29
lebih cepat dan mempunyai kesempatan peminjaman yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini diakibatkan karena perusahaan
yang besar akan membutuhkan dana yang relatif besar, oleh karena itu dengan saham yang tersebar luas, perusahaan lebih berani dalam ekspansi perusahaan
dengan penggunaan pinjamannya dalam bentuk hutang.
2.1.4.2 Growth Opportunity
Growth Opportunity kesempatan bertumbuh adalah kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk dapat berkembang dan mencakupkesempatan untuk
melakukan investasi dimasa mendatang Brigham Weston, 2005 : 457. Growth oportunity pada dasarnya mencerminkan produktivitas perusahan dan suatu
harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan manajemen maupun pihak eksternal investor dan kreditur.Growth
opportunitymerupakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan size perusahaan, yang dapat
diproksikan dengan peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan penjualan.Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki peningkatan aktiva maupun penjualan yang
stabil. Peluang bertumbuh tersebut menjadi tidak berarti ketika terjadi penurunan aktiva atau penjualan yang negatif. Seftiannee dan Handayani 2011 menjelaskan
bahwa perusahaan yang memiliki growth opportunity yang tinggi merupakan perusahaan yang mempunyai kesempatan dalam mengembangkan bisnisnya di
pasar. Menurut Sartono 2001 : 87, growth opportunitydapat diukur dengan menggunakan rasio pasar. Salah satu rasio pasar yang sering digunakan ialah
market to book ratio yang mengukur perbandingan harga pasar ekuitas dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Hal ini disebabkan semakin tingginya rasio pasar
30
menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi pada masa mendatang.Signaling theorydalam Hanafi 2004 : 316, menjelaskan
bahwa perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan bertumbuh yang tinggi merupakan sinyal bagi investor untuk menanamkan investasi di
perusahaan tersebut. Berdasarkan Signalling Theorydalam Bringham dan Houston 2001 : 36, perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan
bertumbuhyang tinggi akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain termasuk
penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Sebaliknya perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan bertumbuh yang
rendah akan cenderung untuk menjual sahamnya yang berarti mencari investor baru untuk berbagi kerugian.Growth opportunity kesempatan bertumbuh dapat
diartikan sebagai pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Perusahaan dengan kesempatan
bertumbuh yang tinggi akan cenderung mencari pendanaan baru untuk memanfaatkan kondisi baik perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Oleh
sebab itu, struktur modal akan tergantung pada growh opportunity kesempatan bertumbuh yang dimiliki perusahaan.
2.1.4.3Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu Syahyunan, 2013 : 92.
Bringham dan Houston 2001 : 38 menjelaskan bahwa likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat aset lancar terutama arus kas bebas yang besar. Hal
31
ini menunjukkan bahwa tersedia dana internal yang cukup untuk mendanai aktivitas operasional sehari-hari perusahaan. Sesuai dengan Pecking Order theory,
maka perusahaan akan cenderung memilih menggunakan dana internal tersebut untuk pembiayaan perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan mengurangi
jumlah hutang secara keseluruhan dalam struktur modal. Perusahaan harus mampu menjaga tingkat likuiditas agar tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah. Hal
ini penting untuk menjaga kepercayaan investor maupun kreditor dalam memberikan pendanaan bagi kegiatan operasional perusahaan.
Menurut Irham Fahmi 2014 : 187, perusahaan dapat mengambil hutang jangka panjang dan jangka pendek sesuai kebutuhan untuk mendanai proyek
ekspansi usahanya. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas likuiditas perusahaan. Penggunaan dana dengan cara tersebut bertujuan untuk :
a. Memperlancar angsuran pembayaran agar selalu tepat waktu. b. Mampu terus melaksanakan pengerjaan proyek continuity project
sehingga tidak mengalami kendala dan berbagai permasalahan lainnya. c. Menghindari timbulnya black list di perbankan karena terlambat
membayar atau tidak mampu melunaskan pinjaman.
2.1.4.4Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri
Sartono, 2001 : 122. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi menggunakan hutang yang relatif kecil.Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor
penting dalam menentukan kebutuhan pendanaan Sartono, 2001: 248. Dengan
32
laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang.
Hal ini sesuai dengan pecking order theory dalam Husnan dan Pudjiastuti 2011 : 276 yang lebih memilih penggunaan dana internal sebagai sumber
pendanaan yang berasal dari laba ditahan pada perusahaan.Penggunaan dana internal seperti laba ditahan memiliki kelebihan yakni berbiaya murah
dibandingkan dengan menggunakan dana eksternal seperti hutang. Selain itu profitabilitas yang tinggi memungkinkan bagi perusahaan untuk membayar
hutang.Oleh sebab itu profitabilitas merupakan sebuah ukuran penting dalam menentukan struktur modal perusahaan.Hal ini dikarenakan tingkat pengembalian
yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal Bringham dan
Houston, 2001 : 40.
