antara penjualan domestik dan ekspor. Semua itu terjadi sebagai respon terhadap variasi harga relatif.
Selain memiliki beberapa keunggulan yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan model CGE ini memiliki beberapa kelemahan. Pendekatan ekonomi
secara luas tidak cocok untuk menganalisis semua masalah. Dalam pengembangan gambaran komprehensif dari seluruh perekonomian, beberapa detail permasalahan
seringkali dihilangkan. Jika detail yang sangat relevan dengan analisa itu dihilangkan, pendekatan jelas kurang cocok. Selain itu, asumsi-asumsi yang
digunakan dalam pemodelan bisa saja berbeda dengan kondisi yang nyata dilapangan sehingga hasil yang diperoleh dari analisis model ini akan berlaku jika
kondisinya sesuai dengan asumsi yang diterapkan. Secara umum, model CGE merupakan suatu alat analisis yang paling sering digunakan dan sangat bermanfaat
dalam menentukan sebuah pilihan kebijakan.
3.2.1.1. Data Base dan Pemilihan Sektor Ekonomi
Pada penelitian ini, data yang digunakan untuk analisis CGE adalah Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE Indonesia tahun 2008. SNSE merupakan suatu
kerangka data yang disusun dalam bentuk matriks yang merangkum berbagai variabel sosial dan ekonomi secara terintegrasi sehingga dapat memberikan
gambaran umum mengenai perekonomian suatu negara dan keterkaitan antar variabel ekonomi dan sosial pada suatu waktu tertentu. Secara umum, SNSE
memuat mengenai distribusi pendapatan, baik distribusi pendapatan rumah tangga maupun distribusi pendapatan faktor produksi serta pola pengeluaran rumah
tangga. Data dasar SNSE Indonesia tahun 2008 terdiri dari empat komponen neraca
yaitu : 1.
Neraca faktor produksi, 2.
Neraca institusi, 3.
Neraca sektor produksi, dan 4.
Neraca lainnya rest of the world.
Pada penelitian ini, faktor produksi yang akan dianalisis terdiri atas tenaga kerja, modal, dan lahan. Dalam penelitian ini tenaga kerja diklasifikasikan
menjadi empat kelompok utama yaitu tenaga kerja sektor pertanian desa, tenaga kerja sektor pertanian kota, tenaga kerja sektor non pertanian desa, tenaga kerja
sektor non pertanian kota. Adapun Institusi yang akan dianalisis dibagi menjadi 4 kelompok utama, yakni rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan luar negeri
rest of the world. Kelompok rumah tangga selanjutnya dibagi menjadi 10 kategori, yaitu:
1. Buruh pertanianHH1
2. Pengusaha pertanian memiliki tanah 0.0 ha
– 0.5 ha Pengusaha pertanian kecilHH2
3. Pengusaha pertanian memiliki tanah 0.5 ha -1.0 ha Pengusaha
pertanian menengahHH3 4.
Pengusaha pertanian memiliki tanah 1.0 ha lebih Pengusaha pertanian besar HH4
5. Pengusaha bebas golongan rendah, tenaga TU, pedagang keliling,
pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan, buruh kasar pedesaan HH5
6. Bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas pedesaanHH6
7. Pengusaha bebas golongan atas, pengusaha bukan pertanian, manajer,
militer, profesional, teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan golongan atas pedesaanHH7
8. Pengusaha bebas golongan rendah, tenaga TU, pedagang keliling,
pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan, buruh kasar perkotaanHH8
9. Bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas perkotaanHH9
10. Pengusaha bebas golongan atas, pengusaha bukan pertanian, manajer,
militer, profesional, teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan golongan atas perkotaanHH10
Adapun untuk sektor produksi yang akan dianalisis terdiri atas : 1.
Pertanian Tanaman Pangan 2.
Pertanian Tanaman Lainnya 3.
Peternakan dan Hasil-hasilnya 4.
Kehutanan dan Perburuan 5.
Perikanan 6.
Pertambangan 7.
Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 8.
Industri Lainnya 9.
Jasa Swasta 10.
Sektor Lainnya Secara umum, SNSE yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan
data dasar SNSE 2008. Untuk memperoleh SNSE yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka dilakukan proses Agregasi dan disagregasi pada SNSE dasar
tahun 2008 dengan menggunakan informasi yang ada di tabel input-output I-O tahun 2008. Selain data-data dasar yang berasal dari SNSE, model keseimbangan
umum juga membutuhkan informasi elastisitas dan beberapa parameter behavioural lainnya. Parameter elastisitas yang digunakan dalam model ini terdiri
dari elastisitas substitusi tenaga kerja, elastisitas substitusi faktor kapital, elastisitas substitusi input primer, elastistas transformasi total output suatu
perusahaan, elastistas transformasi produk untuk pasar domestik dan ekspor, elastisitas permintaan ekspor, elastisitas Armington dan elastisitas pengeluaran.
Semua nilai elastisitas yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat di Lampiran 2.
3.2.1.2. Model CGE empiris