1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Puteri Muslimah Indonesia merupakan ajang pencarian bakat seorang muslimah cantik, penuh talenta dan berwawasan luas yang mampu
memberi warna baru dalam dunia entertainment di Indonesia.Ajang ini pertama kali diadakan pada tahun 2014. Setelah melewati tahap seleksi,
terpilihlah 20 finalis yang akan berkompetisi untuk mendapatkan tahta
Putri Muslimah Indonesia 2014. Penobatan pertama Puteri Muslimah Indonesia dilaksanakan pada malam puncak Puteri Muslimah Indonesia
2014 yang ditayangkan live dari Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 28 Mei 2014 pukul 18:30 WIB.
1
Setelah melalui penilaian juri di masa karantina dan pertanyaan pada Grand Final, terpilih Siti Nurmeliya Baskarani yang berasal dari
Jakarta menjadi pemenang pada ajang pencarian bakat Putri Muslimah Indonesia 2014. Lalu dua finalis lainnya yang masuk tiga besar Febi
Rendra Febriani dari Lamongan yang menjadi runner up satu dan Hanifah Razan asal Wonosobo yang menjadi runner up dua.
2
Menjadi Puteri Muslimah Indonesia memang tidak hanya sekedar cantik tetapi dia harus memiliki kriteria ABC yang terdiri dari A,
1
Jurnal Ibukota, “Indosiar Gelar Program Puteri Muslimah Indonesia 2014,” artikel diakses pada 2 februari 2015, pukul 12:09dari http:jurnalibukota.comindex.phphiburan1189-
indosiar-gelar-program-putri-muslimah-indonesia-2014.html
2
Fachrur Rozie, “Siti Nurmeliya Baskarani Puteri muslimah Indonesia 2014,” artikel diakses pada 2 Februari 2015, pukul 15:19 dari http:showbiz.liputan6.comread2055854siti-
nurmelia-baskarani-putri-muslimah-indonesia-2014
Akhlak, yang Baik, B, Bakat yang unik dan spesial, dan C, Cantik baik dari luar maupun dalam
.
3
Ajang ini yang diperuntukkan bagi para wanita muslim muslimah untuk tampil menunjukkan bakat serta kemampuan
yang dimiliki oleh mereka dalam berbagai bidang. Tidak hanya memperhatikan bagaimana sisi kecantikan seorang muslimah tampil di
khalayak umum atau media. Tetapi di ajang ini, para finalis terpilih akan mendapat bekal selama mengikuti karantina untuk lebih menggali potensi
kreatifitas dalam diri mereka tentunya sebagai seorang muslimah, yakni memperhatikan akhlak, etika dan menjaga image seorang putri muslimah
yang tak hanya cantik dari luar tetapi juga dari dalam inner beauty. Melalui ajang Puteri Muslimah Indonesia ini juga dapat membuka
kesempatan bagi para perempuan berhijab di Indonesia yang ingin menapaki karir di dunia modelling, presenter berita, presenter acara
religius, pemain sinetronfilm, motivator dan lain-lain. Sebagai pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014, Siti Nurmeliya Baskarani dapat menjadi
tolak ukur dan panutan bagi masyarakat terutama bagi muslimah di Indonesia.Kehadiran Puteri Muslimah Indonesia di tengah lingkungan
masyarakatnya harus dapat memberi pengaruh yang positif bagi masyarakat.Selain kesibukannya sebagai mahasiswi di Universitas Islam
Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Nurmellya Baskarani juga berperan aktif dalam aktivitas berdakwah, kegiatan di bidang sosial,
3
Riswinanti,”Indosiar Gelar Audisi Ajang pencarian Puteri Muslimah Indonesia,” artikel diakses
pada 28
November 2015,
pukul 20:06
dari http:www.bintang.comcelebread2202650indosiar-gelar-audisi-ajang-pencarian-puteri-
muslimah-indonesia
kegiatan di bidang pendidikan, mensosialisasikan busana muslim, dan
berbagai aktivitas dakwah Islam lainnya.