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu baik dari dalam dan luar negeri yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No Peneliti
tahun Judul Penelitian
Variabel Teknik
Analisis Data
Hasil Penelitian
1. Wimelda
dan Marlinah
2013 Variabel-Variabel
yang Mempengaruhi
Struktur Modal pada Perusahaan
Publik Sektor Non-Keuangan
Dependen : Struktur
Modal Independen:P
rofitabilitas, Likuiditas,
Ukuran Regresi
linier berganda
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Risiko Bisnis, Kepemilikan
Manajerial dan Struktur Aset
berpengaruh
33 Perusahaan
Risiko Bisnis Growth
Opportunity, Kepemilikan
Manajerial, Struktur
Aktiva,Divide n, Investasi,
dan Kepemilikan
Institusional. signifikan terhadap
struktur modal. Likuiditas,growth
Opportunity, Dividen, Investasi
dan Kepemilikan Institusional tidak
berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
2. Jamal,
Geetha, Mohidin,
M.A.Kari m, Thien
Sang dan Yvonne
Chang 2013
Capital Structure Decisions:
Evidence from Large Capitalized
Companies in Malaysia
Dependen : Capital
Structure Independen:P
rofitability,Ta ngibility
Likuidity, and Firm Size
Regresi Linier
Berganda Profitability,
Tangibility, dan Liquidity
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Struktur Modal. Firm Size
berpengaruh positif signifikan terhadap
Structure Modal
3. Yuli
Setyaning sih 2012
Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Aktiva, Ukuran
Perusahaan, Growth
Opportunity dan Operating
Leverage terhadap Struktur
Modal pada Perusahaan
Properti yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2006-
2010 Dependen :
Struktur Modal
Independen:P rofitabilitas,
Struktur Aktiva,
Ukuran Perusahaan,
Growth Opportunity,
Operating Leverage
Regresi linier
berganda Profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal. Struktur aktiva,
ukuran perusahaan, growth opportunity
dan operating leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
4. Niken
Juniati 2010
Pengaruh Firm Size, Growth
Opportunity, Liquidity, dan
Profitability terhadap Struktur
Modal Perusahaan
Studi Kasus pada Dependen :
Struktur Modal
Independen: Pengaruh
Firm Size, Growth
Opportunity Liquidity, dan
Regresi linier
berganda Secara parsial:
Firm size tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
Growth opportunity berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
34 Perusahaan-
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI tahun 2003-2007
Profitability Liquidity
berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal. Profitability tidak
berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal. Secara simultan:
firm size, growth opportunity,
liquidity, dan profitability secara
bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
5. Faiza
Saleem, Bisma
Rafique, dan
Qaisar Mehmood
2013 TheDeterminatio
n of Capital Structure of Oil
and Gas Firms listed On
KarachiStockExc hangein Pakistan.
Dependen : Capital
Structure leverage
Independen : Firm Size,
Tangibility of Assets,
Profitability, and Growth.
Regresi linier
berganda Firm size,
berpengaruh positif terhadap Capital
Structure Leverage.
Sedangkan tangibility of assets
dan profitability growth berpengaruh
negatif terhadap capital structure
leverage.
6. Andi
Kartika 2010
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal
pada perusahaan Manufaktur yang
Go Public di BEI. Dependen:
Struktur modal
Independen : risiko bisnis
bussines risk, struktur
aktiva tangibility of
assets, profitabilitas
profitability dan ukuran
perusahaan firm size
Regresi linier
berganda Hasil pengujian
variabel independen risiko bisnis tidak
berpengaruh terhadap struktur
modalnya. Sedangkan variabel
independen yang lain yaitu struktur
aktiva, profitabilitas, dan ukuran
perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal .
7. Azlan
Hafitz 2011
Pengaruh Firm Size, Growth
Opportunity, Dependen :
Struktur modal
Regresi linier
berganda Secara parsial :
Liquidity dan profitabilityberpenga
35 Liquidity dan
Profitability terhadap Struktur
Modal pada Perusahaan
Otomotif yang Terdaftar di BEI.
Independen : Growth
Opportunity, Liquidity dan
Profitability ruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.
