Penilaian Aspek Estetika Pohon dalam Tapak

konfigurasinya dengan tanaman sejenis dan tanaman penyusun lainnya. Dasar penilaian dan tolak ukur untuk masing-masing kriteria dalam setiap aspek fungsi dan estetika pohon dapat dilihat pada Tabel 5 di atas. Pada kedua aspek fungsi dan estetika pohon di atas, dilakukan dua metode penilaian, yaitu penilaian yang dilakukan terhadap masing-masing individu pohon dan penilaian yang dilakukan terhadap konfigurasi pohon-pohon penyusun tapak. Penilaian dilakukan setiap 1 kilometer km panjang konfigurasi tanaman mengikuti interval jarak, misalnya Km 4+000 hingga Km 5+000; Km 5+000 hingga Km 6+000, dan seterusnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah di dalam pengamatan lapang, sekaligus menyelaraskan dengan program pengelolaan pihak Jasa Marga. Pada interval jarak 1 kilometer km dapat ditemukan keberagaman konfigurasi tanaman penyusun lanskap Jalan Tol Jagorawi. Dalam melakukan penilaian, baik secara individu maupun konfiguratif data yang diambil merupakan kondisi rata-rata yang mendominasi selang jarak tersebut, artinya individu atau konfigurasi penyusun lanskap tersebut cenderung mengarah pada kondisi tertentu. Misalnya pada interval jarak tersebut terdapat kerapatan jarak tanam yang tidak sama, ada yang sangat rapat dan ada yang jarang, maka secara total dalam interval 1 km tersebut, kondisi konfigurasi apa yang paling mendominasi, apabila lebih banyak yang rapat maka penilaian semakin baik nilai 3-4, sebaliknya apabila kondisi konfigurasi yang jarang lebih mendominasi, maka penilaian semakin buruk nilai 1-2. Hal ini diterapkan pada masing-masing kriteria penilaian yang telah ditetapkan pada setiap interval jarak pengamatan. Sedangkan persentase pembobotan untuk setiap penilaian aspek fungsi dikelompokkan ke dalam 4 kategori kualitas, yaitu buruk, sedang, baik dan sangat baik. Pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan 5 selang, dimana nilai- nilai yang membagi bobot sempurna 100 menjadi 5 bagian sama besar, yaitu masing-masing 20, tetapi dalam penilaian ini 40 pembobotan terendah dikelompokkan ke dalam satu kategori kualitas buruk dengan tujuan untuk menaikkan kriteria standar penilaian. Adapun pengelompokkan persentase pembobotan aspek fungsi jalur hijau selengkapnya adalah sebagai berikut: