upaya pendidikan, Ronan Brandt dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :”hamper semua usaha reformasi dibidang pendidikan seperti
pembaharuan kurikulum dan penerapan metode mengajar baru pada akhirnya tergantung kepada guru Dedi Supriadi, 75:1997.
D. Ciri-ciri Guru professional
Kesadaran akan perlunya peningkatan profesionalisme berlangsung dalam berbagai bidang pekerjaan. Banyak orang menganggap begitu pentingnya profesionalisme. Tetapi
begitu dijabarkan secara operasional kedalam langkah-langkahyang nyata dalam apa dan bagaimananya, tidak gampang, banyak kendala yang dihadapi, mulai pengertian
profesionalisme itu sendiri sampai pada cara untuk meningkatkan profesionalisme itu. Dalam bidang apapun, profesionalisme seseorang ditunjang oleh tiga hal, dan tanpa
ketiga hal ini dimiliki, sulit seseorang mewujudkan profesionalismenya , yaitu: keahlian, komitmen dan skiil yang relevan. Ketiga hal itu pertama-tama dikembangkan melalui
pendidikan pra-jabatan, dan selanjutnya ditingkatkan melalui pengalaman dan pendidikanlatihan dalam jabatan. Karena keahliannya yang tinggi, maka seorang
profesional dibayar tinggi. Menurut jurnal dalam Dedi Supriadi, 1998 untuk menjadi profesional, seorang guru
dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan siswanya.
Kedua, guru menguasai secara mendalam bahanmata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil
belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam prilaku murid sampai tes hasil belajar. keempat, guru mempu bersifir sistematis tentang apa yang
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
E. Profesionalisasi Guru
Usaha-usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru? Meningkatkan kualifikasi dan pelatihan mereka adalah penting, melalui pendidikan
pra-jabatan maupun dalam jabatan. Suatu hal lagi yang menentukan penampilan profesional guru adalah sejauh
manakah ia menguasai prinsip-prinsip pedagogi secara umum mau pun didaktik-metodik secara khusus yang berlaku pada setiap mata pelajaran. Segi lain yang perlu dicatat adalah
profesionalisasi harus dipandang sebagaiproses yang terus menerus. Dalam proses ini,
David Sigalingging, SPd rbl_davidyahoo.com
http:davidsigalingging.wordpress.com
pendidikan prajabatan, pendidikan dalam masa jabatan termasuk penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi
keguruan. Penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatakn kualitas calon guru, imbalan, dll. Secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme
seseorang termasuk guru. Jika demikian, maka usaha peningkatan profesionalisme guru merupakan tanggung jawab bersama antara LPTK sebagai penghasil guru, instansi yang
membina guru dalam hal ini Dinas Pendidikan atau Yayasan swasta, PGRI, dan masyarakat.
BAB II GURU SEBAGAI PROFESI
A. Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai harkat dan martabat guru khususnya guru diindonesia, seorang guru harus bias memahami bagaimana harkat dan martabat seorang
guru, dan seorang guru juga harus mempunyai kompetensi untuk menunjukkan
David Sigalingging, SPd rbl_davidyahoo.com
http:davidsigalingging.wordpress.com