Sedangkan firm size dan growth
opportunity tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal
Secara simultan : Firm Size, Growth
Opportunity, Liquidity dan
Profitability berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
8. Damayant
i 2013 Pengaruh
Struktur Aktiva, Ukuran
perusahaan, peluang
bertumbuh, dan Profitabilitas
terhadap Struktur Modal Studi
pada perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Regresi linier
berganda Secara parsial
maupun simultan, struktur aktiva,
ukuran perusahaan, peluang bertumbuh,
dan profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
9. Rabiah
Abdul Wahab,
M.Sabri, Moh
Amin, dan
Khairuddi n Yusop
2012 Determinants of
Capital Structure of Malaysian
Property Developers
Dependen: Capital
structure Independen :
Profitability, non-debt tax
shield, tangibility of
firm, growth opportunity,
dan liquidity Regresi
linier berganda
Profitability dan
tangibility of firm berpengaruh
signifikan terhadap capital structure.
Sedangkan non-debt tax shield, growth
opportunity
dan liquidity
tidak berpengaruh
signifikan terhadap capital structure.
10. Seftianee dan
Handayan i 2011
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal
pada Perusahaan Publik Sektor
Dependen: Struktur
Modal Independen :
Profitabilitas, Likuiditas,
Regresi linier
berganda Profitabilitas,
Likuiditas,Risiko Bisnis, Kepemilikan
Manajerial, dan Struktur
Aktiva tidak
berpengaruh
36 Manufaktur.
Ukuran Perusahaan,
Risiko Bisnis ,Growth
Opportunity, Kepemilikan
Manajerial dan Struktur
Aktiva signifikan terhadap
struktur modal. Sedangkan Ukuran
Perusahaan dan Growth opportunity
berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
Sumber : Berbagai jurnal dan skripsi
2.3 Kerangka Konseptual
Struktur modal merupakan keputusan pendanaan dengan
mempertimbangkan bauran penggunaan hutang dan ekuitas sendiri. Sedangkan Menurut Sartono 2001:225, yang dimaksud dengan struktur modal merupakan
perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Keputusan struktur modal akan sangat
mempengaruhi kondisi finansial perusahaan. Oleh sebab itu pertimbangan beberapa faktor dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan,growth opportunity,
likuiditas dan profitabilitas perlu diperhatikan dalam menentukan struktur modal perusahaan.
Ukuran perusahaan firm sizemerupakan salah satu faktor yang menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Sartono 2001:249
menjelaskan bahwa perusahaan besar yang sudah well-established memiliki kemudahan dalam memperoleh modal dipasar modal dibandingkan dengan
perusahaan kecil, sehingga perusahaan akan cenderung mencari tambahan modal dan meningkatkan penggunaan hutang dalam struktur modalnya.Hal ini
disebabkan perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah mencari modal baru bagi perusahaan dengan cara memperoleh kredit atau hutang dibanding dengan
37
perusahaan kecil karena dianggap memiliki ketahanan finansial yang kuat. Hal ini juga sesuai dengan Signalling Theorydalam Hanafi 2004 : 316yang menjelaskan
bahwa ukuran perusahaan yang besar merupakan signal positif bagi kreditur untuk memberikan pinjaman. Perusahaan-perusahaan besar dianggap memiliki
ketahanan finansial yang baik sehingga mampu menanggung tingkat hutang yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil
Growth Opportunity kesempatan bertumbuh adalah kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk dapat berkembang dan mencakupkesempatan untuk
melakukan investasi dimasa mendatang Brigham Weston, 2005 : 457.. Menurut Sartono 2001 : 87, growth opportunitydapat diukur dengan
menggunakan rasio pasar. Salah satu rasio pasar yang sering digunakan ialah market to book ratio yang mengukur perbandingan harga pasar ekuitas denngan
nilai buku ekuitas perusahaan. Hal ini disebabkan semakin tingginya rasio pasar menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi
pada masa mendatang.Berdasarkan Signaling Theorydalam Hanafi 2004 : 316, perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan bertumbuh yang
tinggi merupakan sinyal bagi investor untuk tetap mempertahankandana investasi di perusahaan tersebut. Hal ini juga sesuai dengan Signalling Theorydalam
Bringham dan Houston 2001 : 36, dimana perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan bertumbuh yang tinggi akan mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal
yang normal. Sebaliknya perusahaan yang memiliki growth opportunity
38
kesempatan bertumbuh yang rendah akan cenderung untuk menjual sahamnya yang berarti mencari investor baru untuk berbagi kerugian.Semakin meningkatnya
growth opportunity yang ditandai denganpeningkatan penjualan menyebabkan perusahaan membutuhkan penambahan modal. Sedangkan para kreditur dalam
memberikan pinjaman cenderung melihat prospek peningkatan penjualan sebagai pertimbangannya. Semakin tinggi tingkat growth opportunity maka semakin
mudah bagi perusahaan mendapatkan dana dalam bentuk hutang.Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesempatan bertumbuh growth
opportunity berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktuSyahyunan, 2013 : 92. Likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat aset lancar yang tinggi
termasuk arus kas bebas yang besar. Jumlah arus kas bebas yang besar mengindikasikan adanya dana yang menganggur yang tidak dioptimalkan oleh
manajer perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa tersedia dana internal yang cukup untuk mendanai aktivitas operasional sehari-hari perusahaanBringham dan
Houston, 2001 : 38. Sesuai dengan Pecking Order Theorydalam Husnan dan Pudjiastuti 2011 : 276, maka perusahaan akan cenderung memilih menggunakan
dana internal tersebut untuk pembiayaan perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan mengurangi jumlah hutang secara keseluruhan dalam struktur
modal.Hal ini berarti menunjukkan bahwa likuiditasberpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
39
Profitabilitasmerupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.
