Jenis Data Metode Pengumpulan Data Pendekatan Histogram Pendekatan Grafik Pendekatan Histogram

47 26 PLIN PT. Plaza Indonesia Realty Tbk 27 PUDP PT. Pudjiati PrestigeTbk Sumber : www.idx.co.id

3.6 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sumber data berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesiatentang data emiten, laporan keuangan, media internet, buku-buku referensi, jurnal-jurnal penelitian dan literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulandatadilakukan menggunakanmetode dokumentasi dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan, dokumen-dokemen, catatan-catatan dan informasi lainnya melalui akses situs www.idx.co.id.

3.8 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik analisis regresi berganda.

3.8.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yangdikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. 48

3.8.2 Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan profitabilitasterhadap struktur modalperusahan propertydan real estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan: Y = Struktur Modal X 1 = Ukuran Perusahaan SIZE X 2 = Growth Opportunity GROWTH X 3 = Likuiditas LIQUID X 4 = Profitabilitas PROFIT a = Konstanta b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 = Koefisien regresi dari setiap variabel independen e = Error

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best, Linier, Unbiased, Estimation. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah uji normalitas, heterokedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. 49 3.8.3.1Uji Normalitas Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas data populasi. Hasil uji normalitas yang baik adalah bentuk distribusi normal atau mendekati normal. Jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus. Sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk seperti huruf S, maka menunjukkan bahwa data menjulur skew Rochaety et.al, 2009:104.Uji ini juga dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

a. Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah mean, modus, dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva” skewness. Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif arah kanan dan bertanda negatif arah kiri.

b. Pendekatan Grafik

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y. Apabila plot dari keduanya berbentuk linier didekati garis lurus, maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal. 50

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut: H = data residual berdistribusi normal H a = data rasidual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan � 5. Jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H a diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.

3.8.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot. Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas Nugroho, 2005:63 jika: a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0 b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk bola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. 51 Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari taraf nyata 5, maka dianggap tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan begitu sebaliknya.

3.8.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresiditemukan adanya korelasi antara variabel independen Ghozali, 2006 : 91. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: a. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinieritas b. Bila VIF5 tidak terdapat masalah multikolinieritas c. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas d. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas. 3.8.3.4Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear berganda terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson test.Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-WatsonDW dengan ketentuan 52 kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Jika Keputusan Tidak ada autokorelasi positif 0DWd L Ditolak Tidak ada autokorelasi positif D L DW d U No decision Tidak ada autokorelasi negatif 4-d L DW 4 Ditolak Tidak ada autokorelasi negatif 4-d U DW 4-d L No decision Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif d U DW 4-d U Tidak ditolak Sumber:Ghozali 2006 : 100 Keterangan: d L = Batas bawah dan d U = Batas Atas

3.8.4 Goodness of Fit Model

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana � � ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana � � diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji signifikansi serempak Uji-F dan uji signifikansi parsialUji t dan uji koefisien determinasi R 2 .

3.8.4.1 Uji Signifikansi Serempak Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: a. H :b 1 = � 2 = � 3 =b 4 =0,artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serempakukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan 53 profitabilitasterhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. H a : minimal satu � � ≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan profitabilitasterhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. D engan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu: a. H diterima jika F hitung F tabel atau nilai signifikansi α 0,05 b. H ditolak jika F hitung F tabel atau nilai signifikansi α 0,05

3.8.4.2 Uji Signifikansi Parsial uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: a. Ukuran perusahaan b 1 H : b 1 = 0, artinya ukuranperusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 54 H 1 : b 1 ≠0,artinyaukuranperusahaanberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Growth Opportunityb 2 H : b 2 = 0, artinya growth opportunitytidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 1 : b 2 ≠0,artinyagrowth opportunityberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Likuiditas b 3 H : b 3 = 0, artinya likuiditastidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 1 : b 3 ≠0,artinyalikuiditasberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. d. Profitabilitas b 4 H : b 4 = 0, artinya profitabilitastidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 55 H 1 : b 4 ≠0,artinyaprofitabilitasberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t 0,05 H o ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: 1. H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5

