Pendekatan Grafik Kesimpulan Saran

74

a. Pendekatan Histogram

Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Gambar 4.1 Histogram Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa data berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau miring ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk lonceng

b. Pendekatan Grafik

Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Gambar 4.2 Normal P-P Plot 75 Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatter plot mengikuti data disepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

c. Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 135 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .13781558 Most Extreme Differences Absolute .055 Positive .053 Negative -.055 Test Statistic .055 Asymp. Sig. 2-tailed .200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Berdasarkan uji Kolmogrov-Smirnov terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2- tailed adalah 0,200 yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dilihat pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik dalam grafik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu 76 uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot. Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Gambar 4.3 Scatterplot Berdasarkan gambar satterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Untuk memperoleh tingkat uji heteroskedastisitasyang lebih signifikan, maka dalam penelitian ini juga dilakukan uji glejser. Apabila signifikansi dari variabel bebas lebih besar dari taraf nyata 0,05 makadianggap tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan begitu juga sebaliknya. 77 Tabel 4.3 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .133 .077 1.726 .087 Uk_Perusahaan -.001 .005 -.011 -.122 .903 Growth_Opportunity -.006 .006 -.087 -.934 .352 Likuiditas .002 .004 .055 .603 .548 Profitabilitas -.090 .153 -.053 -.588 .558 a. Dependent Variable: Absut Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Pada Tabel 4.3 diperoleh nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditasdan profitabilitas lebih besar dari tingkat kepercayaan α = 5 . Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4.2.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresiditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat toleransi variabel 0,1 dan Variance Inflation Factor VIF 5. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini. 78 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada semua variabel independen, dimana VIF 5 dan nilai tolerance 0,1.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear berganda terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson test Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .538 a .289 .267 .1399198 1.930 a. Predictors: Constant, Profitabilitas, Likuiditas, Uk_Perusahaan, Growth_Opportunity b. Dependent Variable: Struktur_Modal Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .384 .140 2.743 .007 Uk_Perusahaan .008 .010 .063 .822 .413 .918 1.089 Growth_Opportu nity .015 .012 .101 1.267 .207 .863 1.159 Likuiditas -.048 .007 -.512 -6.641 .000 .921 1.086 Profitabilitas -.071 .278 -.020 -.257 .797 .946 1.057 a. Dependent Variable: Struktur_Modal 79 Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.5 diperoleh nilai Durbin- Watson D-W sebesar 1,930 dibandingkan dengan nilai dl dan du pada n = 135 dan k = 4 sehingga diperoleh nilai du sebesar 1,7802 dan dl sebesar 1,6584. Hal ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du, yaitu 1,7802 1,930 4-1,7802 yang menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.6 berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan data dengan software SPSS. Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .384 .140 2.743 .007 Uk_Perusahaan .008 .010 .063 .822 .413 Growth_Opportunity .015 .012 .101 1.267 .207 Likuiditas -.048 .007 -.512 -6.641 .000 Profitabilitas -.071 .278 -.020 -.257 .797 a. Dependent Variable: Struktur_Modal Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Pengolahan data pada Tabel 4.6 tersebut menghasilkan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 0,384 + 0.008X 1 + 0,15X 2 – 0,048X 3 – 0,071X 4 + e 80 Dimana: Y = Struktur Modal X 1 = Ukuran Perusahaan X 2 = Growth Opportunity X 3 = Likuiditas X 4 = Profitabilitas a = Konstanta e = Error Interpretasi daripersamaanregresi linier bergandadiatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 0,384 menunjukkan bahwa jika variabel independen yaitu ukuran perusahaan X 1 , growth opportunity X 2 , likuiditas X 3 dan profitabilitas X 4 dianggap konstan, maka nilai struktur modal Y adalah0,384. b. Koefisien regresivariabel ukuran perusahaansebesar 0,008 menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan variabel ukuran perusahaan sebesar satu satuan maka struktur modal akan mengalami kenaikan sebesar 0,008 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. c. Koefisien regresi variabel growth opportunity sebesar 0,15 menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan variabel growth opportunity sebesar satu satuan maka struktur modal akan mengalami kenaikan sebesar 0,15 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 81 d. Koefisien regresivariabel likuiditassebesar -0,048 menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan variabel likuiditas sebesar satu satuan maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,048 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. e. Koefisien regresivariabel profitabilitassebesar 0,071 menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan variabel profitabilitas sebesar satu satuan maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,071 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

