12
dan menguntungkan secara ekonomi dalam jangka panjang. Sedangkan kelemahan dari sayuran organik yaitu kebutuhan tenaga kerja lebih banyak untuk
kegitan pemupukan, pengendalian hama, penyiangan, proses penerapan unsur dari pupuk organik secara langsung lebih lambat dan membutuhkan pemeliharaan
lebih intensif.
2.2 Penelitian Terdahulu
Strategi pengembangan usaha banyak menjadi penelitian bagi para peneliti sebelumnya. Ini menggambarkan bahwa perusahaan harus dapat mengikuti
perubahan lingkungan yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan usahanya untuk dapat bersaing dipasar. Penelitian
terdahulu yang menjadi literatur penelitian strategi pengembangan sayuran organik di Permata Hati Organic Farm sebagai berikut:
Penelitian Putri 2006 yang berjudul ”Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik pada Kelompok Tani ”Usahatani bersama” di Kabupaten Tanah
Datar Sumatera Barat menjelaskan penerapan konsep manajemen strategi dalam pengembangan usaha. Alat analis yang digunakan adalah matrik IFE, EFE,SWOT,
dan QSPM. Berdasarkan identifikasi faktor internal dan eksternal maka skor total analisis internal adalah 2.312 menunjukkan kemampuan ”Usahatani Bersama”
mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan yang ada berada di bawah rata-rata. Skor pada analisis eksternal sebesar 3.324 berarti kemampuan kelompok
tani ”Usahatani Bersama’ dalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman tergolong tinggi. Peluang yang paling direspon oleh kelompok tani
adalah program kawasan agropolitan 0.476. Ancaman utamanya persaingan cukup tinggi 0.454. Inti strategi yang dapat diterapkan adalah strategi tumbuh
kembangkan. Salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan dan dikembangkan adalah strategi intensif atau strategi integrasi.
Poernomo 2006 melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar di CV Colisa Aquaria Bogor Jawa
Barat”. Dengan alat analisis matriks IFE-EFE dikemukakan bahwa berdasarkan matriks IE posisi perusahaan berada pada kuadran ke V dengan strategi yang
dapat dikembangkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT ada delapan buah strategi yang diformulasikan yang sesuai
13
dengan kondisi lingkungan dalam perusahaan adalah meningkatkan penjualan dalam dan luar negeri, meningkatkan promosi melalui perkembangan teknologi
yang tersedia, meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah dan lembaga yang terkait, memperbaiki sistem manajemen perusahaan, meningkatkan
kualitas produk, mengoptimalkan sarana yang tersedia, menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok, dan turut serta
dalam pameran perikanan di dalam dan luar negeri. Berdasarkan analisis QSPM, prioritas strategi yang dipilih untuk dilakukan perusahaan adalah meningkatkan
penjualan di dalam dan luar negeri. Penelitian yang dilakukan Rahmawati 2007 yang berjudul ”Analisis
Usahatani Sayuran Organik pada perusahaan Benny’s Organic Garden Bogor-
Jawa Barat. Analisis keragaan usahatani dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan keragaan antara usahatani milik sendiri dengan usahatani sitem
bermitra sedangkan analisis imbangan penerimaan dan biaya RC unutk kedua jenis lahan yang diusahakan. Hasil analisis pendapatan usahatani pada luasan
lahan yang sama yaitu 250 m untuk 24 kali penanaman dalam satu tahun. Total luas lahan yang dianalis yaitu seluas 500 m dari 2,1 Ha total luas lahan yang
dimiliki perusahaan. Analisis tersebut memperlihatkan bahwa usaha sayuran organik dilahan milik pribadi memperoleh pendapatan perusahaan yang lebih
tinggi yaitu sebesar Rp 27.000.616 jika dibandingkan dengan pendapatan yang diterima pada lahan bermitra yaitu sebesar Rp 9.192.551. Nilai RC pada
usahatani dengan lahan pribadi lebih besar yaitu sebesar 1,32 dibandingkan dengan RC untuk lahan bermitra yaitu sebesar 1,27. Nilai RC rasio menunjukkan
bahwa nilai tersebut lebih dari satu, hal ini mengidentifikasikan bahwa usahatani tersebut pada lahan pribadi maupun bermitra layak untuk diusahakan karena
penerimaan yang didapat lebih besar dari biaya yang dikeluarkan serta usahatani tersebut juga menguntungkan .
Nursyamsiah 2008 dalam penelitiannya mengenai “Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik di PT. Amani Mastra, Jakarta.
Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan matriks EFE, kemudian untuk mengetahui posisi perusahaan menggunakan matriks I-E, dengan matriks
SWOT akan diperoleh alternatif-alternatif strategi bagi perusahaan dan akhirnya
14
perioritas strategi dianalisis dengan menggunakan QSPM. Dari hasil analisis matriks IFE, faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah memiliki
sertifikasi produk, sedangkan kelemahan utama perusahaan adalah keuntungan yang masih sedikit. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE, faktor yang menjadi
peluang utama adalah perekonomian negara yang berangsur-angsur stabil. Ancaman utama yang dihadapi perusahaan adalah perubahan cuaca dan isu
bencana alam yang terjadi di Indonesia. Kemudian dengan menggunakan matriks I-E diperoleh posisi perusahaan pada sel V yaitu sel pertahankan dan pelihara
hold and maintain dengan strategi penetrasi pasar market penetration dan strategi pengembangan produk product development.
