Metodologi Penelitian Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

ideologi subjek, dan kontek sosio-historis subjek, serta mencari interpretasi dari itu semua secara keseluruhan. 3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmellya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014. 4. Sumber Data Penelitian a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber melalui observasi dan wawancara pada Siti Nurmeliya Baskarani yang dilakukan oleh peneliti di lapangan. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh sumber-sumber tertulis seperti yang terdapat dalam buku, jurnal, dokumentasi atau arsip-arsip literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.Peneliti mendapatkan data sekunder tersebut dari dokumentasi dan arsip-arsip pribadi Siti Nurmeliya Baskarani. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mendapat data-data yang diperlukan, yaitu: a. Observasi Observasi adalah sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian pelaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. 10 Dalam penelitian ini, peneliti mengamati langsung di lapangan untuk mendapatkan data primer. Pada tanggal 25 November 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-lisan yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani saat ia mengisi talkshow di acara HUT Tangerang Selatan yang diadakan di Hotel Mercure Alam Sutera. Pada tanggal 8 Desember 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-hal yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani saat ia menghadiri talkshow dan berbagi bersama anak-anak keterbelakangan mental di acara Charity In Harmoni yang diadakan Yayasan Hijab Indonesia di Kandank Jurank Doank, Tangerang Selatan. Pada tanggal 11 Maret 2016, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al- qalam yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani melalui internet yaitu melalui akun Instagramnya. b. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada narasumber, dan jawaban-jawaban narasumber dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder. 11 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, yaitu 10 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, cet. 9, h. 83. 11 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h.67. proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara peneliti dengan informan. 12 Pada penelitian ini, yang menjadi narasumber adalah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014, teman Siti Nurmeliya Baskarani di komunitas Katalogue yaitu Puja Restuti, dan Yoga. Penulis melakukan wawancara langsung untuk mengetahui jawaban tentang aktivitas dakwah Islam yang dilakukan Siti Nurmeliya Baskarani yaitu pada tanggal 21 Februari 2016 bertempat di mall Cilandak, Jakarta Selatan.Lalu penulis juga melakukan wawancara melalui obrolan via Line pada tanggal 02 Februari 2016, 03 Februari 2016, 04 Februari 2016 dan via Wahatsapp pada tanggal 11 Maret 2016, dan 20 Maret 2016. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara pada teman Siti Nurmeliya Baskarani dari komunitas Kataogue melalui obrolan via Line dan Whatsapp pada tanggal 8 Maret 2016. c. Dokumentasi Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian. Dokumentasi yaitu proses mencari data berupa hasil dokumentasi foto pribadi Siti Nurmeliya Baskarani dan data mentah video atau rekaman wawancara tentang penelitian yang dilakukan. 12 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Kencana, 2010, cet. 4, h.108. 6. Tempat dan Waktu Adapun tempat dan waktu penelitian yang peneliti lakukan yaitu: a. Pada tanggal 25 November 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-lisan Siti Nurmeliya Baskarani dalam acara HUT Tangerang Selatan yang diadakan di Hotel Mercure Alam Sutera. b. Pada tanggal 8 Desember 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-hal yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani dalam acara Charity In Harmony yang diadakan Yayasan Hijab Indonesia di Kandank Jurank Doank, Tangerang Selatan. c. Pada tanggal 11 Maret 2016, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-qalam yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani melalui internet yaitu melalui akun Instagramnya. 7. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 13 a. Pengumpulan informasi. Langkah ini dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung. b. Reduksi. Langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan masalah penelitian. 13 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 145. c. Penyajian. Setelah informasi dipilih maka disajikan bisa dalam uraian penjelasan. d. Kesimpulan. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan. Pertanyaan melalui wawancara yang diajukan kepada informan semata-mata sebagai bahan kajian yang mendasar untuk membuat kesimpulan. Bagaimanapun pendapat banyak orang merupakan hal penting meskipun tidak dijamin validitasnya. Semakin banyak informasi, maka diharapkan akan menghasilkan data yang sudah tersaring dan lebih akurat. 8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pengujian keabsahan data dalam metode penelitian kualitatif meliputi: 14 a. Uji Kredibilitas Uji kredibilitas data adalah pengujian data untuk menilai kebenaran dan keabsahan penelitian dengan analisis kualitatif. Hasil dari uji kredibilitas ini akan menunjukkan kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang menggunakan metode analisis kualitatif. Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan data hasil kualitatif dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: 1 Perpanjang Pengamatan Dengan perpanjangan penelitian berarti peneliti kembali kelapangan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang 14 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 121-131. baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan antara peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab tidak ada jarak lagi, semakin terbuka, semakin mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terjadi rapport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi menggangu prilaku yang dipelajari. 2 Meningkatkan Ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. 3 Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi Waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga dapat lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. 4 Analisis Kasus Negatif Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu.Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mecari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. 5 Menggunakan Bahan Referensi Maksud dari bahan refrensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. 6 Mengadakan Member Check Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila ditemukan oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibeldipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsiran tidak disepakati oleh para pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya, dan harus menemukan dengan apa yang diberikan oleh si pemberi data. b. Uji Transferbility Nilai yang diperoleh dalam temuan penelitian kualitatif tidak bersifat universal tetapi dapat diterapkan apabila memiliki konteks dan situasi yang mirip dengan objek penelitian. Untuk mengetahui hal tersebut, maka pengujian transferability perlu dilakukan guna memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis, dan dapat dipercaya oleh pembaca mengenai hasil penelitian. Dengan demikian, generalisasi dapat dihindari oleh pembaca karena telah memahami seluk beluk data yang diperoleh dalam penelitian. Pembaca akan bijak untuk menerapkan hasil penelitian tersebut sesuai dengan konteks dan situasi yang identik dengan penelitian yang dimaksud. c. Uji Depenability Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. d. Uji Confirmability Dalam penelitian kualitatif, uji dependability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. 9. Instrumen dan Alat Bantu Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. 15 Dalam penelitian ini, 15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 305-306. peneliti menggunakan alat bantu yaitu buku catatan, kamera dan handphone sebagai alat perekam suara.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka.Dengan mengadakan tinjauan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.Peneliti melakukan tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau tema yang serupa dengan penelitian skripsi ini. Berdasarkan hasil penelusuran peneliti, ada beberapa skripsi yang meneliti mengenai tema peneliti, diantaranya: 1. Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan. Dalam skripsi ini menjelaskan mengenai aktivitas dakwah KH. Mahrus Amin yang ditujukan kepada santri maupun kepada masyarakat sekitar. secara garis besar meliputi: Dakwah Bi-Hal, Dakwah Bil-Qalam dan dakwah Bi-Lisan. 16 2. Aktivitas Dakwah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S. Dalam skripsi ini menjelaskan mengenai figur ustadzah Hj. Ida Farida A. S. sebagai da’iyyah yang haus akan ilmu dan beramal, mengajak dirinya dimanapun ia berada dan ada kesempatan, beliau tak segan-segan untuk mengadakan suatu acara atau kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan. Metode dakwah yang dilakukan ustadzah Hj. 16 Lilis Nurcholisoh, “Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan”, Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Ida Farida A. S. yaitu, dakwah bil lisan, dakwah bil qalam, dan dakwah bil hal. 17 Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang lainnya adalah subjek dan objeknya.Subjek dari penelitian ini adalah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Namun dari sekian banyak skripsi yang ada di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi FIDKOM dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan skripsi yang penulis angkat.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, penulis secara sistematis membagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB I menjelaskan Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II menjelaskan Aktivitas, Ruang Lingkup Dakwah: Pengertian Dakwah, Tujuan Dakwah, Unsur-Unsur 17 Agustin Intan Permata, “Aktivitas Dakwah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S”, Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Dakwah; Da’I, Mad’u, Materi Dakwah, Media Dakwah, Metode Dakwah, dan Bentuk-bentuk Dakwah.

