Pengumpulan Data Observasi langsung ke lapangan direct observation, dimaksudkan untuk Pengujian Parameter

26 mendekati sebaran normal. Teknik pengambilan sampelnya dilakukan secara convenience sampling atau accidential sampling yaitu pengambilan berdasarkan spontanitas. Dalam hal ini siapa saja orang yang ditemui, maka orang terebut dijadikan sampel responden dengan persyaratan resonden berusia diatas 15 tahun.

4.4. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan sebagai berikut:

a. Observasi langsung ke lapangan direct observation, dimaksudkan untuk

mengetahui dan melihat secara langsung kondisi biofisik objek penelitian, seperti karakteristik pengunjung. b. Wawancara interview, dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Data dan informasi dikumpulkan untuk mengetahui aspek ekonomi, sosial dan lingkungan pengunjung . c. Wawancara mendalam in-depth interview, dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek kualitatif secara lebih mendalam dengan mewawancarai informan kunci yang memiliki pengetahuan lebih terhadap Wana Wisata Curug Nangka itu sendiri. 27

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan dan analilsis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan menggunakan progam Microsoft Office Excel, Minitab for Windows Release 14.2. dan progam SPSS 15.0 for windows. Tabel 4 akan menguraikan matriks keterkaitan antara sumber data dan metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan-tujuan dalam penelitian. Tabel 4. Matriks Keterkaitan Tujuan, sumber Data dan Metode Analisis Data No Tujuan Penelitian Sumber Data Jenis Data Metode Analisis Data 1. Mengestimasi nilai WTP pengunjung terhadap harga paket wisata yang ditawarkan Pengunjung dengan wawancara menggunakan kuesioner Data primer berupa besarnya nilai yang bersedia pengunjung bayarkan CVM 2. Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar dan nilai WTP pengunjung Pengunjung dengan wawancara menggunakan kuesioner Data primer terdiri dari variabel jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, biaya perjalanan, waktu yang di habiskan lokasi, jumlah tanggungan, dan frekuensi kunjungan. Analisis Logit dan regresi linear berganda.

4.5.1. Estimasi Nilai WTP Pengunjung

Nilai WTP pengunjung untuk menjaga keindahan alam dan kelestarian lingkungan Wana Wisata Curug Nangka dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan CVM. Fauzi 2006 menyatakan di dalam tahap operasional 28 penerapan pendekatan CVM terdapat lima tahap kegiatan atau proses. Tahapan tersebut dapat dikatagorikan sebagai berikut:

1. Membuat Hipotesis Pasar

Skenario yang dapat dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Pihak pengelola Wana Wisata Curug Nangka WWCN yakni Perum Perrhutani KPH Bogor berencana akan melakukan pengembangan pengelolaan wisata yaitu dengan membuat paket-paket wisata yang dapat dipilih oleh pengunjung WWCN. Paket tersebut diantaranya paket jogging track plus dan paket konservasi. Adanya paket wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung WWCN. Apakah Saudara bersedia membayar paket wisata tersebut? Berapakah nilai harga tiket maksimum yang masih dapat dibayarkan untuk paket wisata tersebut?. 2. Mendapatkan Nilai Lelang Bids Nilai tawaran yang digunakan untuk menentukan nilai WTP adalah permainan lelang Bidding Game dimana responden diberi pertanyaan secara berulang-ulang tentang keinginan membayar sejumlah tertentu sampai mendapatkan nilai maksimum yang ingin dibayarkan. 3. Menghitung Rataan WTP Dugaan rataan WTP dihitung dengan menggunakan rumus EWTP = ∑ TP. N 29 Dimana : EWTP = Dugaan rata-rata WTP Rp WTPXi = Nilai WTP tiap responden Rp N = Jumlah responden Orang 4. Memperkirakan Kurva Lelang Bid Curve Pendugaan kurva penawaran akan dilakukan dengaa persamaan sebagai berikut: WTP = PNDK, PNDTN, BP, JT, LK, FK Dimana : WTP = Nilai WTP yang ingin dibayarkan Rp PNDKN = Lamanya menempuh pendidikan Tahun PNDTN = Tingkat pendapatan RpBulan BYPJ = Biaya perjalanan Rp JT = Jumlah tanggungan Orang LK = Lamanya di Lokasi Jam FK = Frekuensi Kunjungan Kali 5. Mengagregatkan Data Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai rata-rata penawaran dikonversikan terhadap populasi yang dimaksud. Maka nilai total WTP didapat dengan menggunakan rumus : TWTP = EWTP.Ni 30 Dimana : TWTP = Total WTP Rp EWTPi = Rataan WTP Rp N i = Populasi Orang

