Sumberdaya Ikan Pelagis Alokasi unit penangkapan ikan pelagis kecil di Perairan Pendeglang, Banten Menuju perikanan tangkap yang terkendali

13

2.5 Sumberdaya Ikan Pelagis

Ikan pelagis umumnya merupakan filter feeder, yaitu jenis ikan pemakan plankton dengan jalan menyaring plankton yang masuk untuk memilih jenis plankton yang disukainya ditandai oleh adanya tapis insang yang banyak dan halus. Lain halnya dengan selar, yang termasuk ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan krustasea Suyedi 2001. Pada siang hari ikan pelagis kecil berada di dasar perairan membentuk gerombolan yang padat dan kompak shoal, sedangkan pada malam hari naik ke permukaan membentuk gerombolan yang menyebar scattered. Ikan juga dapat muncul ke permukaan pada siang hari, apabila cuaca mendung disertai hujan gerimis. Adanya kecenderungan bergerombol berdasarkan kelompok ukuran dan berupaya mengikuti makanannya Suyedi 2001. Sumberdaya ikan pelagis dibagi berdasarkan ukuran, yaitu ikan pelagis besar seperti kelompok tuna Thunidae dan cakalang Katsuwonus pelamis, kelompok marlin Makaira sp, kelompok tongkol Euthynnus spp dan tenggiri Scomberomorus spp. Ikan pelagis kecil seperti selar Selaroides leptolepis dan sunglir Elagastis bipinnulatus, kelompok kluped seperti teri Stolephorus indicus, japuh Dussumieria spp, tembang Sardinella fimbriata, lemuru Sardinella longiceps dan siro Amblygaster sirm, dan kelompok skrombroid seperti kembung Rastrellinger spp Aziz et al. 1988 diacu dalam Suyedi 2001. Di Indonesia sumberdaya ikan pelagis kecil diduga merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah Merta et al. 1998 dan paling banyak ditangkap untuk dijadikan konsumsi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan bila dibandingan dengan tuna yang sebagian besar produk unggulan ekspor dan hanya sebagian kelompok yang dapat menikmatinya. Ikan pelagis umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk shoaling juga berfungsi sebagai konsumen antara dalam food chain antara produsen dengan ikan-ikan besar sehingga perlu upaya pelestarian Suyedi 2001. Potensi ikan pelagis di perairan Indonesia adalah 3,2 juta tontahun dengan tingkat pemanfaatan 46,59 sehingga peluang untuk pengembangannya masih 14 43,41 namun pemanfaatannya harus diperhatikan lokasi penangkapannya karena penangkapan ikan pelagis di Indonesia sebagian besar telah memperlihatkan tingkat pengusahaan yang berlebih seperti di Laut Jawa dan Selat Malaka kecuali untuk Laut Arafura dan Laut Sulawesi serta Samudera Pasifik. Hal ini berdasarkan hasil reevaluasi potensi, produksi dan tingkat pemanfaatan ikan pelagis di perairan Indonesia Suyedi 2001. Penyebaran ikan pelagis di Indonesia merata di seluruh perairan, namun ada beberapa yang dijadikan sentra daerah penyebaran seperti lemuru Sardinella longiceps banyak tertangkap di Selat Bali, layang Decapterus spp di Selat Bali, Makasar, Ambon dan Laut Jawa, kembung laki-laki Rastrelinger kanagurta di Selat Malaka dan Kalimantan, kembung perempuan Rastrelinger neglectus di Sumatera Barat, Tapanuli dan Kalimantan Barat. Menurut data wilayah pengelolaan FKPPS Forum Koordinasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan maka ikan layang banyak tertangkap di Laut Pasifik, teri di Samudera Hindia dan kembung di Selat Malaka. Ikan pelagis dapat ditangkap dengan berbagai alat penangkap ikan seperti purse seine atau pukat cincin, jaring insang, payang, bagan dan sero Suyedi 2001. Menurut Djamali 1965 diacu dalam Suyedi 2001 di Laut Jawa populasi layang ada tiga jenis yaitu layang utara, layang barat dan layang timur. Ruaya layang di perairan Indonesia mempunyai hubungan dengan pergerakan massa air laut, walaupun secara tidak langsung. Selama musim timur berlangung air dengan salinitas tinggi mengalir dari Laut Flores masuk ke laut Jawa dan keluar melalui Selat Gasper, Selat Karimata dan Selat Sunda. Pada tahap permulaan layang kecil berasal dari Laut Flores bermigrasi ke arah barat dan sampai ke pulau Bawean. Pada musim timur pada bulan Juni sampai September banyak terdapat layang di Laut Jawa disebut populasi layang timur. Menurut Burhanuddin dan Djamali 1978 diacu dalam Suyedi 2001 layang timur terdiri dari dua populasi. Populasi berasal dari Selat Makassar dan populasi dari Laut Flores. Secara keseluruhan, ikan layang dominan tertangkap di Samudera Hindia, teri di Sumatera Barat dan di selatan Jawa adalah Lemuru. 15

2.6 Alat Tangkap