36 Manufaktur.
Ukuran Perusahaan,
Risiko Bisnis ,Growth
Opportunity, Kepemilikan
Manajerial dan Struktur
Aktiva signifikan terhadap
struktur modal. Sedangkan Ukuran
Perusahaan dan Growth opportunity
berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
Sumber : Berbagai jurnal dan skripsi
2.3 Kerangka Konseptual
Struktur modal merupakan keputusan pendanaan dengan
mempertimbangkan bauran penggunaan hutang dan ekuitas sendiri. Sedangkan Menurut Sartono 2001:225, yang dimaksud dengan struktur modal merupakan
perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Keputusan struktur modal akan sangat
mempengaruhi kondisi finansial perusahaan. Oleh sebab itu pertimbangan beberapa faktor dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan,growth opportunity,
likuiditas dan profitabilitas perlu diperhatikan dalam menentukan struktur modal perusahaan.
Ukuran perusahaan firm sizemerupakan salah satu faktor yang menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Sartono 2001:249
menjelaskan bahwa perusahaan besar yang sudah well-established memiliki kemudahan dalam memperoleh modal dipasar modal dibandingkan dengan
perusahaan kecil, sehingga perusahaan akan cenderung mencari tambahan modal dan meningkatkan penggunaan hutang dalam struktur modalnya.Hal ini
disebabkan perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah mencari modal baru bagi perusahaan dengan cara memperoleh kredit atau hutang dibanding dengan
37
perusahaan kecil karena dianggap memiliki ketahanan finansial yang kuat. Hal ini juga sesuai dengan Signalling Theorydalam Hanafi 2004 : 316yang menjelaskan
bahwa ukuran perusahaan yang besar merupakan signal positif bagi kreditur untuk memberikan pinjaman. Perusahaan-perusahaan besar dianggap memiliki
ketahanan finansial yang baik sehingga mampu menanggung tingkat hutang yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil
Growth Opportunity kesempatan bertumbuh adalah kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk dapat berkembang dan mencakupkesempatan untuk
melakukan investasi dimasa mendatang Brigham Weston, 2005 : 457.. Menurut Sartono 2001 : 87, growth opportunitydapat diukur dengan
menggunakan rasio pasar. Salah satu rasio pasar yang sering digunakan ialah market to book ratio yang mengukur perbandingan harga pasar ekuitas denngan
nilai buku ekuitas perusahaan. Hal ini disebabkan semakin tingginya rasio pasar menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi
pada masa mendatang.Berdasarkan Signaling Theorydalam Hanafi 2004 : 316, perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan bertumbuh yang
tinggi merupakan sinyal bagi investor untuk tetap mempertahankandana investasi di perusahaan tersebut. Hal ini juga sesuai dengan Signalling Theorydalam
Bringham dan Houston 2001 : 36, dimana perusahaan yang memiliki growth opportunity kesempatan bertumbuh yang tinggi akan mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal
yang normal. Sebaliknya perusahaan yang memiliki growth opportunity
38
kesempatan bertumbuh yang rendah akan cenderung untuk menjual sahamnya yang berarti mencari investor baru untuk berbagi kerugian.Semakin meningkatnya
growth opportunity yang ditandai denganpeningkatan penjualan menyebabkan perusahaan membutuhkan penambahan modal. Sedangkan para kreditur dalam
memberikan pinjaman cenderung melihat prospek peningkatan penjualan sebagai pertimbangannya. Semakin tinggi tingkat growth opportunity maka semakin
mudah bagi perusahaan mendapatkan dana dalam bentuk hutang.Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesempatan bertumbuh growth
opportunity berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktuSyahyunan, 2013 : 92. Likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat aset lancar yang tinggi
termasuk arus kas bebas yang besar. Jumlah arus kas bebas yang besar mengindikasikan adanya dana yang menganggur yang tidak dioptimalkan oleh
manajer perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa tersedia dana internal yang cukup untuk mendanai aktivitas operasional sehari-hari perusahaanBringham dan
Houston, 2001 : 38. Sesuai dengan Pecking Order Theorydalam Husnan dan Pudjiastuti 2011 : 276, maka perusahaan akan cenderung memilih menggunakan
dana internal tersebut untuk pembiayaan perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan mengurangi jumlah hutang secara keseluruhan dalam struktur
modal.Hal ini berarti menunjukkan bahwa likuiditasberpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
39
Profitabilitasmerupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.
Sartono, 2001 : 122. Perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang besar akan mempunyaisumber pendanaan internal yang lebih besar pula sehingga
ini akan mempengaruhikeputusan struktur modal atau pendanaan suatu perusahaan yaitu dimana didalammembiayai kegiatan usahanya, seperti
mengembangkan produk atau kebutuhanmelakukan pembiayaan investasi, memungkinkan perusahaan untuk cenderungmemilih menggunakan modal sendiri
yaitu dari dana internalnya terlebih dahulu,seperti laba ditahan daripada menggunakan dana eksternal atau dana yang berasal daripihak luar yaitu hutang
sehingga tingkat hutang yang digunakan oleh perusahaanrelatif rendah serta akan memperkecil resiko timbulnya kebangkrutan dan biaya modalhutang yang
tinggi.Penggunaan dana internal memiliki kelebihan yakni berbiaya murah dibandingkan dengan menggunakan dana eksternal seperti hutang. Selain itu
profitabilitas yang tinggi memungkinkan bagi perusahaan untuk membayar hutang. Hal ini sejalan dengan Pecking Order Theory dalamHusnan dan
Pudjiastuti 2011 : 276 yangmengatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal terlebih dahulu sebelum memutuskan penggunaan pendanaan
eksternal. Hal ini bisa diartikan sebagai hubungan yang signifikan antara profitabilitas dengan struktur modal perusahaan.
40
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual di tunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis