Sanksi yang didapat oleh sesorag yang melanggar kode adalah sanksi moral yang berupa celaan dari rekan-rekannya, dan sanksi yang dianggap terberat adalah si
pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi
Kode Etik Guru Indonesia
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah
Air serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan
karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut : 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangun yang berjiwa Pancasila 2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing –masing . 3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan . 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik 5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan . 6. Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan
dan meningkatkan mutu Profesinya . 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan . 8. Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi
Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya. 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah
dalam bidang Pendidikan.
5. Sasaran Sikap Professional Guru
Guru merupakan pendidik yang profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat apabila ia layak menjadi
panutan atau teladan bagi masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah patut diteladani atau tidak. Bagaimana
guru meningkatkan pelayanannya dan pengetahuannya, memberi arahan dan dorongan
David Sigalingging, SPd rbl_davidyahoo.com
http:davidsigalingging.wordpress.com
kepada anak didiknya, dan bahkan bagaimana cara guru berpakaian, bergaul dengan siswa, teman-temannya, serta anggota masyarakat, serta menjadi perhatian masyarakat.
Walaupun segala peilaku guru selalu diperhatikan oleh masyarakat, tetapi yang akan dibicarakan dalam bagian ini adalah khusus prilaku guru yang berhubungan daengan
profesinya. Hal ini berhubungan denga bagaimana polah tingkah laku guru dalam memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya.
Yakni sikap sikap profesional keguruan terhadap : 1. Sikap terhadap peratuan perundang-undangan
Pada butir 9 kode etik guru Indonesia disebutkan bahwa: Guru melakanakan segala kebijakan pemerintuah untuk bidang pendidikan.” Kebijakan pendidikan di Negara
kita dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.denga mengeluarkan ketentuan – ketentuan dan peraturan perauran yang
merupakan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh apratnya.
2. Sikap terhadap orgaisasi profesi Guru bersama – sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian. PGRI sebagai organisasi profesi memerlukan pembinaan agar lebih berdaya guna dan berhasil sebagai wadah untuk membawakan
misi dan memantapkan profesi guru. Maka dari itu setiap orang harus memberikan waktu sebagiannya untuk kepentingan pembinaan profesinya dan semua waktu dan
tenaga yang diberikan oleh para anggota ini dikoordinasikan oleh para pejabat organisasi tersebut, sehingga pemanfaatannya mnjadi efektif dan efisien
3. Sikap terhadap teman sejawat Dalam ayat 7 kode etik gutu disebutkan bahwa guru memelihara hubungan seprofesi,
semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan social. Itu berarti guru hendaknya kerja dan hendanya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan didalam maupun
diluar sekolah. 4. Sikap terhadap anak didik
Telah dijelaskan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. Tujuan pendidikan nasional
dengan jelas dapat dibaca dalam UU No. 22989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila
5. Sikap terhadap tempat kerja Suasana yang harmonis disekolah tidak akan terjadi bila personal yang terlibat
didalamnya tidak menjalin hubungan yang baik diantara sesamanya. Penciptaan suasana kerja menantang harus dilengkapi denagn terjalinnya hubungan yang baik
David Sigalingging, SPd rbl_davidyahoo.com
http:davidsigalingging.wordpress.com
denagn orang tua dan masyarakat sekitarnya. Ini dimaksudnya untuk membina peras serta rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6. Sikap terhadap pemimpin Dalam kerja sama yang dituntut pemimpin tersebut diberikan berupaya tuntutan akan
kepatuhan dalam melaksanakan arahan dan petunjuk yang diberikan mereka. 7. Sikap terhadap pekerjaan
Kode etik 6 dituntut guru baik secara pribadi maupun secara kelompok untuk meningkatkan mutu pribadi maupun kelompok untuk selalu meningkatkan mutu dan
martabat profesinya. Profesi guru berhubungan denagn anak didik yang mempunyai persamaan dan perbedaan yang melayaninya harus memerlukan kesabaran dan
ketelatenan yang tinggi, terutama bila berhubungan denagn peserta didik yang masih kecil.
BAB III PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL
A. Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahaskan mengenai bagaimana yang dikatakan guru yang ideal dan bagaimana ciri-ciri nya? dan pada bagian ini juga akan di jelaskan tugas, tanggung
jawab dan wewenang seorang guru. Disini juga kita akan memahami apakah guru itu suatu jabatan fungsional., dan kita juga akan mengetahui apakah penghargaan masyarakat
terhadap guru di Indonesia.
B. Materi 1. Guru Yang Ideal
Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai guru. Banyak Rumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya dalam Roestiyah,
1989 memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu : a. Menguasai bahan pelajaran
b. Mengelola program belajar mengajar c. Mengelola kelas
d. Menggunakan mediasumber belajar e. Menguasai landasan-landasan kependidikan
f. Mengelola interaksi belajar mengajar g. Menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran
h. Mengenal fungsi dan program layanan bibingan dan knseling sekolah i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
j. Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian
pendidikan guna keperluan pengajaran.
David Sigalingging, SPd rbl_davidyahoo.com
http:davidsigalingging.wordpress.com