4.5.2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar

dan Besarnya Nilai WTP Pengunjung Terhadap Paket Wisata. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar pengunjung terhadap paket wisata di WWCN dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi logit. Variabel- variabel yang mempengaruhi kesediaan membayar pengunjung adalah jenis kelamin, lamanya menempuh pendidikan, tingkat pendapatan, usia, biaya perjalanan, dan waktu yang dihabiskan dilokasi dan frekuensi kunjungan. Bentuk model logit yang akan digunakan adalah : L i = β + β 1USAI+ β 2JKI+ β 3PNDKNI + β 4PNDTNI - β 5BPI + β 6LKI - β 7FKI Dimana : L i = Kesediaan pengunjung membayar terhadap paket wisata bernilai 1 jika besedia dan ber nilai 0 jika tidak bersedia β 0 = Konstanta β 0.. β 6 = Koefisien regresi USA = Usia Tahun JK = Jenis kelaminbernilai 1 jika laki-laki, bernilai 0 jika perempuan PNDKN = Lamanya pendidikan yang di tempuh Tahun PNDTN = Tingkat pendapatan RpBulan BP = Biaya perjalanan Rp LK = Waktu yang dihabiskan di Lokasi Jam FK = Frekuensi kunjungan kali 31 Model logit diturunkan berdasarkan funsi peluang logistic kumulatif yang dispesifikan sebagai berikut Juanda, 2009 : P i = F Z i = F α + βX i = = …… 1 Dimana: P i = Peluang individu untuk mengambil keputusan α = Intersep β = Koefisien Regresi Xi = Variabel Bebas Untuk melihat model pada persamaan 1 dapat diestimasi hal yang pertama dilakukan dalah mengalikan kedua sisi persamaan dengan untuk mendapatkan, 1 + e -Zi P i = 1 = = - 1 = = Dengan ln di kedua sisi, Z i = ln ln = Z i = α + βX i Analisis faktor-faktor yang mempegaruhi besarnya nilai WTP pengunjung dapat dilkukan dengan menggunakan model regresi linear berganda. Dimana fungsi persamaanya sebgai berikut : Y = β + β 1PNDKN I + β 2PNDTN I - β 3BP I - β 4JT I + β 5FK5 + β 6LK6 Dimana : Y = Nilai WTP yang ingin dibayarkan Rp β 0 = Konstanta 32 β 0.. β 5 = Koefisien Regresi PNDKN = Lamanya menempuh Pendidikan Tahun PNDTN = Tingkat pendapatan RpBulan BP = Biaya Perjalanan RP JT = Jumlah tanggungan Orang FK = Frekuensi Kunjungan Kali LK = Lamanaya di Lokasi jam

4.6. Pengujian Parameter

Uji kebaikan dari model yang telah dibuat dapat dilakukan secara statistik. Uji yang dilakukan adalah :

1. Uji Likelihood Ratio

Uji likelihood ratio adalah uji secara keseluruhan model logit dimana rasio fungsi kemungkinan model UR lengkap terhadap fungsi kemungkinan model R Ho benar Juanda, 2009. Hipotesis yang digunakan adalah : Ho: β 1 = β 2 = ...= β n H 1 : minimal ada β j ≠ 0, untuk j = 1,2,...n Statistik uji-G dibawah ini menyebar menurut sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas. G = -2 ln [ ] = 2 ln [ ] ≈ X 2 k-1 = 2[lnlikelihood_model UR – lnlikelihood_model R ] Jika menggunakan taraf nyata α, hipotesis H o ditolak jika: statistik G X 2 α,k-1 33

2. Uji kendalan

Uji ini dilakukan dalam evaluasi pelaksanaan CVM dilihat dengan nilai R- Square R 2 dari OLS Ordinary Laest Square WTP.

3. Uji Statistik F

Uji F merupakan uji model secara keseluruhan. Tahapan uji statistik-F dalam ANOVA adalah sebagai berikut Juanda, 2009 Hipotesis statistik: H : σ R 2 = σ e 2 atau σ R 2 ≤ σ e 2 atau β 2 = β 3 = 0 H 1 : σ R 2 σ e 2 atau σ R 2 σ e 2 1 atau β 2 atau β 3 ≠0 Stataistik uji yang digunakan adalah F hit = KTRKTS ~ F dbr,dbe , secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: F K-1, N-1 = db r = banyaknya peubah X = k-1 db e = n-k Kriteria keputusan dalam uji-F adalah Jika F hit F αdbr,dbe maka terima H 1 Jika F hit F αdbr,dbe maka terima H 34

4. Uji Terhadap Kolinearitas Ganda Multicolinearity

Salah satu asumsi dasar dari model regresi berganda adalah bahwa tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah bebas dalam model tersebut. Jika hubungan tersebut ada, kita katakan bahwa peubah-peubah bebas tersebut berkolinearitas ganda sempurana perfect Multicolinearity Juanda,2009. Masalah Multicolinearity dapat dilihat langsung melalui output komputer, dimana apabila nilai VIF Varian Inflation Factor 10 maka tidak ada masalah Multicolinearity .

5. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi metode dari model regresi linear adalah homoskedastitas yaitu sisaan ε sama atau homogen. Jika ragam sisaan tidak sama maka terjadi heteroskedastisitas. Adanya Heteroskedastisitas dapat dideteksi menggunakan metode grafik. 35 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Keadaan Lokasi Penelitian