BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK memiliki nilai yang cukup ekonomis dibandingkan dengan nilai kayu yang sampai saat ini masih dianggap sebagai
produk utama. Pemanfaatan HHBK juga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar pada hutan dibandingkan dengan pemanfaatan kayu itu sendiri. Pemanfaatan
HHBK merupakan solusi alternatif dalam memanfaatakan hasil hutan, salah satunya dengan memanfaatkan HHBK berupa kopal.
Agathis spp. termasuk ke dalam famili Araucariaceae sebagai penghasil getah
yang disebut dengan kopal. Kopal sebagai komoditi hasil hutan bukan kayu yang penting dalam bidang kehutanan serta memberikan manfaat bagi industri. Kopal
digunakan sebagai bahan pernis, linoleum, dupa, cat, dan lain sebagainya.
Permintaan akan kopal saat ini semakin meningkat sehingga perlu adanya upaya dalam meningkatkan
produksi kopal.
Salah satu teknik penyadapan yang dapat meningkatkan produksi kopal adalah dengan penggunaan stimulansia untuk merangsang serta memperlancar
keluarnya getah dari saluran getah. Stimulansia yang digunakan saat ini masih merupakan stimulansia anorganik berupa cairan asam sulfat. Menurut
Sumadiwangsa et al. 2000, pemakaian asam sulfat pada kondisi berlebihan dan berkepanjangan akan mengganggu lingkungan dan kelangsungan hidup pohon
serta diduga akan mengubah komponen kimia getah, oleh karena itu penggunaan asam sulfat perlu dipertimbangkan.
Penggunaan stimulansia yang tidak berbahaya adalah dengan menggunakan stimulansia organik dan Zat Pengatur Tumbuh ZPT. Zat Pengatur Tumbuh
ZPT merupakan senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain, dan pada konsentrasi yang sangat rendah mampu
menimbulkan suatu respon fisiologis Frank dan Cloen 1992. ZPT yang digunakan yaitu ethylene. Ethylene berfungsi untuk merangsang eksudasi atau
pengeluaran getah Wattimena 1988. Penelitian ini menggunakan stimulansia organik dan Zat Pengatur Tumbuh ZPT sebagai alternatif stimulansia yang dapat
meningkatkan produktivitas juga aman digunakan baik bagi kesehatan pohon, penyadap serta lingkungan sekitar.
1.2 Tujuan Penelitian