BAB III PROFIL SITI NURMELIYA BASKARANI DAN

GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH INDONESIA BAB III menjelaskan mengenai Profil Siti Nurmeliya Baskarani: Riwayat Hidup, Pendidikan,Karier Siti Nurmeliya Baskarani Sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2014 dan Gambaran Umum Puteri Muslimah Indonesia.

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH ISLAM SITI

NURMELIYA BASKARANI PUTERI MUSLIMAH 2014 BAB IV menjelaskan tentang Analisis Aktivitas Dakwah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014, meliputi: Aktivitas Dakwah bil al-Lisan, bil al-Hal, dan bil al-Qalam Siti Nurmeliya Baskarani.

BAB V PENUTUP

BAB V menjelaskan penutup dari penelitian ini yang berisi mengenai Kesimpulan dan Saran. 21

BAB II LANDASAN TEORI

A. Aktivitas

Aktivitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “ Aktivitas adalah kegiatan, kesibukan atau biasa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu organisasi atau lembaga. 1 Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh manusia.Namun berhasil atau tidaknya kegiatan tersebut tergantung dari individu itu sendiri. Menurut Samuel Soeltoe, sebenarnya aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan, diamengatakan bahwa aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan. 2 Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan hubungan interaksi masyarakat yang islami misalnya, tentu ia harus melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti membaca buku-buku keagamaan, mengikuti pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi tentang keagamaan dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran Islam tentang hubungan sesama manusiadan tak kalah pentingnya adalah mengaplikasikan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah didapatkan ke dalam kehidupan yang nyata. 1 S. Wojowasito, Kamus Bahasa Indonesia, Malang: C.V Pengarang, 1999, edisi revisi,h.8. 2 Samuel Soeltoe, Psikologi Pendidikan II. Jakarta : FEUI, 1982, h. 52.