4.2.4 Goodness of Fit Model

4.2.4.1 Uji Sugnifikansi Serempak Uji F

Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Tabel 4.7 Uji-F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.035 4 .259 13.214 .000 b Residual 2.545 130 .020 Total 3.580 134 a. Dependent Variable: Struktur_Modal b. Predictors: Constant, Profitabilitas, Likuiditas, Uk_Perusahaan, Growth_Opportunity Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Hasil uji F pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai F hitug adalah 13,214 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,4413. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel yang berarti H ditolak dan H a diterima, artinya variabel independen yaitu ukuran 82 perusahaan, growth opportunity, likuiditas dan profitabilitas secara serempak berpengaruh secara signifikan terhadapvariabel dependen yaitu struktur modal.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen terikat. Tabel 4.8 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .384 .140 2.743 .007 Uk_Perusahaan .008 .010 .063 .822 .413 Growth_Opportunity .015 .012 .101 1.267 .207 Likuiditas -.048 .007 -.512 -6.641 .000 Profitabilitas -.071 .278 -.020 -.257 .797 a. Dependent Variable: Struktur_Modal Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.8, dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing variabel sebagai berikut : a. Variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan 0,413 0,05 dan t hitung 0,822t tabel 1,978 secara parsial terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Variabel growth opportunity berpengaruh positif dan tidak signifikan 0,207 0,05 dan t hitung 1,267t tabel 1,978 secara parsial terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 83 c. Variabel likuiditasberpengaruh negatif dan signifikan 0,000 0,05 dan t hitung 6,641t tabel 1,978 secara parsial terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. d. Variabel profitabilitasberpengaruh negatif dan tidak signifikan 0,797 0,05 dan t hitung 0,257t tabel 1,978 secara parsial terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 atau R Square dilakukan untuk mendeteksi seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas dan sebaliknya. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .538 a .289 .267 .1399198 a. Predictors: Constant, Profitabilitas, Likuiditas, Uk_Perusahaan, Growth_Opportunity b. Dependent Variable: Struktur_Modal Sumber: Hasil Olahan SPSS data diolah, 2015 84 Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi pada Tabel 4.9 diketahui bahwa R sebesar 0,538 yang berarti hubungan antara ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, dan profitabilitas terhadap struktur modal adalah sebesar 53,8. Artinya hubungan antara variabel ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, dan profitabilitas terhadap struktur modaladalah cukup erat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,267 berarti 26,7 faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, dan profitabilitas. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 73,3 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standard Error of the Estimate adalah 0,1399198 dimana semakin kecil standar deviasi maka model akan semakin baik. 4.3 Pembahasan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan atau serempak variabel ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, dan profitabilitasberpengaruh signifikan terhadap struktur modalperusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Hal ini menunjukkan dalam menentukan struktur modal, manajer perusahaan memperhatikan keempat variabel bebas tersebut secara menyeluruh. Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruhpositif namun tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 85 2009-2013.Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan ukuran perusahaan sejalan dengan peningkatan hutang dalam struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang dikemukakan Sartono 2001 bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahan akan cenderung meningkatkan hutang dalam struktur modal. Peningkatan ukuran perusahaan pada perusahaan property dan real estatemenyebabkan kenaikan hutang dalam struktur modal namun tidak terlalu signifikan. Hal ini terlihat bahwa rata-rata struktur modal perusahaan property dan real estate tahun 2009-2013 didominasi oleh penggunaan ekuitas atau modal sendiri. