Fungsi Peredam Bising 1.47 2.00 1.80 2.27 1.80 1.60 1.20 1.20 44.26 Sedang
52
BISING
DINDING PENAHAN
KONFIGURASI TANAMAN
pola penanaman yang dilakukan oleh pihak pengelola tidak lebih baik daripada yang dilakukan pada segmen I. Seperti pada segmen I, pada segmen ini pohon-
pohon yang mendominasi tapak tetap sama, tetapi jarak tanam antar tanaman tidak rapat, sehingga massa yang dibentuk oleh kerapatan batang, cabang dan daun
tidak cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kemampuan konfigurasi tanaman dalam meredam kebisingan yang ditimbulkan oleh lalu-lintas jalan Tol Jagorawi rendah.
Gambar 12 Konfigurasi barrier untuk menyaring sekaligus meredam kebisingan. Kombinasi dengan beberapa pohon, perdu atau semak dengan variasi tajuk
secara vertikal belum tampak pada segmen ini. Kombinasi yang tampak masih terbatas, baik dari jenis maupun ketebalannya sehingga dalam meningkatkan
kemampuan tanaman dalam meredam kebisingan, perlu penanaman yang lebih variatif dan mempertimbangkan aspek jarak tanam dan ketebalan. Pada segmen II
ini, tanaman utama yaitu jenis pohon Akasia Acacia mangium banyak yang terlihat masih muda dan pendek, sehingga massa yang terbentuk oleh batang,
cabang dan daun tidak terlalu padat. Hal ini juga mempengaruhi kemampuannya untuk meredam kebisingan.
Pembangunan dinding penahan pada beberapa titik pada segmen II ini juga telah dilakukan. Tetapi ketinggian dinding penahan tersebut dan jaraknya dengan
badan jalan perlu mendapat perhatian, agar keefektifannya dalam meredam kebisingan lebih baik. Dinding penahan ALWA Artificial Light Weight Agregate
yang terbuat dari campuran batu alam dan lempeng sedimen dengan ketinggian 2,75 m dan tebal 10 cm serta dibangun pada jarak 14,5 m dari jalan, dapat
menurunkan kebisingan 4 dB – 10 dB Departemen PU, 1996.
53
Gambar 13 Dinding penahan garis kuning yang dibangun harus memperhatikan ketinggian dinding yang akan dibangun dan jaraknya dengan badan
jalan agar fungsinya sebagai dinding penahan bising sekaligus barrier
dapat efektif. Pada segmen III penilaian aspek fungsional pohon sebagai peredam bising
berada pada tingkatan sedang hingga baik dengan 59,33-69,67 kriteria terpenuhi. Penilaian ini didasarkan pada kondisi tata hijau pada segmen ini yang
sangat kompak dan padat. Jarak tanam antar pohon maupun kombinasinya dengan perdu atau semak sangat rapat. Konfigurasi ini menghasilkan tingkat massa
batang, cabang dan daun yang tinggi sehingga efektif dalam meredam kebisingan lalu-lintas jalan Tol Jagorawi.
Jenis tanaman yang tedapat pada segmen III ini sangat beragam sehingga menghasilkan variasi tajuk secara vertikal sangat tinggi. Selain tanaman utama
jalan Tol Jagorawi yaitu Akasia Acacia mangium, terdapat beberapa jenis tanaman pohon lainnya yang tidak terdapat di segmen I dan II, yaitu antara lain:
Tanjung Mimusops elengi, Krei Payung Filicium decipiens dan Mahoni Swietenia mahagoni. Variasi tanaman yang tinggi ini memberikan nilai lebih
pada segmen III dalam peranannya meredam kebisingan daripada segmen lainnya. Beberapa jenis tanaman lainnya pada segmen III yang memiliki jumlah cukup
banyak, antara lain: Bunga Kupu-kupu Bauhinia purpurea, Bungur Lagerstroemia loudonii dan Dadap Merah Erythrina crista-galli. Selain
kelebihan keragaman tanaman dan variasinya secara vertikal, pada segmen ini