Keadaan Lokasi Penelitian Objek Wisata

35 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Keadaan Lokasi Penelitian

Wana Wisata curug Nangka WWCN keberadaannya termasuk di dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak THNGS namun pengelolaanya masih di bawah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. WWCN secara administratif terletak di desa Sukajadi Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor, Jawa barat. Kawasan WWCN merupakan kawasan wisatarekreasi alam dengan batas-batas disebelah utara dan timur berbatasan dengan Desa Sukajadi, sebelah barat berbatasan dengan Desa Gunung Malang, dan sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Salak. Secara umum topografi WWCN berbentuk lembah, dengan bentukan lahan yang bervariasi dan memiliki jenis tanah latosol coklat. Kawasan WWCN berada pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut Mdpl. Tepatnya berada diantara 5 55’-6 51’LS dan 1060 25’ – 1070 19’ BT dengan luas total kawasan ± 27.5 hektar, sedangkan luas kawasan yang telah di kelola seluas 5 hektar. Vegetasi yang mendominasi kawasan Wana Wisata Curug Nangka WWCN adalah pinus Pinus merkusii, adapun jenis vegetasi alam lainya yang berada di WWCN antara lain rasamala Altingia excelsa, puspa Schima noronhae , ramogiling Schefflera actinophylla, seuhang Pygum latifolium, ipis kulit Kibessia azzorea, paku tiang Cyathea arborea, dan pasang Quercus sp. Jenis satwa yang cukup banyak ditemui di kawasa WWCN ini adalah monyet ekor panjang Macaca fascicularis. Jenis fauna lain yang dapat dijumpai di kawasan ini yaitu seperti ayam hutan Gallyussgallus, elang hitam, babi hutan Suscrofa, 36 ular tanah Agkis trodon rodusthoma, burung kutilang Pynonoctus aurigaster, dan burung pipit Lonchura Leucogastroides.

5.2. Objek Wisata

Daya tarik objek wisata alam yang ada di kawasan WWCN yaitu adanya beberapa air terjun dengan ketinggian yang berbeda. Air terjun yang mempunyai ketinggian 17 meter dan berada di tempat yang rendah, yaitu curug Nangka. Tidak banyak pengunjung yang mendatangi lokasi ini, hal ini dikarenakan lokasi curug ini cukup sulit untuk dilewati sebab luasannya sempit dan dikelilingi oleh tebing yang cukup tinggi. Pengunjung untuk mencapai lokasi ini harus melewati sungai yang berbentuk terowongan dan harus berbasah-basah di sungai karena tidak terdapat daratan pada lokasi ini. Sungai yang mengalir dari air terjun merupakan daya tarik tersendiri karena mempunyai air yang jernih serta bentuk alirannya yang berundak yang menyerupai air terjun kecil. Air terjun terbesar dan yang paling banyak dikunjungi oleh pengunjung adalah Curug Kawung yang mempunyai ketinggian 20 meter. Curug Kawung yang terletak beberapa ratus meter dari Curug Nangka ini, berada di tempat yang lebih tinggi untuk mencapainya biasanya pengunjung melewati jalur setapak di sebelah kiri sungai. Pada lokasi ini air terjun yang jatuh membentuk kolam alami yang tidak terlalu dalam sehingga banyak pengunjung yang melaukan aktivitas mandi atau bermain air. Area di Curug Kawung ini cukup luas, sehingga para pengunjung dapat leluasa dalam menikmati pemandangan air terjun. Banyaknya batu-batu besar dijadikan sebagai tempat bersantai atau tempat duduk bagi pengunjung dalam menikmati pemandangan disana. 37 Selain kedua air terjun tersebut, juga terdapat Curug Daun. Curug Daun merupakan aliran sungai yang berupa undakan-undakan sehingga terlihat seperti air terjun kecil. Aliran air sungai ini membentuk kolam-kolam air,sehingga banyak pengunjung yang berenang atau sekedar bermain air di kawasan ini. Beberapa kolam yang ada di Curug Daun ini memiliki kedalaman yang cukup dalam, sehingga ada penduduk setempat yang menyewakan ban untuk berenang. Area ini cukup banyak didatangi oleh pengunjung karena untuk menuju Curug Kawung pengunjung pasti akan melewati Curug Daun. Curug Daun ini banyak dijadikan tempat istirahat sementara bagi pengunjung yang akan menuju Curug Kawung. Selain air terjun dan sungai, dikawasan wisata ini juga terdapat hamparan rumput yang relatif datar seluas satu hektar yang dijadikan sebagai area perkemahan camping ground dan area piknik yang terbagi menjadi lima blok. Pengelola kawasan WWCN juga menyediakan arena permainan flying fox bagi pengunjung. Pengunjung yang ingin bermain flying fox dikenakan biaya lagi sebesar Rp 20.000 bagi dewasa dan Rp 15.000 bagi anak-anak untuk sekali meluncur. Dalam menunjang kegiatan aktivitas berwisata pengunjung, pihak pengelola telah menyediakan beberapa fasilitas penunjang, walaupun secara jumlah dan kualitas belum memadai. Beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung antara lain kamar mandi umum, musholla, pusat informasi, areal parkir, shelter serta warung-warung yang menjual berbagai macam makanan dan cenderamata. Penggunaan kamar mandi pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 38 2000 per orang dan area parkir pengunjung dikenakan biaya Rp. 2000 per kendaraan.

5.3. Aksesbilitas