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Juniati 2010 dan Hafitz 2011 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif namun tidak sinifikan terhadap struktur modal. Wimelda dan Marlina 2013 menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Damayanti 2013 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian Kartika 2010 dan Saleemet al.2013 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel growth opportunity berpengaruhpositif namun tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar growth opportunity maka perusahaan cenderung membutuhkan dana yang lebih besar untuk ekspansi usaha sehingga meningkatkan penggunaan hutang dalam struktur modal. Hasil 86 penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukanSetyaningsih 2012 dan Md Yusufet al.2013 yang menyatakan growth opportunity berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap stuktur modal. Hasil penelitian yang berbeda dikemukakan oleh Seftianne dan Handayani 2011 yang menyatakan growth opportunity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan Hafitz 2011 dan Saleemet al.2013mengemukakan bahwa growth opportunity berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Perusahan dengan growth opportunity yang tinggi cenderung meningkatkan hutang karena dana internal yang tidak mencukupi untuk pengembangan proyek perusahaan Md Yusuf, et al.,2013. Berdasarkan Signalling Theory dalam Bringham dan Houston 2001 : 36, perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan bertumbuh yang tinggi akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal.Sedangkan para kreditur dalam memberikan pinjaman cenderung melihat growh opportunity sebagai pertimbangannya. Semakin tinggi tingkat growth opportunity perusahaan maka semakin mudah bagi perusahaan mendapatkan dana dalam bentuk hutang Damayanti, 2013. Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel likuiditas berpengaruhnegatif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan menyebabkan perusahaan mengurangi penggunaan hutang untuk aktivitas 87 operasional perusahaan. Hal ini sesuai dengan Pecking Order Theory dimana dalam sumber pendanaan menggunakan dana internal terlebih dahulu lalu pendanaan eksternal yaitu hutang. Likuiditas yang tinggi mengindikasikan tersedianya sumber dana internal perusahaan dalam jumlah yang cukup besar untuk mendanai aktivitas perusahaan terutama berkaitan dengan operasional sehari-hari yang bersifat jangka pendek. Hal ini menyebabkan berkurangnya penggunaan hutang secara keseluruhan dalam struktur modal struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juniati 2010, Hafitz 2011, Md Yusufet al. 2013 dan Jamal et al.2013. Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi berarti memiliki jumlah aset lancar yang besar dan kas yang cukup untuk mendanai aktivitas operasional perusahaan sehingga mengurangi jumlah hutang Jamal et al.,2013. Hasil yang berbeda dikemukakan oleh Wahab et al.2012 dan Septiannee dan Handayani 2011 yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Pengaruh positif likuiditas terhadap struktur modal disebabkan peruusahaan yang memiliki likuiditas tinggi mampu membayar kewajiban secara tepat waktu sehingga mendorong untuk meningkatkan hutang dalam struktur modal Wahab, et al.,2012. Variabel terakhir dalam penelitian ini yaitu profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Hubungan pengaruh negatif profitabilitas sesuai dengan Pecking Order Theory dalam Husnan dan Pudjiastuti 2011 : 276 yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan mengutamakan menggunakan dana internal 88 yang berasal dari laba atau laba ditahan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olehJuniati 2010 dan Saleem et al.2013. Perusahaan dengan tingkat profitabiitas tinggi akan menggunakan dana internalnya sebab lebih murah dibandingkan dana eksternal seperti hutang Juniati, 2010. Sedangkan Jamal et al.2013 dan Damayanti 2013 mengemukakan bahwa profitabiltas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil yang berbeda dikemukakan oleh Septiannee 2011, Wahab et al 2012 dan Md Yusufet al.2013 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan semakin meningkatkan penggunaan hutang. Hal ini disebabkan kondisi keuangan perusahaan tersebut dalam keadaan baik sehingga menarik minat investor maupun kreditor untuk memberikan pinjaman Septianne dan Handayani, 2011. 89 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil uji secara parsial Uji-t menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, variabel growth opportunity memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, variabel likuiditas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal, variable profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Hasil uji secara simultan Uji-F menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, dan profitabilitas berpengaruh secara bersama-sama atau serempak terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,267 berarti 26,7 faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, dan profitabilitas. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 73,3 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 90

5.2 Saran

Dari kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, sebaiknya memperhatikan penggunaan hutang pada tingkat tertentu yaitu selagi manfaat hutang lebih besar dibandingkan biaya maka tambahan hutang masih diperkenankan sebagai sumber pendanaan dan mempertimbangkan faktor ukuran, growth opportunity,likuiditas dan profitabilitas dalam keputusan struktur modal. 2. Bagi investor maupun kreditor, sebaiknya memperhatikan berbagai faktor seperti yang telah dijelaskan sebelum mengambil keputusan dalam berinvestasi maupun memberikan kredit bagi perusahaan. 3. Bagi akademisi, diharapkan untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi struktur modal dan menambah periode data yang lebih panjang untuk melakukan penelitian serta melakukan penelitian serupa pada perusahaan sektor lainnya untuk melihat efektifitas dan implikasinya secara menyeluruh variabel terhadap struktur modal. 91 DAFTAR PUSTAKA BUKU Brealey, Richard, Stewart Myres dan Alan Marcus, 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan,Jilid 2, Edisi 5, Erlangga, Jakarta. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta. Erlina, 2008. Metode Penelituan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, USU Press, Medan. Fahmi, Irham, 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta. Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP Universitas Diponegoro, Semarang. Husnan, Suad, dan Susi Pudjiastuti, 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keenam, Cetakan Keenam, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Kodrat, David dan Christian Herdinata, 2009. Manajemen Keuangan Based on Empirical Research, Graha Ilmu, Yogyakarta. Mamduh M. Hanafi, 2004. Manajemen Keuangan, Edisi 20042005, BPFE Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke 4 cetakan ke 7. BPFE UGM. Yogyakarta. Rochaety, Ety, Ratih Tresnati, dan H. Abdul Hadjid Latief, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta Rodoni, Ahmad, dan Herni Ali, 2014. Manajemen Keuangan Modern, Mitra Wacana Media, Jakarta Santoso, Singgih, 2005. Menggunakan SPSS Untuk Statistik Multivariate, PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta. Sartono, Agus, 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi,, Edisi Keempat, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta. 92 Syahrial, Dermawan 2008. Pengantar Manajemen Keuangan, Mitra Wacana Media, Jakarta. Syahyunan, 2013. Manajemen Keuangan: Perencanaan, Analisis dan Pengendaian Keuangan,USU Press, Medan. Weston, J Fred Copeland, E Thomas, 2005, Manajemen Keuangan Jilid 2, Edisi 9, Terjemahan oleh A. Jaka Wasana MSM Kibrandoko MSM, Binarupa Aksara, Jakarta. JURNAL A.Jamal, Amer Azlan., Caroline Geetha, Rosle Mohidin, Mohd Rahimie Abdul Karim, Lim Thien Sang, Yvonne Chang. 