tujuan dakwah yang jelas seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia. Oleh karena itu juru dakwah harus memahami tujuan akhir dari
semua kegiatan dakwah yang dilaksanakan. Dari penjelasan tujuan dakwah di atas maka penulis
mengemukakan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai juru dakwah harus berusaha semaksimal mungkin untuk membawa dan
menyampaikan dakwahnya sehingga dapat membawa kebaikan bagi manusia, meningkatkan spiritualitas manusia agar manusia itu
dapat memotivasi dirinya agar hidup lebih baik lagi, sehingga di ridhoi oleh Allah SWT.
3. Unsur Dakwah
a. Dai
Da’i secara bahasa diambil dari bahasa Arab, yang berarti orang yang mengajak. Dalam pengertian yang khusus
pengertian Islam, d a’i adalah orang yang mengajak kepada
orang lain baik secara langsung atau tidak langsung dengan kata-kata, perbuatan atau tingkah laku kearah kondisi yang baik
atau lebih baik menurut ayat Al-Quran dan sunnah.
12
Setiap muslim adalah da’i dalam arti luas, karena setiap muslim memiliki kewajiban menyampaikan ajaran Islam
kepada seluruh umat manusia. Dalam surat Al-Nahl ayat 125 Allah berfirman:
12
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 68.
Artinya : “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.” Pada dasarnya tugas pokok seorang da’i adalah meneruskan
tugas Nabi Muhammad Saw yakni menyampaikan ajaran- ajaran Allah seperti termuat dalam Al-Quran dan sunnah
Rasulullah. D an keberadaan da’i pun dalam masyarakat luas
mempunyai fungsinya. Fungsi da’i adalah sebagai berikut:
13
1. Meluruskan akidah Sudah menjadi naluri bahwa manusia tidak lepas
dari kesalahan dan kekeliruan yang tidak terkecuali terhadap keyakinan dan akidahnya.
2. Memotivasi umat untuk beribadah dengan baik dan benar Seorang
da ’i memberikan pencerahan akan
keberadaan manusia sebagai hamba Allah yang memiliki tugas untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah dengan
aturan-aturannya.
13
Enjang A.S dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, h.75.