3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat dependent variable yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas independent variable. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R 2 koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baikregresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Property dan Real Estate di Indonesia

1. Alam Sutera Realty Tbk

PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI didirikan dengan nama PT Adhihutama Manunggal tanggal 3 November 1993 dan mulai melakukan kegiatan operasional dengan pembelian tanah dalam tahun 1999. Kantor pusat ASRI terletak di Wisma Argo Manunggal, Lt. 18, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22, Jakarta 12930. Ruang lingkup kegiatan ASRI dalam bidang pembangunan dan pengelolaan perumahan. ASRI melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ASRI IPO kepada masyarakat sebanyak 3.142.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran sebesar Rp105,- per saham. Pada tanggal 18 Desember 2007, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

2. Bekasi Asri Pemula Tbk

PT Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA didirikan tanggal 20 Oktober 1993 dan mulai melakukan kegiatan komersial sejak tahun 2004. Kantor pusat BAPA beralamat di Gedung Tomang Tol Lt. 2, Jalan Arjuna Nomor 1, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat. Ruang lingkup kegiatan BAPA adalah dalam bidang real estate, perdagangan, pembangunan, industri, percetakan, agrobisnis, pertambangan dan jasa angkutan. BAPA melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BAPA kepada masyarakat sebanyak 150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham serta harga penawaran Rp150,- per saham. Saham- 57 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Januari 2008.

3. Sentul City Tbk

PT Sentul City Tbk BKSL didirikan 16 April 1993 dengan nama PT Sentragriya Kharisma dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1995. Kantor pusat BKSL berdomisili di Sentul City Building, Jl. MH. Thamrin Kavling 8, kawasan perumahan Sentul City, Bogor. Ruang lingkup kegiatan BKSL meliputi; bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. BKSL melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BKSL IPO kepada masyarakat sebanyak 400.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 28 Juli 1997.

4. Bumi Serpong Damai Tbk

PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDE didirikan 16 Januari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor BSDE terletak di Sinar Mas Land Plaza, BSD Green Office Park, Tangerang. Saat ini, BSDE memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI, yakni PT Duta Pertiwi Tbk DUTI. Ruang lingkup kegiatan BSDE adalah berusaha dalam bidang pembangunan real estate. BSDE melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BSDE IPO kepada masyarakat sebanyak 1.093.562.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per saham. Saham- 58 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 06 Juni 2008.

5. Cowell Development Tbk

PT Cowell Development Tbk COWL didirikan tanggal 25 Maret 1981 dengan nama PT Internusa Artacipta dan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak 1981. Kantor pusat Cowell berlokasi di Graha Atrium. Lantai 6. Suite 6.01A. Jalan Senen Raya No. 135. Jakarta Pusat. Ruang lingkup kegiatan COWL bergerak dalam bidang jasa, pembangunan, dan perdagangan, terutama jasa pengelolaan gedung, pembangunan dan pengembangan perumahan, dan perdagangan real estate. COWL melakukan Penawaran Umum Perdana Saham COWL IPO kepada masyarakat sebanyak 250.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp130,- per saham dan disertai sebanyak 150.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 19 Desember 2007.

6. Ciputra Development Tbk

PT Ciputra Development Tbk CTRA didirikan 22 Oktober 1981 dengan nama PT Citra Habitat Indonesia dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat CTRA berlokasi di Ciputra World 1 DBS Bank Tower Lantai 39, Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3-5, Jakarta 12940. Ruang lingkup kegiatan CTRA adalah mendirikan dan menjalankan usaha di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan, apartemen, perkantoran, pertokoan, pusat niaga, tempat rekreasi dan kawasan wisata.CTRA melakukan penawaran umum perdana 59 saham CTRA IPO kepada masyarakat sebanyak 50.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 28 Maret 1994.

7. Ciputra Property Tbk

PT Ciputra Property Tbk CTRP didirikan dengan nama PT Citraland Property tanggal 22 Desember 1994 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat CTRP berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 34, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan CTRP meliputi mendirikan dan menjalankan usaha-usaha pembangunan, pengelolaan, dan penyewaan di bidang perhotelan, rumah susun apartemen, perkantoran, pertokoan, pusat niaga, dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. CTRP melakukan penawaran umum perdana saham CTRP IPO kepada masyarakat sebanyak 3.010.000.000 dengan nilai nominal Rp250,- per saham dengan harga penawaran Rp700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 07 November 2007.

8. Ciputra Surya Tbk

PT Ciputra Surya Tbk CTRS didirikan tanggal 21 Nopember 1989 dengan nama PT Bumi Citrasurya dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1 Maret 1993. Kantor pusat CTRS berlokasi di Ciputra World 1 DBS Bank Tower Lantai 39 Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3-5 Jakarta 12940. Ruang lingkup kegiatan CTRS mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan real estat, perkantoran, pertokoan, pusat 60 niaga beserta fasilitas-fasilitasnya. z CTRS melakukan penawaran umum atas seluruh saham biasa atas nama Perusahaan sebanyak 420.188.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 15 Januari 1999.

9. Duta Anggada Realty Tbk

PT Duta Anggada Realty Tbk DART didirikan tanggal 30 Desember 1983 dengan nama PT Duta Anggada Inti Pratama dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat DART berlokasi di Gedung Chase Plaza, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta.Ruang lingkup kegiatan DART terutama bergerak dalam bidang pembangunan real estate. DART melakukan penawaran umum perdana saham IPO Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 08 Mei 1990.

10. Intiland Development Tbk

PT Intiland Development Tbk DILD didirikan tanggal 10 Juni 1983 dan memulai kegiatan usaha komersialnya sejak 01 Oktober 1987. Kantor pusat DILD beralamat di Intiland Tower, Penthouse, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32, Jakarta. DILD tergabung dalam kelompok usaha Intiland. Ruang lingkup kegiatan DILD terutama meliputi bidang usaha pembangunan dan persewaan perkantoran. Pada tanggal 02 Agustus 1991, DILD memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DILD IPO kepada 61 masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 04 September 1991.

11. Duta Pertiwi Tbk

PT Duta Pertiwi Tbk DUTI didirikan tanggal 29 Desember 1972 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981. Kantor pusat DUTI beralamat di Gedung ITC Mangga Dua Lt. 8, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan DUTI meliputi usaha konstruksi dan pembangunan real estate serta perdagangan umum. DUTI melakukan penawaran umum perdana saham DUTI IPO kepada masyarakat sebanyak 25.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.150,- per saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 02 November 1994.

12. Gowa Makassar Tourism Development Tbk

PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD didirikan tanggal 14 Mei 1991 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 21 Juni 1997. Kantor pusat GMTD berlokasi di Jalan Metro Tanjung Bunga Mall GTC GA-9 No. 1B Tanjung Bunga – Makassar 90134, Sulawesi Selatan. Ruang lingkup kegiatan GMTD terutama bergerak dalam bidang investasi dan pengembangan real estate dan property. GMTD melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 35.538.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham. Saham- 62 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 11 Desember 2000.

13. Perdana Gapuraprima Tbk

PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA didirikan tanggal 21 Mei 1987 dengan nama PT Perdana Gapura Mas dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1994. Kantor pusat GPRA terletak di The Bellezza, Permata Hijau, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210. Ruang lingkup kegiatan GPRA bergerak dalam bidang pemborongan bangunan kontraktor dengan memborong, melaksanakan, merencanakan serta mengawasi pekerjaan pembangunan rumah- rumah dan gedung-gedung serta realestate.GPRA melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 962.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp310,- per saham dan disertai dengan penerbitan 192.400.000 Waran Seri I. Saham Waram Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 Oktober 2007.

14. Jaya Real Property Tbk

PT Jaya Real Property Tbk JRPT didirikan tanggal 25 Mei 1979 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1980. Kantor pusat JRPT terletak di CBD Emerald Blok CEA No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang – 15227, Banten dan proyek berlokasi di Jakarta dan Tangerang. Ruang lingkup kegiatan JRPT pengembangan kota urban development yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan 63 fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung. JRPT melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 29 Juni 1994.