2013. “Capital Structure Decisions: Evidence from Capitalized Companies in Malaysia”, Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, Vol 5, No.5, Hlm 30-49. Damayanti, 2013. “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Peluang Bertumbuh dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Studi pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Perspektif Bisnis, Vol.1, No.1, hal 17-32. Kartika, Andi, 2009. “Faktor-Faktor yang MempengaruhiStruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yangGo Public di BEI”, Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol 1, No.2, hal 105-122. Md-Yusuf, Mazila., Fauziah Mohamad Yunus, and Nur Zahraatul Lail Md Supaat, 2013. “Determinants of Capital Structure in Malaysia Electrical and Electronic”, International Journal of Social, Education, Economics and Management Engineering, Vol.7, No.6, hlm.676-681. Saleem, Faiza., Bisma Rafique, Qaiser Mehmood, Muhammad Irfan, Rabia Saleem, Sidra Tariq, dan Ghazala Akram. 2013. “The Determination of Capital Structure of Oil and Gas Firms Listed on Karachi Stock Exchange in Pakistan”,Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business,Vol.4, No.9, hlm 225-235. Seftianne dan Ratih Handayani, 2011. “Faktor-Faktor yang MempengaruhiStruktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,Vol.13, No.1, hlm 39-56. 93 Wahab, Rabiah Abdul., Mohd Sabri, Mohd Amin dan Khairudin, 2012. “Determinants of Capital Structure of Malaysian Property Developers”,Middle-East Journal of Scientific Research, Vol 11, No. 8, hlm 1013-1021. Wimelda dan Marlinah, 2013. “Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Non-Keuangan”,Media Bisnis, Vol 5, No.3, hlm 200-213. SKRIPSI Hafitz, Azlan, 2011. “Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI”, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Juniati, Niken, 2010. “Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity, danProfitabilityStudi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2003-2007”, Skripsi,Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Setyaningsih, Yuli, 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Garowth Opportunity,dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010”, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. WEBSITES www.idx.com http:properti.kompas.comread20141129133827421Tahun.Depan.Pertumbuh an.Properti.Mencapai.10.-.15.Persen, diakses 7 Desember 2014. 94 LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Property dan Real Estate No Kode Saham Nama Perusahaan Tanggal IPO 1 ASRI PT. Alam Sutera Realty Tbk 18 Desember 2007 2 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula Tbk 14 Januari 2008 3 BKSL PT. Sentul City Tbk 28 Juli 1997 4 BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk 6 Juni 2008 5 COWL PT. Cowell Development Tbk 19 Desember 2007 6 CTRA PT. Ciputra Development Tbk 28 Maret 1994 7 CTRP PT. Ciputra Property Tbk 7 Nopember 2007 8 CTRS PT. Ciputra Surya Tbk 15 Januari 1999 9 DART PT. Duta Anggada Realty Tbk 8 Mei 1990 10 DILD PT. Intiland Development Tbk 4 Septenber 1991 11 DUTI PT. Duta Pertiwi Tbk 2 Nopember 1994 12 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Tbk 11 Desember 2000 13 GPRA PT. Perdana Gapura Prima Tbk 10 Oktober 2007 14 JRPT PT. Jaya Real Property Tbk 29 Juni 1994 15 KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk 10 Januari 1995 16 KPIG PT. MNC Land Tbk 30 Maret 2000 17 LAMI PT. Lamicitra Nusantara Tbk 18 Juli 2001 18 LPCK PT. Lippo Cikarang Tbk 24 Juli 1997 19 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 1996 20 MDLN PT. Modernland Realty Tbk 18 Januari 1993 21 MKPI