14
1. Faktor visual yaitu ketajaman pandangan, pemandangan sekeliling, kesilauan,
kedalaman persepsi memperkirakan jarak dan kecepatan serta kemampuan melihat warna.
2. Faktor keragaman pengendara kendaraan dipengaruhi oleh jenis kelamin,
pengetahuan, usia, keterampilan mengemudi dan perhatian pengemudi. 3.
Faktor iklim yang mempengaruhi pengendara kendaraan adalah arus angin, suhu, resipitasi dan sudut datangnya sinar matahari.
2.3. Lanskap Jalan
Lanskap jalan adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan, baik yang terbentuk dari elemen lanskap alamiah seperti
bentuk topografi lahan yang mempunyai panorama yang indah maupun yang terbentuk dari elemen lanskap buatan manusia yang disesuaikan dengan kondisi
lahannya. Lanskap jalan ini mempunyai ciri-ciri khas karena harus disesuaikan dengan persyaratan geometrik jalan dan diperuntukkan terutama bagi kenyamanan
pemakai jalan serta diusahakan untuk menciptakan lingkungan yang indah, nyaman dan memenuhi fungsi keamanan Direktorat Jenderal Bina Marga, 1996.
Menurut McHarg 1971 jalan merupakan suatu sarana pergerakan atau sirkulasi kendaraan, selain itu jalan juga merupakan sarana transportasi dalam
bentuk lorong yang memungkinkan terjadinya daya akses dengan tuntutan utama pada aspek efisiensi, keselamatan pemakai dan juga penampilan yang
menyenangkan. Jalan raya sebagai jalur cepat dapat digunakan sebagai alat perbaikan lanskap dan memberikan kesempatan pengalaman visual yang dapat
memuaskan bagi pengemudi kendaraan atau pemakai jalan, disamping untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lalu-lintas yang nyata dan pada kawasan tertentu
upaya perbaikan lanskap tidak diperlukan karena telah terdapat panorama yang indah.
Lanskap jalan raya pada umumnya merupakan salah satu komponen pelengkap jalan, baik untuk keperluan keselamatan lalu-lintas maupun untuk
tujuan meningkatkan kenyamanan pemakai jalan. Selain untuk kenyamanan dan keselamatan, lanskap jalan juga bertujuan untuk mengurangi tingkat kebisingan
15
akibat deru kendaraan bermotor terhadap lingkungan sekitarnya dan mengurangi proses erosi yang sering terjadi pada tebing-tebing pinggiran kanan-kiri jalan.
Menurut Abbey 1992, kecuali di daerah yang beriklim kering, penanaman vegetasi bertujuan untuk menutup lahan di median jalan dan sisi jalan,
mengatur drainase, mengontrol erosi dan meningkatkan keindahan. Sedangkan menurut Carpenter et al. 1975 tanaman sebagai pembentuk keindahan dan
meningkatkan kualitas lingkungan pada jalur hijau jalan mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai pencegah erosi, mengurangi cahaya yang menyilaukan baik
dari matahari maupun cahaya lampu kendaraan, menciptakan suatu efek kesatuan yang berfungsi sebagai pengarah, formasi, sebagai penyangga kecelakaan,
pengendali iklim, kontrol polusi debu, suara dan asap dan kontrol pandangan menutupi daerah yang tidak menyenangkan.
2.4. Aspek Fungsi Tanaman pada Lanskap Jalan