15. Kawasan Industri Jababeka Tbk

Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA didirikan tanggal 12 Januari 1989 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1989. Kantor pusat KIJA berdomisili di Menara Batavia, Lantai 25, Jln. K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. Ruang lingkup kegiatan KIJA meliputi usaha di bidang kawasan industri berikut seluruh sarana penunjangnya, antara lain pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran, pertokoan, pembangunan dan instalasi pengelolaan air bersih. KIJA melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 Januari 1995.

16. MNC Land Tbk

MNC Land Tbk dahulu Global Land Development Tbk Kridaperdana Indahgraha Tbk KPIG didirikan tanggal 11 Juni 1990 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1995. Kantor pusat KPIG berdomisili di MNC Tower, Lantai 17 unit 1703, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan MNC Land meliputi dalam bidang usaha pembangunan properti, 64 perdagangan, perindustrian, dan jasa. KPIG melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp500,- per saham dan disertai sebanyak 24.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 30 Maret 2000.

17. Lamicitra Nusantara Tbk

PT Lamicitra Nusantara Tbk dahulu PT Lami Citra Persada LAMI didirikan tanggal 29 Januari 1988 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat LAMI berdomisili di di Jembatan Merah Plaza lantai 5, Jl. Taman Jayengrono No. 2 – 4, Surabaya. Ruang lingkup kegiatan LAMI bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan properti, jasa, perdagangan dan pertokoan. LAMI melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LAMI IPO kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp125,- per saham dan disertai sebanyak 160.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 18 Juli 2001.

18. Lippo Cikarang Tbk

PT Lippo Cikarang Tbk LPCK didirikan tanggal 20 Juli 1987 danmemulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 20 Mei 1989. Kantor pusat LPCK berdomisili di Easton Commercial Center, Jalan Gunung Panderman Kav. 05, Lippo Cikarang, Bekasi – 17550, Jawa Barat, Indonesia. Ruang lingkup kegiatan LPCK adalah pengembangan kota urban development yang meliputi 65 pengembangan kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan tidak langsung melalui Anak Usaha maupun patungan dengan pihak-pihak lain. LPCK melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 108.588.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp925,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 24 Juli 1997.

19. Lippo Karawaci Tbk

PT Lippo Karawaci Tbk LPKR didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia. Ruang lingkup kegiatan LPKR adalah dalam bidang real estate, pengembangan perkotaan urban development, pembebasanpembelian,pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan prasaranainfrastruktur. LPKR melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 30.800.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp3.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 28 Juni 1996.

20. Modernland Realty Tbk

Modernland Realty Tbk MDLN didirikan tanggal 12 November 1983 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor pusat MDLN terletak 66 di Jalan Matraman Raya No. 12, Kelurahan Kebun Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Ruang lingkup kegiatan MDLN meliputi antara lain, pengembangan real estat, golf dan country club, kontraktor dan perdagangan, pembangunan kawasan industri dan pergudangan, rumah susun, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan, serta jasa pengelolaan lapangan golf. MDLN melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 22.800.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 18 Januari 1993.

21. Metropolitan Kentjana Tbk

Metropolitan Kentjana Tbk MKPI didirikan 29 Maret 1972 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat MKPI berlokasi di Jalan Metro Duta Niaga Blok B5 Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ruang lingkup kegiatan MKPI terutama meliputi bidang real estat, pembangunan, penyewaan dan pengelolaan pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran, perumahan serta jasa pemeliharaan, pembersihan dan pengelolaan. MKPI melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 95.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 Juli 2009. 67

22. Pakuwon Jati Tbk

PT Pakuwon Jati Tbk PWON didirikan tanggal 20 September 1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 1986. Kantor pusat PWON terletak di Eastcoast Center Lt. 5, Pakuwon Town Square – Pakuwon City, Jl. Kejawan Putih Mutiara No. 17, Surabaya, Indonesia. Ruang lingkup kegiatan PWON bergerak dalam bidang pengusahaan, antara lain:Pusat perbelanjaan yang dikenal dengan nama Tunjungan Plaza TP,Pusat perkantoran dengan nama Menara Mandiri,Hotel bintang lima dengan nama Sheraton Surabaya Hotel dan Towers Hotel, sertaReal estate Pakuwon City dahulu Perumahan Laguna Indah dan kawasan industri belum beroperasi dan akan diubah menjadi kawasan rumah tinggal, semuanya berlokasi di Surabaya.PWON melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 09 Oktober 1989.