PT. Metropolitan Kentjana Tbk 10 Juli 2009 22 PWON PT. Pakuwon Jati Tbk 19 Oktober1989 23 SMRA PT. Summrecon Agung Tbk 7 Mei 1990 24 SCBD PT. Danayasa Arthatama Tbk 19 Apiil 2002 25 BCIP PT. Bumi Citra Permai Tbk 11 Desember 2008 26 PLIN PT. Plaza Indonesia Realty Tbk 15 Juni 1992 27 PUDP PT. Pudjiati PrestigeTbk 18 Nopember 1994 95 Lampiran 2 DataHasil Penelitian Data Struktur Modal No Kode Struktur Modal 2009 2010 2011 2012 2013 1 ASRI 0,46 0,52 0,54 0,57 0,63 2 BAPA 0,51 0,45 0,45 0,45 0,47 3 BKSL 0,18 0,14 0,13 0,22 0,35 4 BSDE 0,41 0,37 0,35 0,37 0,41 5 COWL 0,37 0,51 0,58 0,36 0,39 6 CTRA 0,16 0,15 0,34 0,44 0,51 7 CTRP 0,06 0,07 0,16 0,33 0,41 8 CTRS 0,29 0,32 0,45 0,50 0,57 9 DART 0,79 0,71 0,45 0,34 0,39 10 DILD 0.45 0,21 0,33 0,35 0,46 11 DUTI 0,34 0,28 0,31 0,22 0,19 12 GMTD 0,66 0,64 0,64 0,74 0,69 13 GPRA 0,57 0,47 0,47 0,46 0,40 14 JRPT 0,45 0,48 0,53 0,56 0,56 15 KIJA 0,49 0,50 0,37 0,44 0,49 16 KPIG 0,12 0,07 0,07 0,19 0,17 17 LAMI 0,67 0,56 0,52 0,48 0,41 18 LPCK 0,68 0,66 0,59 0,57 0,53 19 LPKR 0,56 0,47 0,48 0,54 0,55 20 MDLN 0,41 0,43 0,53 0,52 0,52 21 MKPI 0,32 0,29 0,30 0,33 0,32 22 PWON 0,64 0,59 0,59 0,59 0,56 23 SMRA 0,61 0,63 0,69 0,65 0,66 24 SCBD 0,28 0,17 0,25 0,25 0,23 25 BCIP 0,19 0,20 0,23 0,44 0,48 26 PLIN 0,59 0,51 0,46 0,43 0,48 27 PUDP 0,20 0,31 0,42 0,30 0,24 96 Data Ukuran Perusahaan No Kode Ukuran Perusahaan 2009 2010 2011 2012 2013 1 ASRI 15,09 15,34 15,61 16,21 16,48 2 BAPA 11,81 11,82 11.91 11,98 12,08 3 BKSL 14,84 15,39 15.48 15,63 16,18 4 BSDE 16,05 16,27 16,36 16,63 16,93 5 COWL 12,24 12,49 12,86 14,39 14,48 6 CTRA 15,96 16,05 16,26 16,53 16,82 7 CTRP 15,11 15,16 15.28 15,6 15,85 8 CTRS 14,63 14,77 15,08 15,3 15,57 9 DART 14,98 14,76 15,23 15,27 15,38 10 DILD 14,58 15,34 15,55 15,62 15,83 11 DUTI 15,3 15,37 15,46 15,7 15,83 12 GMTD 12,63 12,79 13,1 13,71 14,08 13 GPRA 14,1 13,98 14,03 14,09 14,1 14 JRPT 14,77 15,01 15,22 15,42 15,63 15 KIJA 14,98 15,02 15,54 15,77 15,93 16 KPIG 14,55 14,55 14,48 14,82 15,81 17 LAMI 13,32 13,31 13,29 13,3 13,32 18 LPCK 14,25 14,33 14,53 14,86 15,16 19 LPKR 16,31 16,6 16,72 17,03 17,26 20 MDLN 14,39 14,58 14,74 15,34 16,08 21 MKPI 14,32 14,41 14,58 14,75 14,86 22 PWON 15,06 15,41 15,56 15,84 16,05 23 SMRA 15,31 15,63 15,91 16,2 16,43 24 SCBD 15,15 15,06 15,06 15,08 15,53 25 BCIP 12,02 12,16 12,38 12,74 12,98 26 PLIN 15,3 15,3 15,26 15.19 15,23 27 PUDP 12,49 12,26 12,39 12.8 12,81 97 Data Growth Opportunity No Kode Growth Opportunity 2009 2010 2011 2012 2013 1 ASRI 0,97 2,39 2,95 2,49 1,58 2 BAPA 0,65 2,17 1,19 1,05 0,47 3 BKSL 0,41 0,67 1,55 1,06 0,61 4 BSDE 2,10 2,57 2,08 1,84 1,68 5 COWL 2,01 0,71 1,08 0,61 1,94 6 CTRA 0,79 1,08 1,07 1,43 1,16 7 CTRP 0,45 0,78 0,84 0,94 0,83 8 CTRS 0,69 0,88 0,88 2,01 1,04 9 DART 0,84 0,72 0,55 0,79 0,48 10 DILD 1,72 1,23 0,7 0,88 0,79 11 DUTI 0,51 1,41 0,93 1,09 1,37 12 GMTD 0,14 0,13 0,39 0,29 2,09 13 GPRA 0,80 0,72 0,77 0,61 0,81 14 JRPT 1,63 2,35 3,18 3,84 0,82 15 KIJA 1,02 0,97 0,99 0,98 0,93 16 KPIG 0,61 0,71 1,34 2,41 1,07 17 LAMI 0,58 1,08 0,91 0,80 0,57 18 LPCK 0,31 0,49 1,52 1,83 1,87 19 LPKR 1,81 1,91 1,62 2,01 1,48 20 MDLN 0,37 0,67 0,62 1,72 0,52 21 MKPI 2,32 2,07 1,85 2,16 4,69 22 PWON 4,71 6,32 3,81 3,46 3,17 23 