21
Pendekatan fungsional diperlukan untuk menganalisis lingkungan internal perusahaan.  Menurut  David  2004,  bidang  fungsional  yang  menjadi  variabel
dalam analisis internal adalah :
1. Manajemen
Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencangkup  sistem  produksi,  pemasaran,  pengelolaan  sumberdaya  manusia  dan
keuangan.  Fungsi  manajemen  diterapkan  pada  struktur  organisasi  perusahaan secara  keseluruhan  mencakup  lima  aktivitas  dasar  yaitu  perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian, penunjukan staf serta pengendaliankontrol.
2. Pemasaran
Pemasaran  merupakan  proses  menetapkan,  mengantipasi,  menciptakan, memenuhi  kebutuhan  dan  keinginan  pelanggan  akan  produk  dan  jasa.  David,
2004. Ada tujuh fungsi pemasaran, yaitu analis pelanggan, penjualan produkjasa, perencanaan  produk  dan  jasa,  penetapan  harga,  distribusi,  riset  pemasaran,  dan
analisis  peluang.  Pemahaman  terhadap  fungsi  pemasaran  membantu  penyusun strategi mengidentifikasikan dan mengevaluasi kelemahan pemasaran.
3. Keuangan
Kondisi  keuangan  sering  dijadikan  ukuran  tunggal  terbaik  dalam menentukan posisi persaingan. Selain itu, kondisi keuangan perusahaan juga dapat
menjadi  daya  tarik  bagi  investor.  Penetapan  kekuatan  dan  kelemahan  finansial sebuah perusahaan sangat penting untuk memformulasikan strategi secara efektif.
4. ProduksiOperasi
Produksi dan operasi dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas yang  merubah  input  menjadi  output  yang  berupa  barang  dan  jasa.  Manajemen
produksi dan operasi erat kaitannya dengan input, proses dan output. Manajemen produksi  operasi  terdiri  dari  lima  fungsi  atau  bidang  keputusan  yaitu  proses,
kapasitas, persedian, tenaga kerja dan mutu. Kekuatan dan kelemahan dalam lima fungsi produksi tersebut dapat berarti sukses atau gagal dari suatu usaha.
5. Penelitian dan Pengembangan
Bidang utama kelima dari operasi internal yang harus diteliti kekuatan dan kelemahannya yaitu penelitian dan pengembangan Litbang. Banyak perusahaan
tidak  melakukan  litbang  dan  banyak  juga  perusahaan  lain  yang  tergantung  pada
22
kesuksesan  aktifitas  litbang  agar  bertahan.  Perusahaan  menjalankan  stategi pengembangan  produk  harus  mempunyai  orientasi  litbang  yang  kuat.  Litbang
diarahkan  pada  pengembangan  produk  baru  sebelum  pesaing  melakukannya, memperbaiki  mutu  produk  atau  memperbaiki  proses  manufaktur  untuk  menekan
biaya..
3.1.4.3 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis  lingkungan  eksternal  adalah  suatu  proses  yang  digunakan  para perencana  strategi  untuk  memantau  faktor  lingkungan  eksternal  dalam
menentukan  peluang  dan  ancaman  terhadap  perusahaan.  Dengan  demikian perusahaan  dapat  memanfaatkan  peluang  dengan  cara  yang  paling  efektif  dan
dapat  menangani  ancaman  dari  luar.  Menurut  Purwanto  2006,  Analisis lingkungan  eksternal  perusahaan  terdiri  dari  analisis  lingkungan  umum  dan
analisis lingkungan industri
1. Lingkungan Umum
Lingkungan  umum  merupakan  situasi  dan  kondisi  yang  berada  di  luar perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Lingkungan tersebut memberikan peluang opportunity dan ancaman threat.  Lingkungan  umum  terdiri  atas  faktor  ekonomi,  sosial-budaya  dan
lingkungan, politik,  teknologi, dan ekologialam.
a Faktor Ekonomi
Kondisi  ekonomi  suatu  daerah  atau  Negara  dapat  mempengaruhi  iklim bisnis  suatu  perusahaan.  Semakin  buruk  kondisi  ekonomi,  semakin  buruk  pula
iklim bisnis. Jauch and Glueck 1988 mengatakan bahwa keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan dimasa yang akan dapat mempengaruhi keuntungan dan
strategi  perusahaan.  Faktor-faktok  ekonomi  spesifik  yang  dianalisis  dan diagnostik  kebanyakan  perusahaan,  yaitu  1  tahapan  siklus  bisnis,  2  gejala
inflasi  dan  deflasi  dalam  harga  barang  dan  jasa,  3  kebijakan  keuangan,  suku bunga dan devaluasi atau revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing,
4 kebijakan fiscal, dan 5 neraca pembayaran, dan  surplus.
b Faktor Sosial, Budaya dan Lingkungan
Perubahan  sosial,  budaya,  dan  lingkungan  memiliki  pengaruh  besar terhadap hampir semua produk, jasa,, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil atau
23
pun besar beroreintasi laba dan nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variebel sosial,
budaya,  demografi,  dan  lingkungan.  Tren  sosial,  budaya,  demografi,  dan lingkungan  membentuk cara masyarakat hidup, berproduksi, dan  mengkonsumsi.
Tren  baru  menciptakan  tipe  konsumen  yang  berbeda,  ini  mengakibatkan kebutuhan akan barang dan jasa serta strategi yang berbeda.
c Faktor Politik
Arah  dan  stabilitas  dari  faktor  politik  merupakan  pertimbangan  utama dalam
memformulasikan strategi
perusahaan. Kendala-kendala
politik diberlakukan  terhadap  perusahaan  melalui  keputusan  perdagangan  yang  wajar,
program perpajakan, perundangan gaji minimum, kebijakan polusi dan penetapan harga,  batasan  administratif  serta  banyak  tindakan  lain  yang  bertujuan  untuk
melindungi  karyawan,  konsumen,  masyarakat  umum  dan  lingkungan.  Kebijakan pemerintah  untuk  memberi  subsidi  pada  industri  dan  perusahaan  tertentu  akan
mempengaruhi  keberadaan  industri  atau  perusahaan  lain.  Kebijakan  pemerintah dalam  hubungannya  dengan  perusahaan  dapat  berubah  sewaktu-waktu  sehingga
tindakan pemerintah dapat mempengaruhi pilihan strategi usaha.
d Faktor Teknologi
Menurut  Peare  dan  Robinson  1997,  untuk  menghindari  keuangan  dan mendorong  inovasi,  perusahaan  harus  mewaspadai  perubahan  teknologi  yang
mungkin  mempengaruhi  industrinya.  Adaptasi  teknologi  yang  kreatif  dapat membuka  kemungkinan  terciptanya  produk  baru,  penyempurnaan  produk  yang
sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi pemasaran.
e. Faktor Ekologi atau Alam
Istilah ekologi mengacu pada hubungan antar manusia dan mahluk hidup lainya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung kehidupan mereka. Perhatian
perusahaan  yang  semakin  besar  untuk  melindungi  lingkungan  dibuktikan  oleh upaya  perusahaan  untuk  menetapkan  kebijakan  yang  mendukung  ekologi.
Perusahaan  juga  harus  mewaspadai  ancaman  dan  peluang  yang  berhubungan dengan  kecendrungan  dalam  lingkungan  alam  seperti:  kekurangan  bahan  baku,
peningkatan  biaya  energi,  peningkatan  level  produksi,  dan  perubahan  peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup Kotler,2002.