23. Summarecon Agung Tbk

Summarecon Agung Tbk SMRA didirikan tanggal 26 November 1975 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Kantor pusat SMRA berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. No. 42, Jakarta. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Summarecon, antara lain: PT Semarop Agung pengendali 25,43, PT Sinarmegah Jayasentosa 6,60 dan Mel BK NA SA Stichting Dep Apg Str Real Est 5,31. Ruang lingkup kegiatan SMRA bergerak dalam bidang pengembangan 68 real estat, penyewaan properti dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. SMRA melakukan penawaran umum perdana SMRA kepada masyarakat sebanyak 6.667.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp6.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 07 Mei 1990.

24. Danayasa Arthatama Tbk

PT Danayasa Arthatama Tbk SCBD didirikan 01 April 1987 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor pusat SCBD berlokasi di Gedung Artha Graha – Lantai 12, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman KNTS, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52 – 53, Jakarta Selatan. Ruang lingkup kegiatan SCBD meliputi usaha pembangunan perumahan, perkantoran, pertokoan dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya; menyewakan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan pertokoan beserta fasilitas- fasilitasnya. SCBD melakukan penawaran umum perdana saham SCBD IPO kepada masyarakat sebanyak 100.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 19 April 2002.

25. Bumi Citra Permai Tbk

PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP didirikan 03 Mei 2000 dan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada 2003. Kantor pusat BCIP berlokasi di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450.Ruang lingkup kegiatan BCIP adalah mengadakan usaha dibidang real estate, 69 pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. BCIP melakukan penawaran umum perdana saham BCIP IPO kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp110,- per saham, dan disertai 245.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 11 Juni 2010 sampai dengan 10 Desember 2012 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp110,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 11 Desember 2008.

26. Plaza Indonesia Realty Tbk

Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN didirikan dengan nama PT Bimantara Eka Santosa pada 05 Nopember 1983 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat PLIN The Plaza Office Tower Lt. 10, Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat. Ruang lingkup kegiatan PLIN terutama meliputi bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen. PLIN melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 15 Juni 1992.