SMRA 2,25 3,5 3,44 3,59 2,38 24 SCBD 1,35 1,02 0,64 1,04 2,09 25 BCIP 2,09 1,92 4,84 1,86 2,89 26 PLIN 5,26 3,18 2,39 2,58 3,16 27 PUDP 0,32 0,42 0.54 0,61 0,57 98 Data Likuiditas No Kode Likuiditas 2009 2010 2011 2012 2013 1 ASRI 1,69 0,98 0,98 1,23 0,75 2 BAPA 0,63 0,85 3,03 2,55 2,69 3 BKSL 2,73 2,81 3,16 3,18 4,57 4 BSDE 1,51 2,41 1,96 2,90 2,67 5 COWL 2,16 0,84 1,28 1,42 0,67 6 CTRA 3,03 4,89 2,37 1,56 1,35 7 CTRP 11,94 7,82 2,74 1,82 1,36 8 CTRS 1,89 1,99 1,67 1,26 1,16 9 DART 0,29 0,59 0,67 1,16 2,01 10 DILD 1,33 3,51 1,71 0,58 0,79 11 DUTI 1,31 1,41 1,96 3,21 3,51 12 GMTD 0,83 0,95 1,09 1,29 0,55 13 GPRA 1,94 2,23 2,85 2,76 3,89 14 JRPT 1,12 1,13 1,04 0,88 0,70 15 KIJA 0,40 1,42 3,57 3,65 2,87 16 KPIG 9,67 9,04 4,27 1,54 2,07 17 LAMI 1,27 1,33 1,76 1,18 1,51 18 LPCK 1,76 1,82 1,40 1,57 1,62 19 LPKR 1,40 4,14 6,04 5,60 4,96 20 MDLN 0,80 0,89 0,83 1,27 0,83 21 MKPI 0,25 0,40 0,43 0,66 0,39 22 PWON 0,95 1,15 1,38 1,34 1,30 23 SMRA 0,89 1,34 1,37 1,12 1,28 24 SCBD 2,10 2,03 1,13 1,94 3,70 25 BCIP 3,27 2,47 2,63 0,76 0,61 26 PLIN 0,86 1,72 1,71 1,19 1,10 27 PUDP 1,85 1,89 1,69 1,83 1,96 99 Data Profitabilitas No Kode Profitabilitas 2009 2010 2011 2012 2013 1 ASRI 0,0264 0,0633 0,1003 0,1111 0,0617 2 BAPA 0,0666 0,0930 0,0398 0,0282 0,0286 3 BKSL 0,0009 0,0173 0,0258 0,0359 0,0567 4 BSDE 0,0331 0,0337 0,0792 0,0884 0,1289 5 COWL 0,0660 0,0315 0,0864 0,0392 0,0250 6 CTRA 0,0159 0,0275 0,0429 0,0565 0,0703 7 CTRP 0,0203 0,0406 0,0391 0,0538 0,0578 8 CTRS 0,0252 0,0334 0,0565 0,0619 0,0715 9 DART 0,0094 0,0105 0,0149 0,0420 0,0371 10 DILD 0,0120 0,0762 0,0259 0,0329 0,0438 11 DUTI 0,0479 0,0565 0,0815 0,0933 0,1010 12 GMTD 0,0441 0,0768 0,1008 0,0715 0,0702 13 GPRA 0,0237 0,0297 0,0363 0,0430 0,0799 14 JRPT 0,0741 0,0804 0,0849 0,0856 0,0886 15 KIJA 0,0051 0,0186 0,0583 0,0538 0,0133 16 KPIG 0,0612 0,0780 0,0273 0,0534 0,0393 17 LAMI 0,0206 0,0315 0,0926 0,0655 0,0888 18 LPCK 0,0166 0,0391 0,1262 0,1437 0,1532 19 LPKR 0,0320 0,0325 0,0318 0,0998 0,0536 20 MDLN 0,0013 0,0180 0,0293 0,0567 0,2541 21 MKPI 0,1421 0,1446 0,1510 0,1422 0,1288 22 PWON 0,0422 0,0642 0,0659 0,1013 0,1222 23 SMRA 0,0375 0,0380 0,0480 0,0728 0,0802 24 SCBD 0,0698 0,0220 0,0209 0,0195 0,3161 25 BCIP 0,0517 0,0972 0,0101 0,0278 0,0756 26 PLIN 0,0660 0,1135 0,0196 0,0594 0,0081 27 PUDP 0,0244 0,0479 0,0873 0,0585 0,0719 Lampiran 3 100 Hasil Olahan SPSS 1. Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Uk_Perusahaan 135 11.81 17.26 14.8084 1.29422 Growth_Opportunity 135 .13 6.32 1.5299 1.13045 Likuiditas 135 .2478 11.939 2.03661 1.750822 Profitabilitas 135 .0009 .3161 .060433 .0447855 Struktur_Modal 135 .0594 .7931 .423040 .1634489 Valid N listwise 135

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

101 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 135 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .13781558 Most Extreme Differences Absolute .055 Positive .053 Negative -.055 Test Statistic .055 Asymp. Sig. 2-tailed .200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

b. Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 49 102

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 3

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10