Perumusan strategi dengan matriks SWOT menghasilkan sembilan alternatif strategi pengembangan usaha. Penentuan urutan perioritas strategi
terpilih dilakukan dengan menggunakan matiks QSPM. Strategi yang paling baik diterapkan perusahaan adalah mengembangkan jenis produk yang belum
dipasarkan oleh perusahaan. Sedangkan strategi-strategi lain yang dapat diterapkan perusahaan antara lain, melakukan diversifikasi konsentris yaitu
menambah produk atau jasa baru yang masih terkait terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual, memperluas area tanam dan meningkatkan kerjasama
dengan petani mitra, melakukan difersifikasi horizontal yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait dengan pelanggan baru dengan memanfaatkan
fasilitas perkebunan yang ada, mempelajari perkembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi, melakukan riset pasar melalui asosiasi pertanian
organk yang ada, mencari dan mempelajari berbagai informasi tentang jenis hama dan
penyakit tanaman
serta menemukan
tindakan pencegahan
dan penyembuhannya, memanfaatkan fasilitas litbang yang dimiliki pemerintah,
memanfaatkan modal pinjaman yang ditawarkan pemerintah dan lembaga keuangan yang ada.
Penelitan yang dilakukan oleh Rohmitin Elmi 2006 mengenai “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Beras Organik Lembaga Pertanian Sehat di Desa
Pasir Buncit Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada IFE dan EFE, dimana total skor bobot hasil dari matriks
EFE sebesar 2,81 dan matriks IFE sebesar 2,35 sehingga menempatkan LPS pada
15
matriks V. Posisi ini menggambarkan posisi LPS pada respon unit-unit usaha yang ada terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapinya tergolong sedang.
Hasil dari matriks analisis SWOT diperoleh alternatif SO yaitu membantu proses sertifikasi kegiatan produk organik bagi petani binaan menjadi pengawas kegiatan
pertanian organik dhuafa. Strategi ST yaitu meningkatkan mutu dan kemasan produk agar sulit dipalsukan. Strategi WO yaitu menjalin kerjasama dengan
kelompok tani sehat dan dinas pertanian daerah dalam sosialisai dan promosi produk. Strategi WT yaitu meningkatkan kualitas produk beras organik dengan
penambahan sarana dan prasarana yang mendukung. Berdasarkan hasil matriks QSP diperoleh bahwa strategi menjalin kerjasama dengan kelompok tani sehat
dan dinas pertanian daerah dalam sosialisasi dan promosi produk merupakan strategi perioritas, dengan nilai TAS terbesar yaitu 6,19.
Berdasarkan kelima tinjauan penelitian diatas, khususnya penelitian mengenai strategi, seperti yang dilakukan oleh Putri dan Nuryamsiah memiliki
kesamaan dalam hal komoditas yang diteliti dan alat analisis yang digunakan tetapi memiliki perbedaan pada tempat penelitian. Sementara penelitian yang
dilakukan Poernomo dan Elmi memiliki perbedaan dalam komoditas yang diteliti tetapi memliki kesamaan dalam alat analisis yang digunakan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati memiliki kesamaan dalam hal komoditi yang diteliti tetapi memliki perbedaan dari alat anasisis yang digunakan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Adapun kelebihan penelitian ini terletak pada faktor-faktor berikut:
1. Belum adanya penelitian serupa yang dilakukan di Permata Hati Organic
Farm 2.
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan, sehingga dapat memberi masukan yang berharga bagi perusahaan
dalam mengatasi permasalahannya.
16
Tabel 4. Penelitian Terdahulu N0
Nama Tahun
Judul Alat Analisis
1 Poernomo
2006 Strategi Pengembangan
Usaha Ikan Hias Air Tawar Di CV Colisa
Aquaria
Bogor Jawa
Barat Matrik IFE, IE,
SWOT,QSPM.
2 Putri
2006 Strategi Pengembangan
Usaha Sayuran Organik Pada Kelompok Tani “
Usahatani Bersama” Matriks IFE, EFE, IE,
SWOT. QSPM
3 Rahmawati
2007 Analisis
Usahatani Sayuran Organik pada
perusahaan Benny’s
Organik Garden Bogor- Jawa Barat
Analisis pendapatan dan analisis imbangan
penerimaan dan biaya RC
4 Nursyamsiah
2008 Strategi Pengembangan
Usaha Produk Sayuran Organik di PT.Amani
Mastra, Jakarta Matrik IFE, IE,
SWOT,QSPM.
5 Rohmiatin
Elmi 2006
Analisis Strategi
Pengembangan Usaha
Beras Organik Lembaga Pertanian sehat di Desa
Pasir Buncit Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor
Matrik IFE, IE, SWOT,QSPM
17
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut, serta prioritas
alokasi sumber daya. Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adiktif terhadap peluang dan ancaman ekternal serta kekuatan dan kelemahan
internal yang dapat mempengaruhi organisasi Rangkuti, 2000. Tujuan utama strategi dalam setiap kegiatan adalah mencapai
keberhasilan. Terdapat elemen strategi yang harus dipenuhi untuk menjamin keberhasilan kegiatan. Pertama, tujuan yang diformulasikan secara sederhana
konsisten dan berjangka panjang. Kedua, pengertian mendalam terhadap lingkungan persaingan. Ketiga, penilaian objektif terhadap sumberdaya dan
implementasi yang efektif. David, 2004.
3.1.2 Definisi Manajemen Strategi
Era informasi dan globalisasi telah menciptakan suatu lingkungan bisnis yang kompetitif. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan tipe perencanaan yaitu
manajemen strategi yang tidak sekedar untuk merespon perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, namun lebih dari itu perusahaan
memerlukan tipe perencanaan untuk menciptakan masa depan melalui perubahan- perubahan yang dilakukan sekarang.
Menurut David 2004, manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Tujuan utama manajemen strategi adalah untuk
mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk masa mendatang.