Kehutanan IPB dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan KehutananBalai Latihan Kehutanan BLK Bogor. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 24 Januari 1993.
Status hukum kawasan HPGW pada tahun 2005 dikuatkan oleh diterbitkannya SK Menhut No. 188Menhut – II2005, yang menetapkan fungsi hutan kawasan
HPGW sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus KHDTK dan pengelolaanya diserahkan kepada Fakultas Kehutanan IPB dengan tujuan khusus
sebagai Hutan Pendidikan Fahutan IPB 2009.
4.2 Letak dan Luas Areal
HPGW terletak 2,4 km dari poros jalan Sukabumi - Bogor desa Segog. Dari simpang Ciawi berjarak 46 km dan dari Sukabumi 12 km. Secara Geografis
Hutan Pendidikan Gunung Walat berada pada 106°4827BT sampai 106°5029BT dan -6°5423LS sampai -6°5535LS. Secara administrasi
pemerintahan HPGW terletak di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten
Sukabumi. Sedangkan secara administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten Sukabumi.
Luas kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah 359 Ha, terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Timur Cikatomang seluas 120 Ha, Blok Barat Cimenyan
seluas 125 Ha, dan Blok Tengah Tangkalak seluas 114 Ha Fahutan IPB 2009.
4.3 Topografi dan Iklim
HPGW terletak pada ketinggian 460 samapi dengan 715 m dpl. Topografi bervariasi dari landai sampai bergelombang terutama di bagian selatan,
sedangkan ke bagian utara mempunyai topografi yang semakin curam. Pada punggung bukit kawasan ini terdapat dua patok triangulasi KN 2.212 670 m dpl.
dan KN 2.213 720 m dpl.. Klasifikasi iklim HPGW menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe B,
dengan dengan nilai Q = 14,3-33 dan banyaknya curah hujan tahunan berkisar antara 1600–4400 mm. Suhu udara maksimum di siang hari 29° C dan minimum
19° C di malam hari Fahutan IPB 2009.
4.4 Tanah dan Hidrologi
Tanah HPGW adalah kompleks dari podsolik, latosol dan litosol dari batu endapan dan bekuan daerah bukit, sedangkan bagian di barat daya terdapat areal
peralihan dengan jenis batuan Karst, sehingga di wilayah tersebut terbentuk beberapa gua alam karst gamping. HPGW merupakan sumber air bersih yang
penting bagi masyarakat sekitarnya terutama di bagian selatan yang mempunyai anak sungai yang mengalir sepanjang tahun, yaitu anak sungai Cipeureu,
Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas dan Legok Pusar. Kawasan HPGW masuk ke dalam sistem pengelolaan DAS Cimandiri Fahutan IPB 2009.
4.5 Vegetasi
Tegakan Hutan di HPGW didominasi tanaman damar Agathis lorantifolia, pinus Pinus merkusii, puspa Schima wallichii, sengon Paraserianthes
falcataria, mahoni Swietenia macrophylla dan jenis lainnya seperti kayu afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, Dalbergia latifolia, Gliricidae sp,
Shorea sp, dan akasia Acacia mangium. Di HPGW paling sedikit terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu. Selain itu terdapat
jenis tumbuhan obat sebanyak 68 jenis. Potensi tegakan hutan ± 10.855 m
3
kayu damar, 9.471 m
3
kayu pinus, 464 m
3
puspa, 132 m
3
sengon, dan 88 m
3
kayu mahoni. Pohon damar dan pinus juga menghasilkan getah kopal dan getah pinus. Di HPGW juga ditemukan lebih dari
100 pohon plus damar, pinus, maesopsiskayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul.
Di areal HPGW terdapat beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia, reptilia, burung, dan ikan. Dari kelompok jenis mamalia
terdapat babi hutan Sus scrofa, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, kelinci liar Nesolagus sp, meong congkok Felis bengalensis, tupai
Callociurus sp.J, trenggiling Manis javanica, musang Paradoxurus hermaphroditic. Dari kelompok jenis burung Aves terdapat sekitar 20 jenis
burung, antara lain Elang Jawa, Emprit, Kutilang dll. Jenis-jenis reptilia antara lain biawak, ular, bunglon. Terdapat berbagai jenis ikan sungai seperti ikan
lubang dan jenis ikan lainnya. Ikan lubang adalah ikan sejenis lele yang memiliki
warna agak merah. Selain itu terdapat pula terdapat pula lebah hutan odeng, tawon gung, Apis dorsata Fahutan IPB 2009.
4.6 Penduduk Sekitar