27. Pudjiadi Prestige Tbk

Pudjiadi Prestige Tbk PUDP didirikan dengan nama PT Pudjiadi Prestige Limited pada tanggal 11 September 1980 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981. Kantor pusat PUDP terletak di Jayakarta Tower lt. 70 21 Jl. Hayam Wuruk 126 Jakarta. Ruang lingkup kegiatan PUDP meliputi bidang pembangunan perumahan, perkantoran dan apartemen. PUDP melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 26.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 18 November 1994. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian di analisis dan diinterpretasikan secara objektif. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal sedangkan variabel independen yaitu ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan profitabilitas. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Uk_Perusahaan 135 11.81 17.26 14.8084 1.29422 Growth_Opportunity 135 .13 6.32 1.5299 1.13045 Likuiditas 135 .2478 11.939 2.03661 1.750822 Profitabilitas 135 .0009 .3161 .060433 .0447855 Struktur_Modal 135 .0594 .7931 .423040 .1634489 Valid N listwise 135 Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2015 71 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan logaritma natural aset memiliki jumlah sampel N sebanyak 135. Ukuran perusahaan yang terendah dimiliki oleh PT. Bekasi Asri Pemula Tbk pada tahun 2009 dengan nilai 11,81 yang berarti bahwa PT. Bekasi Asri Pemula Tbk memiliki jumlah aset terendah diantara perusahaan property dan real estate. Sedangkan ukuran perusahaan tertinggi dimiliki oleh PT. Lippo Karawachi Tbk pada tahun 2013 sengan nilai 17,26 yang berarti bahwa PT. Lippo Karawachi Tbk memiliki jumlah aset tertinggi diantara perusahaan property dan real estate. Secara rata-rata nilai ukuran perusahanproperty dan real estatesebesar 14,8084 dan standar deviasi simpangan baku sebesar 1,29422 yang menunjukkan bahwa standar penyimpangan ukuran perusahaan dalam penelitian ini sebesar 1,29422. 2. Variabel growth opportunityyang diproksikan dengan market-to-book ratio memiliki sampel N sebanyak 135. Growth opportunity terendah dimiliki oleh PT. Gowa Makasar Tourism Tbk pada tahun 2010 dengan nilai 0,13 yang berarti bahwa PT Gowa Makasar Torism Tbk memiliki peluang untuk bertumbuh yang paling rendah diantara perusahaan property dan real estate. Sedangkan growth opportunity tertinggidimiliki oleh PT. Pakuwon Jati Tbk pada tahun 2010 dengan nilai 6,32 yang berarti bahwa PT Pakuwon Jati Tbk memiliki peluang untuk berumbuh yang paling tinggi diantara perusahaan property dan real estate. Secara rata-rata nilai growth opportunity perusahaan property dan real estate sebesar 1,5299 dan standar deviasi simpangan 72 baku sebesar 1,13045 yang menunjukkan bahwa standar penyimpangan growth opportunity dalam penelitian ini sebesar 1,13045. 3. Variabel likuiditas yang diproksikan dengan current ratio CR memiliki jumlah sampel N sebanyak 135. Likuiditas terendah dimiliki oleh PT.Metropolitan Kentjana pada tahun 2009 dengan nilai 0,2478 yang berarti bahwa PT Metropolitan Kentjana Tbk memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek yang terburuk diantara perusahaan property dan real estate. Sedangkan likuiditas tertinggi dimiliki olehPT. Ciputra Property Tbk pada tahun 2009 dengan nilai 11,939 yang berarti bahwa PT. Ciputra Property Tbk memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek yang terbaik diantara perusahaan property dan real estate.Secara rata-rata nilai likuiditas perusahaan property dan real estate sebesar 2,0366 dan standar deviasi simpangan baku sebesar 1,750822 yang menunjukkan bahwa standar penyimpangan likuiditas dalam penelitian ini sebesar 1,750822. 4. Variabel profitabilitasyang diproksikan dengan Return on Asset ROA memiliki jumlah sampel N sebanyak 135. Profitabilitas terendah dimiliki oleh PT. Sentul City Tbkpada tahun 2009 dengan nilai 0,0009 yang berarti bahwa PT. Sentul City Tbk memiliki kemampuan menghasilkan laba yang terendah diantara perusahaan property dan real estate. Sedangkan profitabilitas tertinggi dimilki oleh PT. Danayasa Arthatama Tbk pada tahun 2013 dengan nilai 0,3161 yang berarti bahwa PT. Danayasa Arthatama Tbk memiliki kemampuan menghasilkan laba yang tertinggi atau terbesar diantara perusahaan property dan real estate. Secara rata-rata nilai profitabilitas 73 perusahaan property dan real estate sebesar 0,060433 dan standar deviasi simpangan baku sebesar 0,0447855 yang menunjukkan bahwa standar penyimpangan profitabilitas dalam penelitian ini sebesar 0,0447855. 5. Variabel dependen yaitu struktur modal yang diproksikan dengan debt to asset ratio DAR memilki jumlah sampel N sebanyak 135. Struktur modal terendah dimiliki oleh PT. Ciputra Property Tbk pada tahun 2009 dengan nilai 0.0594. Struktur modal tertinggi dimiliki oleh PT. Duta Anggada Realty Tbk dengan nilai 0,7931. Secara rata-rata nilai struktur modal perusahaan property dan real estate sebesar 0,423040 yang menunjukkan bahwa perusahaan property dan real estaterata-rata menggunakan modal sendiri lebih dominan dibandingkan dengan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan dimana rata-rata struktur modal lebih kecil dari 0,5. Sedangkan standar deviasi simpangan baku sebesar 0,1634489 yang menunjukkan bahwa standar penyimpangan struktur modal dalam penelitian ini sebesar 0,1634489. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Adapun metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov 74

a. Pendekatan Histogram

Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Gambar 4.1 Histogram Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa data berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau miring ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk lonceng

b. Pendekatan Grafik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 3

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10