Universitas Sumatera Utara
2.1.1.5 Mineral
Mineral pada umumnya tidak dapat menghasilkan energi, tetapi mineral berperan dalam fungsi kerja sistem saraf, beberapa proses sel, keseimbangan air
dalam tubuh, dan sistem struktur pembentuk tubuh misalnya pembentukan tulang. Beberapa contoh mineral, antara lain: sodium, potassium, klorida, kalsium, fosfor,
magnesium, sulfur, zat besi, dan sebagainya.
14
2.1.1.6 Air
Air yang secara kimia disebut H
2
O terkadang diklasifikasikan kedalam makronutrien karena dibutuhkan dalam jumlah yang besar dan mengambil peran
penting dalam sistem kerja tubuh. Hal tersebut disebabkan oleh karena di dalam tubuh manusia terdiri atas 60 air, sehingga dalam sehari dibutuhkan sekitar 2 liter
air atau setara dengan 8 gelas air. Air yang dibutuhkan bukan hanya terkandung dalam bentuk dasar, tetapi dapat juga diperoleh dalam beberapa jenis makanan,
misalnya: buah-buahan dan sayur-sayuran.
14
2.1.2 Peran Nutrisi dalam Perkembangan Gigi dan Mulut
Nutrisi yang dikonsumsi secara umum berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan secara khususnya mempengaruhi perkembangan gigi dan
mulut. Nutrisi yang berperan dalam perkembangan gigi dan mulut diantaranya adalah protein, vitamin A, vitamin D, kalsium, fosfor, asam askorbat, fluoride, zink, zat besi,
iodin, dan magnesium. Berikut akan ditampilkan efek kekurangan nutrisi dengan perkembangan gigi dan mulut.
8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Defisiensi Nutrisi dan Perkembangan Gigi
8
Nutrisi Efek pada jaringan
Protein Erupsi gigi yang terhambat, rentan terhadap karies,
disfungsi kelenjar saliva Vitamin A
Gangguan matriks keratin pada enamel, rentan mengalami hipoplasia enamel, rentan terhadap karies,
menghambat perkembangan jaringan epitel, disfungsi morfogenesis gigi
Vitamin D Mengganggu kalsifikasi gigi
KalsiumFosfor Mengurangi konsentrasi kalsium dalam tulang dan gigi,
rentan mengalami hipomineralisasi Asam Askorbat
Matriks kolagen pada dentin terganggu, mengakibatkan perubahan pada pulpa
Fluor Zat besi Zinc
Rentan mengalami karies
Iodin Erupsi gigi yang terhambat
Magnesium Berisiko mengalami hipoplasia enamel
Menurut beberapa penelitian, terdapat hubungan antara kekurangan nutrisi dengan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan tulang wajah dan terdapat
hubungan terganggunya pembentukan basis tulang dan rahang. Terdapat pula penelitian menyebutkan bahwa pada anak yang kekurangan nutrisi, cenderung lebih
rentan terhadap karies. Sedangkan beberapa penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan mengkonsumsi protein dan kalori mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi.
11
2.1.3 Pemenuhan Nutrisi
Pemenuhan nutrisi pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
15-17
1. Faktor sosial
Universitas Sumatera Utara
Faktor sosial sangat mempengaruhi pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi. Pola makan bayi dan anak biasanya tergantung dari pola konsumsi orang tuanya.
Sedangkan dengan pertambahan usia dan lingkungan sosial, seseorang yang menginjak masa remaja dan dewasa banyak mengadopsi pola makan lingkungan
tempatnya bergaul. 2.
Gaya hidup Faktor lain yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi adalah gaya hidup. Pada
pola kehidupan modern saat ini, makanan cepat saji cenderung lebih diminati karena lebih praktis dan tidak memelukan waktu lama untuk proses pengolahannya.
Biasanya dengan pola kehidupan modern seperti ini, orang lebih mementingkan kuantitas makanan yang dikonsumsi dibandingkan dengan tingkat nutrisi yang
dikandung didalamnya. 3.
Tradisikebudayaan Salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap pemilihan jenis nutrisi
dan pola konsumsi makanan adalah faktor tradisi atau budaya, misalnya: masyarakat Cina memiliki budaya sarapan dengan semangkuk nasi dan secangkir teh, sedangkan
masyarakat daerah barat cenderung mengkonsumsi roti atau kentang dengan secangkir jus.
4. Agamakepercayaan yang dianut
Makanan menjadi bagian terpenting dalam upacara keagamaan, simbol-simbol keagamaan, dan tradisi dalam agama. Masing-masing agama, baik Kristen, Yahudi,
Hindu, Buddha, dan Islam, masing-masing memiliki aturan mengenai pola makan yang berbeda-beda. Agama juga mengatur waktu dan tata cara makan seseorang,
misalnya pada agama yang menganut pola konsumsi vegetarian, pada suatu keadaan dimana metabolisme tubuh tinggi seperti masa kehamilan, menyusui, dan
pertumbuhan, diet vegetarian dianggap berisiko karena dapat menyebabkan defisiensi beberapa zat gizi.
5. Pengetahuan
Pengetahuan akan kebutuhan konsumsi suatu nutrisi yang akan mempengaruhi pola makan seseorang. Tingkat pengetahuan biasanya juga dipengaruhi oleh faktor
Universitas Sumatera Utara
pendidikan, pengalaman, serta kehidupan sosial dan politik, misalnya: dalam memberikan ASI, ibu yang tidak tahu betapa pentingnya nutrisi yang terkandung
dalam ASI akan lebih cenderung memilih memberikan susu formula karena menganggap proses pemberian ASI yang cenderung tidak praktis dan memakan
waktu.
2.2 Status Gizi
Pemenuhan nutrisi seorang anak biasanya diukur melalui skala status gizi.
18
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status gizi merupakan
tanda-tanda atau penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang dikonsumsi.
19
Status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai
kematangan yang optimal.
20
Secara umum status gizi seseorang dapat dinilai dengan pengukuran melalui metode langsung dan tidak langsung. Metode pengukuran secara langsung dilakukan
dengan penilaian antropometri, pemeriksaan klinis, biokimia, dan biofisik. Sedangkan metode pengukuran secara tidak langsung dilakukan melalui survei konsumsi
makanan, statistik vital, dan faktor ekologi.
21
2.2.1 Penilaian Status Gizi
Secara umum, penilaian status gizi dilakukan melalui dua metode, yaitu:
21-23
1. Penilaian status gizi secara langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian, yaitu:
a. Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Terdapat parameter ukuran antropometri yang dipakai pada penilaian