Gambaran Umum PT Pos Indonesia Persero

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Pos Indonesia Persero

Kantor pos pertama di Indonesia didirikan oleh Gubernur Jendral GW Baron van Imhof pada tanggal 26 Agustus 1746 di Batavia. Kantor pos ini didirikan untuk memperlancar komunikasi dalam bentuk surat menyurat pada masa kolonial Belanda. Peran Kantor Pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan telegrap dan telepon, maka pada tahun 1906 dibentuk Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon Jawatan PTT. Pada tanggal 27 September 1945 dilakukan pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT AMPTT dari pemerintahan militer Jepang yang kemudian tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahun sebagai hari bakti Postel. Saat Jawatan PTT dianggap telah memenuhi persyaratan untuk dapat menjadi perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 19 Tahun 1960, Jawatan PTT diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN Postel berdasarkan PP No. 240 Tahun 1961. PN Postel selanjutnya dipecah menjadi dua badan usaha, masing- masing PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 tahun 1965 dan PP No. 30 tahun 1965. Status PN Pos dan Giro kemudian diubah menjadi Perum Pos dan Giro berdasarkan PP No. 9 tahun 1978 yang kemudian disempurnakan berdasarkan PP No 24 tahun 1984. Akhirnya, untuk dapat menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin marak dan penuh dengan persaingan yang sangat ketat, maka diubahlah status Perum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia Persero yang dilaksanakan berdasarkan PP No 5 tahun 1995 tanggal 27 Februari 1995. Perubahan status tersebut secara efektif mulai berlaku pada tanggal 20 Juni 1995.

4.1.1. Sejarah Kantor Pos Bogor

Kantor Pos Bogor merupakan kantor pos yang keberadaannya di bawah pengawasan PT Pos Indonesia Persero. Kantor Pos Bogor berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No. 5 Kelurahan Paledang Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Gedung Kantor Pos ini dahulunya merupakan bangunan gereja pertama di Buitenzorg Bogor yang pemberkatannya dilakukan pada tanggal 13 April 1845. Gereja ini semula dimaksudkan sebagai tempat beribadat umat Protestan dan umat Katolik secara bergiliran. Pada tahun 1896 umat Katolik tidak lagi beribadat di gereja tersebut, karena mereka telah memiliki gereja baru. Umat Protestan sendiri kemudian melaksanakan ibadahnya di gereja yang mereka dirikan dalam tahun 1920. gedung gereja tersebut oleh pemerintah Belanda dijadikan kantor pos karena letaknya di pinggir jalan pos postweg, sekarang Ir. H. Juanda. Bangunan ini memiliki atap cukup tinggi dan terdapat jendela kaca berbentuk persegi empat dan kondisi sekarang ruang dalam dibuat menjadi beberapa ruangan tidak permanen sesuai keperluan kantor pos. PT Pos Indonesia Persero mempunyai visi yaitu Menjadi perusahaan Pos yang berkemampuan memberikan solusi terbaik dan menjadi pilihan utama stakeholder domestik maupun global dalam mewujudkan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan, yang didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan menjunjung tinggi nilai dan misi yaitu memberikan solusi terbaik bagi bisnis, pemerintah dan individu melalui penyediaan sistem bisnis dan layanan komunikasi tulis, logistik, transaksi keuangan dan filateli berbasis jejaring terintegrasi, terpercaya dan kompetitif di pasar domestik dan global.

4.1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Tujuan dan Bidang Usaha PT. Pos Indonesia Persero

Berdasarkan SK Direksi PT Pos Indonesia Persero KD.70DIRUT1105, PT Pos Indonesia Persero adalah BUMN yang dipimpin oleh suatu Direksi yang bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. BUMN ini mempunyai tugas pokok melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan di bidang pelayanan jasa pos dan giro bagi masyarakat baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha diantaranya sebagai berikut : 1. Usaha jasa pos dan giro. 2. Usaha jasa komunikasi, jasa logistik, jasa keuangan, jasa ritel, jasa keagenan, filateli dan jasa-jasa lain yang menunjang penyelenggaraan usaha jasa pos dan giro sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Usaha pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki untuk menunjang kegiatan usaha perusahaan.

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi Kantor Pos Bogor terdiri dari Kepala Kantor, Manajer Operasi, serta sembilan divisibagian dengan masing-masing supervisornya. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Kepala Kantor Membawahi semua sub-sub bagian lainnya dalam lingkup Kantor Pos, mengkoordinasikan semua kegiatan yang ada di Kantor Pos Bogor serta jajaran yang terkait agar dapat berjalan dengan lancar, bertanggung jawab baik ke dalam maupun ke luar atas pengolahan dan pencapaian tujuan. 2. Manajer Operasi Melaksanakan tugas-tugas kepala kantor yang didelegasikan kepadanya. 3. SPV Bagian SDM dan Sarana Membantu kepala kantor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, pengaturan SDM dan administrasi serta bertanggung jawab atas penyediaan sarana di Kantor Pos. 4. SPV Bagian Keuangan Menyimpan, membayarkanmenyerahkan uang atau surat berharga yang disimpan dalam gudang atau tempat penyimpanan khusus yang digunakan untuk keperluan keuangan serta mengadministrasikan BPM Benda Pos dan Materai, filateli dan benda konsinyasi lainnya. 5. SPV Bagian Akuntansi Melaksanakan proses akuntansi dan membuat laporan keuangan KP Bogor 16000, menyediakan data-data keuangan yang diperlukan oleh kepala kantor. 6. SPV Bagian Pemasaran a. Merancang strategi dan rencana kerja maupun program aksi pemasaran untuk 1 tahun ke depan demi mendukung pencapaian pendapatan dengan memperhatikan penetapan Analisis Daerah Operasi ADO yang telah ditetapkan oleh manajemen KP Bogor 16000. b. Mengamati, meneliti serta memahami pasar dan pangsa pasar sehingga dapat tercipta peluang pasar yang dapat diraih demi peningkatan pencapaian pendapatan. 7. SPV Bagian Giro Memimpin, mengkoordinir, mengawasi dan membina mutu pekerjaan di bagian Sentra Giro Gabungan SGG. 8. SPV Bagian Bisnis Komunikasi dan Logistik Mengawasi pelaksanaan tugas staf di loket, memberikan suport dan binaan kepada petugas loket dan memeriksa hasil pekerjaanbuku neraca loket setiap hari. 9. SPV Bagian Bisnis Keuangan dan Keagenan Mengentry data laporan dan mencocokkan pertanggungan giro tabanas WU dan SOPP. 10. SPV Bagian UPL a. Mengawasi pertanggungan kantor pos cabang, Pos Keliling Kota PKK dan loket extention. b. Mengawasi penggunaan register berharga KP cabang, PKK dan loket extention. c. Pengendalian liquiditas KP cabang. 11. SPV Bagian Pengolahan dan Outgoing a. Mengawasi pelaksanaan operasional di bagian pengolahan secara keseluruhan. b. Mengawasi penerimaan dan pengiriman Kantor Pos baik dari KP cabang maupun pusat.

4.1.4. Sumber Daya Manusia

Kantor Pos Bogor merupakan bagian dari PT Pos Indonesia Persero yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa dan beberapa bidang usaha terkait lainnya. Oleh karena itu membutuhkan SDM yang handal untuk dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan. Persaingan di dalam bidang pelayanan jasa juga menjadi penyebab perusahaan berusaha menciptakan SDM yang handal dan berkualitas. Sumber daya manusia yang tersedia saat ini berjumlah 121 karyawan. Tabel 4 menunjukkan jumlah karyawan Kantor Pos Bogor pada masing- masing divisi. Tabel 4. Jumlah Karyawan Kantor Pos Bogor. BagianDivisi Jumlah Karyawan Kepala Kantor 1 Manajer Operasi 1 SPV Bagian SDM dan Sarana 11 SPV Bagian Keuangan 5 SPV Bagian Akuntansi 3 SPV Bagian Pemasaran 13 SPV Bagian Giro 13 SPV Bagian Bisnis Komunikasi dan Logistik 14 SPV Bagian Bisnis Keuangan dan Keagenan 14 SPV Bagian UPL 15 SPV Bagian Pengolahan dan Outgoing 31 Total Karyawan 121 Karyawan yang terdapat di Kantor Pos Bogor tersebut terbagi dalam dua status kepegawaian yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. Sebagian besar karyawan di Kantor Pos Bogor adalah karyawan tetap yaitu 85,1 dari jumlah karyawan keseluruhan, sedangkan karyawan kontrak hanya 14,9 dari jumlah karyawan keseluruhan. Perbandingan jumlah karyawan pria lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan wanita yaitu 75,2 dari jumlah karyawan keseluruhan, sedangkan jumlah karyawan wanita sebanyak 24,8 dari jumlah karyawan keseluruhan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Kepegawaian. Karakteristik Karyawan Jumlah Orang Persentase Laki-laki 91 75,2 Jenis Kelamin Perempuan 30 24,8 Karyawan Tetap 103 85,1 Status Kepegawaian Karyawan Kontrak 18 14,9

4.2. Karakteristik responden