Siti Nurmeliya Baskaranimerupakan tokoh yang sangat inspiratif bagi masyarakat terutama pada wanita muslimah. Ia dikatakan inspiratif
karena sering melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mengisi talkshow di acara seminar dan keputrian yang mayoritas audiensnya adalah
remaja muslimah yang sedang mencari jati diri dan membutuhkan motivasi dari seseorang yang dapat dijadikan panutan. Selain itu ia juga
sering menyampaikan dakwah saat mengisi talkshow di seminar dan keputrian di sekolah-sekolah yang mayoritas audiensnya adalah wanita
muslimah kalangan remaja dan dewasa. Dakwah menjadi penting karena meliputi semua persoalan yang di
dakwahinya. Oleh karena itu, manusia dianugerahkan akal dan pikiran untuk berusaha mencurahkan potensi insaninya dengan mempelajari,
memahami, merenungkan,
serta mengamalkan
pesan dakwah
tersebut.Sehingga dapat mengambil manfaat dari si penyampai pesan dakwah tersebut da’i.
4
Peranan seorang wanita dalam kehidupan sosial sangatlah penting. Terutama peran dari aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani
yang predikatnya sebagai pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014 dalam proses aktivitas dakwahnya dikalangan wanita muslimah. Pada
hakikatnya wanita adalah makhluk yang memiliki kepekaan terhadap sesama wanita. Saling mendukung dan memotivasi para sahabat wanita
4
Murtadha Mutahhari, Perspektif Al- Qur’an Tentang Manusia dan Agama, Bandung :
CV Pustaka Setia, 2002, cet-1, hal 23.
maupun laki-laki. Masyarakat dan khususnya wanita muslimah membutuhkan bekal-bekal motivasi, keberanian, kebijaksanaan dan
keterampilan. Di sini muslimah akan mampu memerankan dirinya sebagi agent of change agen perubahan ke arah yang lebih baik, tanpa
mengorbankan prinsip yang kebenaran yang telah diyakininya. Berdakwah dari satu tempat ke tempat lainmerupakan kegiatan
rutin bagi Siti Nurmeliya Baskarani setelah menyandang gelar Puteri Muslimah Indonesia 2014. Disinilah ketertarikan penulis pada sosok Siti
Nurmeliya Baskarani Putri Muslimah Indonesia 2014. Berdasarkan pemahaman di atas, penulis tertarik untuk membahas
lebih mendalam dalam sebuah skripsi penulis yang berjudul
”Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia
2014 ”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba memberikan batasan
masalah agar dalam pembahasan tidak terlalu melebar. Sesungguhnya banyak sekali masalah yang dapat dibahas tentang aktivitas dakwah
Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 seperti: bentuk-bentuk aktivitas dakwahnya, metode dakwahnya,
media dakwahnya dan lain-lain. Namun agar pembahasan ini lebih fokus, saya akan membatasi diri dalam pembahasan aktivitas
dakwahnya saja yaitu mengenai bentuk-bentuk aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.
2. Perumusan Masalah Berdasarkan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah
yang diteliti, yaitu: 1. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-lisan Siti Nurmeliya
Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014? 2. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-hal Siti Nurmeliya
Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014? 3. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-qalam Siti Nurmeliya
Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Lisan Siti
Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014
2. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Hal Siti
Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014
3. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Qalam Siti
Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 D.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi pada pembaca mengenai Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Selain itu,
penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi banyak
muslimah dengan adanya Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Putri Muslimah Indonesia 2014.Bahwa setiap muslimah
juga dapat memberikan banyak manfaat melalui dakwah. Dan penelitian ini diharapkan dapat konstribusi positif dalam penelitian
selanjutnya untuk dijadikan bahan referensi penelitian yang sama.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
sebuah pengumpulan dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang diselidiki.Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahamanyang berdasarkan
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realitas yang
terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti.
5
Lexy J. Moloeng mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
5
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2011, h. 33-34.
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
6
2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model penelitian
Biografi.Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan
dokumen dan arsip.
7
Menurut Creswell, Biografi merupakan studi terhadap seseorang atau individu yang dituliskan oleh peneliti atas
permintaan individu tersebut atau atas keinginan peneliti yang bersangkutan.
8
Dalam model penelitian biografi, hal yang menjadi fokus penelitian adalah kehidupan secara keseluruhan atau beberapa fase
kehidupan dari seorang individu yang dianggap unik, khas, menarik, atau luar biasa, sehingga sangat layak untuk diangkat menjadi suatu
penelitian kualitatif.Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan studi biografi.Denzin dalam Creswell, 1998 menjelaskan tahapan-tahapan
prosedural yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan studi biografi. Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
9
a. Peneliti dapat memulai studi biografi dengan serangkaian pengalaman yang objektif dari kehidupan seseorang atau
subjek. Pengalaman tersebut dapat berdasarkan tahapan
6
Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, h. 65.
7
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h. 36.
8
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2010, h. 65.
9
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-ilmu Sosial, h. 65.