan berwirausaha pada single mother. Sebab setiap wirausaha yang dapat dikatakan berhasil ketika ia merasakan kepuasan berwirausaha dan latar belakang seseorang memutuskan berwirausaha mempengaruhi kepuasan berwirausaha. Begitu pula dengan latar belakang single mother, berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan anak tanpa dukungan pasangan hidup sangat berpengaruh terhadap pencapaian kepuasan berwirausahanya. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Poerwandari 2007 bahwa pendekatan yang sesuai untuk penelitian yang 29 tertarik dalam memahami manusia dengan segala kekompleksitasannya sebagai makhluk subjektif adalah penelitian kualitatif.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu Poerwandari, 2007. Menurut Banister dkk. dalam Poerwandari, 2007 wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna respondentif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud mengadakan eksplorasi terhadap isu tersebut. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang bertujuan menjaga agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan Poerwandari, 2007. Pedoman wawancara umum berdasarkan teori dan unsur – unsur motivasi yang diungkapkan oleh Carree dan Verheul 2011 yang dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung Patton dalam poerwandari, 2007. Maka wawancara dapat disusun untuk memperoleh data yang menggambarkan kepuasan berwirausaha subjek penelitian.

3.3.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Pemilihan responden penelitian didasarkan pada karakteristik tertentu. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah : 1. Ibu sebagai kepala keluarga Single mother dapat pula diartikan sebagai sosok yang menjadi tulang punggung keluarga, baik karena bercerai, kematian atau karena pernikahan yang tidak harmonis Anderson dkk dalam Tizar, 2010. 2. Ibu yang memiliki anak atau tanggungan Single mother memutuskan untuk berwirausaha karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama anak-anaknya Jati ,2009. 3. Menjadi orang tua tunggal karena kematian atau perceraian Single mother adalah wanita yang ditinggalkan oleh suami atau pasangan hidupnya baik karena terpisah, bercerai atau meninggal dunia kemudian memutuskan untuk tidak menikah melainkan membesarkan anak-anaknya seorang diri Papalia, 2002. 2 4. Berwirausaha setelah menjadi single mother Berwirausaha dapat menjadi pilihan single mother untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya karena situasi keuangan yang mereka miliki kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan mereka dibandingkan saat mereka memiliki suami Hurlock, 2004.

3.3.2. Jumlah Subjek Penelitian

Dengan fokusnya pada kedalaman dan proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit. Satu kasus tunggalpun dapat dipakai bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti memperoleh kasus lebih banyak Banister dkk dalam Poerwandari, 2007,. Menurut Poerwandari 2007, penelitian kualitatif bersifat relatif luwes. Oleh sebab itu, tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel pada penelitian kualitatif diarahkan pada kecocokan konteks Sarantakos, dalam Poerwandari 2007. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan 3 orang sampel, diharapkan jumlah tersebut dapat merepresentasikan fenomena yang sedang diteliti.

3.3.3. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian

Pedoman pengambilan sampel pada penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian Patton dalam Poerwandari, 2007. Maka dalam penelitian ini peneliti ingin memakai prosedur pengambilan responden dengan pengambilan sampel berdasarkan teori, atau berdasarkan konstruk operasional theory basedoperational construct sampling. Sampel dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar sampel sungguh-sungguh mewakili bersifat representatif terhadap fenomena yang diteliti. Dalam memilih sampel digunakan, dasar teori yang digunakan berdasarkan yang dikemukakan oleh Papalia mengenai single mother karena fenomena single mother yang ingin dikaji dalam penelitian ini sehingga nantinya didapatkan gambaran kepuasan berwirausaha pada single mother.

3.3.4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini diadakan di kota Medan dan sekitarnya, sesuai dengan tempat tinggal ataupun tempat kerja subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan di tempat yang telah ditentukan oleh peneliti dan subjek.

3.4. Alat Bantu Pengumpulan Data

Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti membutuhkan alat bantu saat melakukan wawancara maupun observasi berupa alat perekam tape recorder, pedoman umum wawancara, pedoman umum observasi, dan alat tulis serta buku catatan kecil notes.

3.4.1. Perekam Suara Tape Recorder

Alat perekam berguna Sebagai alat Bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tampa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung.

3.4.2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dalam di penelitian ini. Pedoman umum wawancara disusun berdasarkan teori dan aspek-aspek kepuasan berwirausaha dari Carree dan Verheul 2011. Smith dalam Poerwandari 2007 menjelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menyusun pertanyaan 1 pertanyaan harus bersifat netral, dan tidak diwarnai nilai – nilai tertentu yang bersifat mengarahkan, 2 pertanyaan jangan menggunakan istilah – istilah yang tidak dimengerti subjek, 3 menggunakan pertanyaan terbuka, bukan tertutup. Poerwandari 2007 juga menambahkan bahwa pedoman wawancara berfungsi untuk memuat pokok – pokok pertanyaan bersifat open-ended question, dengan tujuan menjaga arah wawancara agar tetap sesuai dengan tujuan penelitian.

3.4.3. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan Hasil obrservasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara.

3.4.4. Alat tulis dan buku catatan kecil Notes

Alat tulis dan notes sebagai alat penunjang pencatatan atau hal lain yang dirasa peneliti perlu dicatat untuk mengingatkan hal-hal penting yang berkaitan dengan wawancara maupun kegiatan observasi yang dilakukan saat penelitian berlangsung.

3.5. Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas dalam penelitian kualitatif merupakan istilah yang menggantikan konsep validitas, yaitu ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Poerwandari 2007 kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Kredibilitas penelitian ini nantinya terletak pada keberhasilan peneliti dalam mengungkapkan bagaimana gambaran kepuasan berwirausaha pada single mother. Peningkatan kredibilitas dilakukan dengan cara: a. Mencatat bebas hal-hal penting serinci mungkin, mencakup catatan pengamatan objektif terhadap setting, partisipan ataupun hal lain yang terkait. b. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun strategi analisanya. c. Memanfaatkan langkah-langkah dan proses yang diambil peneliti-peneliti sebelumnya dengan mempelajari dan membandingkan langkah-langkah penelitian di Fakultas Psikologi USU. Langkah ini diharapkan dapat menjamin pengumpulan data yang berkualitas. d. Menyertakan partner atau orang-orang yang dapat berperan sebagai pengkritik yang memberikan saran-saran dan pembelaan „devil‟s advocate‟ yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap analisis yang dilakukan peneliti. Partner yang terlibat antara lain dosen pembimbing sebagai professional judgment terhadap alat pengumpulan data dan strategi analisa serta interpretasi data. e. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali checking and rechecking data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda. 3.6. Prosedur Penelitian 3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian