Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Contoh

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 6 bulan pada bulan Juli-Desember 2007. Gambar 3 Peta lokasi pengambilan sampel di Kabupaten Pendeglang.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data kerat lintang cross section dan data deret waktu time series. Dasar pertimbangan penggunaan kedua jenis data adalah beberapa peubah dengan tingkat keragaman, hanya terdapat pada satu jenis data, sehingga kedua jenis data tersebut dikumpulkan dan digunakan secara bersamaan saling melengkapi Sinaga 1996 diacu dalam Laapo 2004. 106 o ’ BT 105 o 30 ’ BT 6 o ’ LS 6 o 30 ’ LS 7 o ’ LS Peta Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Atlas Sumberdaya Laut Banten 106 o ’ BT 105 o 30 ’ BT 6 o ’ LS 6 o 30 ’ LS 7 o ’ LS Peta Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Atlas Sumberdaya Laut Banten 106 o ’ BT 105 o 30 ’ BT 6 o ’ LS 6 o 30 ’ LS 7 o ’ LS Peta Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel Atlas Sumberdaya Laut Banten 36 Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer bersumber dari anggota rumah tangga nelayan yang terlibat melaut, meliputi: karakteristik rumah tangga nelayan, kepemilikan asset usaha perikanan, input, pemeliharaan kapal dan alat tangkap ikan, hasil tangkapan, musim dan daerah penangkapan, jumlah trip, tenaga kerja nelayan, permodalan, harga dan pemasaran hasil. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode interview secara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan kuisioner dan ditunjang dengan observasi langsung terhadap kegiatan nelayan. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor Kecamatan, monografi desa dan Biro Pusat Statistik BPS. Data yang dikumpulkan mencakup kondisi geografi dan administrasi wilayah, keadaan penduduk, pemasaran, keadaan sarana dan prasarana penunjang perikanan, kebijakan pemerintah di sektor perikanan kebijakan penyediaan input, informasi harga, investasi dan ekspor, data hasil dan upaya penangkapan ikan pemanfaatan sumberdaya perikanan 10 tahun terakhir 1995-2005.

3.3 Metode Pengambilan Contoh

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan pertimbangan kondisi wilayah penelitian, maka penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei. Penentuan lokasi dan besarnya contoh nelayan dilakukan secara purposive sampling . Secara administrasi, Kabupaten Pandeglang terbagi atas 31 kecamatan dan 10 kecamatan diantaranya berada di wilayah pesisir tapi hanya 6 kecamatan yang memiliki PPI Pangkalan Pendaratan Ikan, kecamatan yang dimaksud antara lain Kecamatan Carita PPI Carita dan PPI Sukanegara, Kecamatan Labuan PPI Labuan, Kecamatan Panimbang PPI Panimbangjaya dan PPI Citeureup, Kecamatan Patia PPI Sidamukti, Kecamatan Sumur PPI Sumur dan PPI Tamanjaya, dan Kecamatan Cikeusik PPI Cikeusik. Nama PPI pada umumnya didasarkan pada nama desa tempat PPI tersebut berada. Di antara 9 PPI tersebut, yang memiliki jumlah nelayan terbesar, penyebaran jumlah dan jenis alat tangkap yang beragam dipilih 3 buah PPI yang menjadi lokasi penelitian yaitu PPI Labuan bagian utara, PPI Sidamukti bagian tengah dan PPI Sumberjaya 37 bagian selatan berdasarkan aspek geografis. Ciri usaha perikanan utama ketiga PPI contoh adalah pukat pantai, dogol, pukat cincin, jaring insang, pancing, payang, dan bagan. PPI dijadikan tempat pengambilan contoh karena merupakan sentra pelayanan nelayan dalam melakukan aktifitasnya menangkap ikan, sehingga akan lebih mudah untuk melakukan observasi dan perekaman data penelitian. Tabel 8 Komposisi sampel unit penangkapan ikan UPI dan responden No. PPI Jenis UPI Jumlah sampel Persentase Kecamatan Yang dominan UPI sampel Unit Unit A. Labuan Labuan 1. Pukat pantai 130 4 2. Pukat kantong 32 1 3. Pukat cincin 6 2 4. Jaring insang 40 2 5. Bagan 46 2 6. Pancing yang lain 45 2 Jumlah 299 13 4,3 B. Patia Sidamukti 1. Pukat pantai 1 0 2. Pukat kantong 0 0 3. Pukat cincin 0 0 4. Jaring insang 193 9 5. Bagan 0 0 6. Pancing yang lain 22 1 Jumlah 216 10 4.6 C. Sumur Sumur 1. Pukat pantai 0 0 2. Pukat kantong 3 0 3. Pukat cincin 0 0 4. Jaring insang 17 1 5. Bagan 95 4 6. Pancing yang lain 35 2 Jumlah 150 7 4.7 Total 665 30 4.5 Keterangan : Pukat tarik ≈ pukat pantai Pukat kantong ≈ dogol, payang Jaring insang ≈ Jaring insang hanyut, jaring insang tetap, jaring klitik Jaring angkat ≈ bagan perahu, bagan tancap Jumlah contoh nelayan untuk setiap jenis UPI ditentukan secara proposional, jika jumlah populasi jenis UPI banyak maka jumlah contoh nelayan akan lebih banyak dibandingkan jumlah contoh nelayan yang memiliki populasi yang lebih 38 sedikit. Pemilihan sampel nelayan diupayakan secara random. Banyaknya contoh nelayan ditentukan dengan mempertimbangan status nelayan pemilik, perbedaan jenis alat tangkap dan kendala waktu, tenaga dan biaya tanpa mengurangi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Jumlah populasi nelayan pemilik di 3 PPIdesa contoh sebanyak 798 orang dengan 336 RTP. Jumlah contoh nelayan pemilik yang dijadikan sebagai obyek penelitian 30 RTP, dimana Desa Teluk terpilih 13 RTP, Sidamukti 10 RTP dan Sumberjaya 7 RTP Tabel 8. Metode pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuisioner dan wawancara dengan responden terkait dengan produksi, jenis ikan, kebutuhan minyak tanah, es, tenaga kerja, pendapatan asli daerah, biaya dan pendapatan tiap unit penangkapan ikan.

3.4 Analisis Data