Penilaian Status Gizi Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Penilaian Status Gizi Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI

Universitas Sumatera Utara data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluargadan individu. Survei ini dapat mengindentifikasi-kan kelebihan dan kekurangan gizi. b. Statistik Vital Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan, dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. c. Faktor Ekologi Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi.

2.2.2 Penilaian Status Gizi Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI

Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Menkes RI tahun 2010 ditetapkan bahwa untuk menilai status gizi anak diperlukan standar antropometri yang mengacu kepada standar World Health Organization WHO tahun 2005. 24 Standar ini berlaku untuk mengukur status gizi anak usia 0-18 tahun,dengan ketentuan sebagai berikut: 24 a. Pada anak usia 0-60 bulan Pengukuran dilakukan menggunakan indeks berat badan menurut umur BBU, indeks panjang badan menurut umur PBU atau indeks tinggi badan menurut umur TBU, indeks berat badan menurut panjang badan BBPB atau indeks berat badan menurut tinggi badan BBTB, dan indeks massa tubuh menurut umur IMTU b. Pada anak usia 5-18 tahun Pengukuran dilakukan menggunakan indeks massa tubuh menurut umur IMTU.Indeks Massa Tubuh IMT atau Body Mass Index BMI merupakan Universitas Sumatera Utara indikator yang paling sering digunakan untuk mendeteksi masalah gizi pada seseorang. Pada perhitungan IMT status gizi anak, maka angka berat badan dan tinggi badan setiap anak dikonversikan ke dalam nilai terstandar Zscore menggunakan baku antropometri anak balita berdasarkan WHO 2005. 25 IMT adalah perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat. 26 Cara pengukurannya adalah pertama-tama ukur berat badan dan tinggi badannya. Selanjutnya dilakukan perhitungan IMT, yaitu: 26 Berat badan kg IMT = Tinggi badan 2 meter Pada saat ini, yang paling sering dilakukan untuk menyatakan BMI adalah denganZ-skor atau persentil.Z-skor adalah deviasi nilai seseorang dari nilai median populasi referensi dibagi dengan simpangan baku populasi referensi. Sedangkan persentil adalah tingkatan posisi seseorang pada distribusi referensi World Health OrganizationNational Center for Health Statistics WHONCHS, yang dijelaskan dengan nilai seseorang sama atau lebih besar daripada nilai persentase kelompok populasi. 26

2.2.3 Penilaian Status Gizi Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI

Pengukuran status gizi di Indonesia rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI tahun 2011 tentang asuhan nutrisi pediatrik, penentuan status gizi dilakukan berdasarkan berat badan BB menurut panjang badan PB atau tinggi badan TB BBPB atau BBTB. 27 Dalam hal ini, diatur bahwa penentuan status gizi seorang anak dihitung menurut dua cara, yaitu: 27 a. Untuk anak usia 0-5 tahun, acuan yang digunakan adalah grafik pertumbuhan WHO tahun 2006. Grafik WHO 2006 digunakan untuk usia 0-5 tahun karena mempunyai keunggulan metodologi dibandingkan Centers for Disease Control and Prevention CDC 2000. Subjek penelitian pada WHO 2006 berasal dari 5 Benua dan mempunyai lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan optimal. Universitas Sumatera Utara b. Untuk anak usia 5-18 tahun, acuan yang digunakan adalah grafik pertumbuhan CDC tahun 2000. Untuk usia di atas 5 tahun hingga 18 tahun digunakan grafik CDC 2000 dengan pertimbangan grafik WHO 2007 tidak memiliki grafik BBTB dan data dari WHO 2007 merupakan smoothing NCHS 1981. Grafik pertumbuhan CDC tahun 2000 terdiri atas grafik pertumbuhan untuk bayi usia 0-36 bulan dan untuk anak-anak hingga remaja usia 2-20 tahun. Grafik pertumbuhan untuk bayi usia 0-36 bulan dirancang dengan membedakan jenis kelamin untuk standar pengukuran berat badan menurut usia, panjang badan saat berbaring menurut usia, ukuran lingkar kepala menurut usia, dan berat badan saat berbaring menurut usia. Pada grafik pertumbuhan untuk anak-anak hingga remaja usia 2-20 tahun juga dibedakan berdasarkan jenis kelamin, untuk standar pengukuran berat badan berdasarkan usia, tinggi badan berdasarkan usia, dan Indeks Massa Tubuh IMT berdasarkan usia. Grafik Indeks Massa Tubuh IMT merupakan grafik baru yang dirancang untuk lebih dapat menggambarkan status gizi seseorang bahkan untuk anak-anak, grafik ini dapat memprediksi resiko kelebihan berat badan. 28 Kelebihan perhitungan Indeks Massa Tubuh IMT lainnya adalah cara perhitungannya yang sederhana, murah, dan noninvasif untuk menghitung lemak tubuh. Pengukuran Indeks Massa Tubuh IMT lebih lengkap dibanding metode pengukuran lainnya karena telah memperhitungkan berat badan dan tinggi badan sehingga hasil perhitungan akan lebih akurat. Indeks Massa Tubuh IMT dihitung dengan pembagian berat badan dalam kg oleh tinggi badan dalam m sehingga akan didapatkan hasil dalam satuan kgm 2 kilogram per meter kuadrat.Untuk menentukan klasifikasi status gizi anak berdasarkan CDC 2000, hasil perhitungan IMT yang didapat, disesuaikan dengan grafik yang tersedia dengan memperhatikan hasil perhitungan, jenis kelamin, dan usia Gambar 1 dan 2. 29 Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Grafik pertumbuhan CDC 2000 untuk BMI for age pada anak laki-laki usia 2-20 tahun 28 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Grafik pertumbuhan CDC 2000 untuk BMI for agepada anak perempuan usia 2-20 tahun 28 Klasifikasi status gizi menurut grafik CDC 2000 diklasifikasikan menurut persentil dari hasil yang didapat pada grafik. Terdapat 4 penggolongan status gizi menurut grafik pertumbuhan CDC 2000, yaitu: 30 1. Gizi Buruk underweight, apabila BMI ≤ persentil ke-5. 2. Normal normal weight, apabila BMI berada diantara persentil ke-5 sampai ≤ persentil ke-85. Universitas Sumatera Utara 3. Gizi berlebih over weight, apabila BMI berada diantara persentil ke-85 sampai ≤ persentil ke-95. 4. Obesitas obesity, apabila BMI persentil ke-95.

2.3 Perkembangan Gigi Anak