Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pola Komunikasi Atasan dan Bawahan pada Kantor Pos Bogor

Tabel 6. Karakteristik responden. Karakteristik Responden Frekuensi Orang Persentase Laki-laki 31 56,4 Jenis Kelamin Perempuan 24 43,6 20 tahun 20-25 tahun 9 16,4 25-40 tahun 16 29,1 Usia 40 tahun 30 54,5 SMP 3 5,5 SMA 35 63,6 Diploma 16 29,1 Tingkat Pendidikan S1 1 1,8 SDM 5 9,1 Pemasaran 6 10,9 Keuangan 3 5,5 Akuntansi 2 3,6 Giro 6 10,9 Biskomlog 6 10,9 Biskugen 6 10,9 UPL 7 12,7 Bagian Pengolahan 14 25,5 Karyawan Tetap 48 87,3 Status Kepegawaian Karyawan Kontrak 7 12,7 1 tahun 3 5,5 1-5 tahun 7 12,7 5-10 tahun 4 7,3 Masa Kerja 10 tahun 41 74,5

4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

1 . Hasil Uji Validitas Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner telah memenuhi syarat atau tidak, untuk dijadikan sebagai data utama dalam penelitian dan hasilnya akan diikutsertakan juga dalam pengolahan berikutnya. Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah korelasi Pearson Product Moment dan hasilnya akan dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r hitung. Dalam penelitian ini kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden dengan 37 pertanyaan tertutup. Hasil dari uji validitas tersebut terdapat dua pertanyaan yang tidak valid, yaitu pertanyaan no. 3 dan 17, karena memiliki nilai r hitung 0,361, sehingga pertanyaan tersebut tidak dapat diterima dan pertanyaan tersebut kemudian tidak diikutkan dalam pengolahan data berikutnya. Dengan demikian terdapat 35 pertanyaan yang diikutsertakan dalam pengolahan data berikutnya. Uji validitas menggunakan bantuan software SPSS 11,5. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan sebagai alat ukur, apabila pengukuran diulangi. Pengujian reliabilitas yang digunakan yaitu teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan software SPSS versi 11,5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach tersebut menunjukkan semua variabel memiliki reliabilitas instrumen yang dapat diterima dengan nilai alpha hasil pengujian reliabilitas sebesar 0,7451 artinya dapat diterima Acceptable.

4.4. Pola Komunikasi Atasan dan Bawahan pada Kantor Pos Bogor

Pola komunikasi atasan dan bawahan terdiri dari komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah. Komunikasi tersebut dilakukan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan biasanya dilakukan dengan tatap muka langsung atau melalui media. Komunikasi secara tatap muka terjadi pada saat adanya rapat atau pertemuan rutin yang diadakan perusahaan seperti rapat yang diikuti oleh manajer dan staf-staf pada masing-masing divisi setiap dua kali seminggu, rapat mingguan yang diikuti oleh para manajer dengan Kepala Kantor dan rapat bulanan yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan Kantor Pos Bogor. Sedangkan media yang biasa digunakan untuk komunikasi secara lisan yaitu melalui media telepon. Adapun komunikasi secara tulisan dilakukan dengan bantuan media komunikasi yang tersedia di Kantor Pos Bogor. Media komunikasi yang biasa digunakan karyawan dalam bekerja antara lain faksimili, komputer, papan informasi, nota intruksi kantor dan surat pemberitahuan.

4.4.1. Pola Komunikasi ke Atas

Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan. Alur informasi berasal dari bawah ke atas atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Komunikasi ke atas berkaitan dengan kinerja karyawan biasanya berupa laporan, pertanyaan mengenai pekerjaan, keluhan, penyampaian ide, saran dan gagasan dari karyawan staf kepada manajernya. Pola komunikasi yang terjadi di Kantor Pos Bogor dapat dilihat dari frekuensi kegiatan komunikasi yang dilakukan berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan tentang pola komunikasi pada Tabel 7. Tabel 7. Penilaian pola komunikasi ke atas. No Pernyataan Penilaian Atasan Penilaian Bawahan Pola Komunikasi ke atas Median Keterangan Median Keterangan 1 Memberi laporan secara lisan kepada atasan. 3 Sering 3 Sering 2 Memberi laporan secara tulisan kepada atasan. 3 Sering 3 Sering 3 Mengajukan ide dan gagasan secara lisan kepada atasan. 3 Sering 3 Sering 4 Mengajukan ide dan gagasan secara tulisan kepada atasan. 3 Sering 3 Sering 5 Mengemukakan masalah dan keluhan secara lisan kepada atasan. 4 Sangat Sering 4 Sangat Sering 6 Mengemukakan masalah dan keluhan secara tulisan kepada atasan. 3 Sering 2 Kadang- kadang 7 Meminta pendapat secara lisan kepada atasan. 3 Sering 3 Sering 8 Meminta pendapat secara tulisan kepada atasan. 2 Kadang- kadang 3 Sering Median 3 Sering 3 Sering Berdasarkan penilaian responden tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan mengenai pola komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan berdasarkan penilaian masing-masing atasan dan bawahan, yaitu:

1. Memberi laporan

Nilai median pada aktivitas memberi laporan kepada atasan berdasarkan penilaian atasan dan bawahan baik secara lisan maupun tulisan sebesar 3. Hal ini mengindikasikan bahwa pada umumnya bawahan sering memberikan laporan kepada atasan secara lisan dan tulisan.