Sartono, 2001 : 122. Perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang besar akan mempunyaisumber pendanaan internal yang lebih besar pula sehingga
ini akan mempengaruhikeputusan struktur modal atau pendanaan suatu perusahaan yaitu dimana didalammembiayai kegiatan usahanya, seperti
mengembangkan produk atau kebutuhanmelakukan pembiayaan investasi, memungkinkan perusahaan untuk cenderungmemilih menggunakan modal sendiri
yaitu dari dana internalnya terlebih dahulu,seperti laba ditahan daripada menggunakan dana eksternal atau dana yang berasal daripihak luar yaitu hutang
sehingga tingkat hutang yang digunakan oleh perusahaanrelatif rendah serta akan memperkecil resiko timbulnya kebangkrutan dan biaya modalhutang yang
tinggi.Penggunaan dana internal memiliki kelebihan yakni berbiaya murah dibandingkan dengan menggunakan dana eksternal seperti hutang. Selain itu
profitabilitas yang tinggi memungkinkan bagi perusahaan untuk membayar hutang. Hal ini sejalan dengan Pecking Order Theory dalamHusnan dan
Pudjiastuti 2011 : 276 yangmengatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal terlebih dahulu sebelum memutuskan penggunaan pendanaan
eksternal. Hal ini bisa diartikan sebagai hubungan yang signifikan antara profitabilitas dengan struktur modal perusahaan.
40
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual di tunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah ukuran perusahaan,
growth opportunity, likuiditasdanprofitabilitasberpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Growth Opportunity �
2
Likuiditas �
3
Profitabilitas �
4
Struktur Modal Y Ukuran Perusahaan
�
1
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Rochaety,dkk.,
2009:17. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara empat variabel independen terhadap satu variabel dependen. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan profitabilitas terhadap struktur modal. Data yang
digunakan adalah data laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, jurnal ilmiah, dan literatur lainnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet
dengansitus www.idx.co.id. b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Desember2014sampai dengan bulan Maret 2015.
3.3 Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
42
a. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 bagian, yaitu: 1. Variabel bebas independent variabel, yang terdiri dari ukuran
perusahaan, growth opportunity, likuiditasdanprofitabilitas. 2. Variabel terikat dependent variabel, yaitu struktur modal
perusahaan property dan real estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Objek penelitian ini adalah perusahaan propertidan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2013.
c. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2009-2013, data kinerja perusahaan, data laporan keuangan tahunan perusahaan selama periode penelitian. dan data
pendukung lainnya.
3.4Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Independen
1. Ukuran PerusahaanX
1
Ukuran perusahaanmerupakan besarnya aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Ukuran perusahaandalam penelitian ini dihitung dengan
diproksikan dengan nilai logaritma dari total asetWimelda dan Marlina,2013.
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
43
2. Growth opportunity X
2
Growth opportunitykesempatan bertumbuh didefinisikan sebagai kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk dapat berkembang dan
mencakupkesempatan untuk melakukan investasi dimasa mendatang.Perusahaan yang mempunyai kesempatan dalam mengembangkan
bisnisnya di pasarsehingga mendorong perusahaan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada melalui investasi yang memiliki prospek
yang tinggi untuk menghasilkan laba pada masa mendatang. Growth opportunity dalam penelitian ini menggunakan proksi market to book equity
ratio Wimelda dan Marlina,2013 : Growth opportunity
=
Equity of
Value Book
Equity of
Value Market
3. LikuiditasX
3
Likuiditasmerupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Likuiditasdalam penelitian ini
diproksikan dengan current ratioSyahyunan, 2013 : 92.
Likuiditas current ratio
=
Lancar Hutang
Total Lancar
Aktiva Total
44
4. ProfitabilitasX
4
Profitabilitasmerupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri.
Profitabilitasdalam penelitian ini diproksikan dengan rasio return on asset ROA . Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan labadari
aktiva yang dipergunakan Sartono, 2001 : 122-123.
Profitabilitas ROA =
aktiva Total
pajak setelah
Laba
3.4.2 Variabel Dependen