52
kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis nol Jika
Keputusan
Tidak ada autokorelasi positif 0DWd
L
Ditolak Tidak ada autokorelasi positif
D
L
DW d
U
No decision Tidak ada autokorelasi negatif
4-d
L
DW 4 Ditolak
Tidak ada autokorelasi negatif 4-d
U
DW 4-d
L
No decision Tidak ada autokorelasi, positif atau
negatif d
U
DW 4-d
U
Tidak ditolak Sumber:Ghozali 2006 : 100
Keterangan: d
L
= Batas bawah dan d
U
= Batas Atas
3.8.4 Goodness of Fit Model
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, suatu perhitungan statistik disebut signifikan
secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana
�
�
ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana
�
�
diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji signifikansi serempak Uji-F dan uji signifikansi parsialUji t dan uji
koefisien determinasi R
2
.
3.8.4.1 Uji Signifikansi Serempak Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. H :b
1
= �
2
= �
3
=b
4
=0,artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serempakukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan
53
profitabilitasterhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. H
a
: minimal satu �
�
≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan
profitabilitasterhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
D engan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F
0,05maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara
bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan
juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan nilai F
tabel.
Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu:
a. H diterima jika F
hitung
F
tabel
atau nilai signifikansi α
0,05 b. H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
atau nilai signifikansi α
0,05
3.8.4.2 Uji Signifikansi Parsial uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: a. Ukuran perusahaan b
1
H :
b
1
= 0, artinya ukuranperusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
54
H
1
: b
1
≠0,artinyaukuranperusahaanberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. b.
Growth Opportunityb
2
H :
b
2
= 0, artinya growth opportunitytidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H
1
: b
2
≠0,artinyagrowth opportunityberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. c. Likuiditas b
3
H :
b
3
= 0, artinya likuiditastidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. H
1
: b
3
≠0,artinyalikuiditasberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. d. Profitabilitas b
4
H :
b
4
= 0, artinya profitabilitastidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
55
H
1
: b
4
≠0,artinyaprofitabilitasberpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t 0,05 H
o
ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t
hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
1. H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2. H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi R