Uji Heterokedastisitas Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antar anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu yang merupakan korelasi antara kesalahan pengganggu pada satu periode dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Apabila dalam persamaan regresi berganda terdapat autokorelasi, maka berarti: 1. Varians dan standard error dari komponen residual cenderung akan underestimated dari yang sebenarnya 2. Hasil uji t dan uji F akan menjadi tidak valid, akibatnya kesimpulan yang diambil akan bias. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi serial dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson. Kriteria pengujian dengan H 0: tidak ada autokorelasi, adalah sebagai berikut: i. Tidak terjadi autokorelasi positif: Jika dw du : Ho ditolak, dw dl : Ho diterima, dan dl dw du : Tidak ada kesimpulan. ii. Tidak terjadi autokorelasi negatif: Jika dw 4 – dl : Ho ditolak, dw 4 –du : Ho diterima 4 – du dw 4 – dl : Tidak ada kesimpulan iii. Tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif: Jika dw dl : Ho ditolak dw 4 –dl : Ho ditolak du dw 4 –du : Ho diterima, dan 4 – du dw 4 – dl : Tidak ada kesimpulan Notasi: dw : nilai Durbin_watson hasil perhitungan du : batas atas dl : batas bawah Apabila terdapat autokorelasi dalam persamaan regresi, maka cara yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan mentransformasi data asli ke bentuk persamaan baru dengan menggunakan metode generalized difference equation, yaitu dalam meregresikan Y terhadap X tidak dalam bentuk aslinya akan tetapi pada selisih yang diperoleh dengan jalan mengurangkan suatu proporsi p nilai variable yang bersangkutan dengan rumus: t t t t t u pX X B p A pY Y         1 1 1 dimana: 1    t t t pe e U Dengan rumus di atas berarti observasi pertama akan hilang karena tidak ada yang mendahuluinya. Untuk mengatasi maka observasi pertama pada Y dan X diubah menjadi: 2 1 1 p Y  dan 2 1 1 p X  dimana nilai p dihitung dengan rumus 2 1 d p   , dimana:

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

0 5 81

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 7 18

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 2 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

PENDAHULUAN PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 6

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 12

PENDAHULUAN PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 5