TINJAUAN PUSTAKA 1.Informasi Akuntansi

Akuntansi mempunyai beberapa prinsip yang mendasarinya. Dalam APB statement no. 4 dalam Harahap 2001 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dari akuntansi keuangan sebagai berikut: 1. Accounting entity. Dalam menyusun informasi akuntansi yang menjadi fokus pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas sebagai sesuatu entitas yang terpisah dari badan atau entitas lain. 2. Going concern. Dalam menyusun laporan keuangan atau memahami laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan entitas yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa suatu perusahaan atau entitas akan bubar. 3. Measurement Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi economic resources dan kewajiban liability beserta perubahannya yang dimiliki perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu asset, kewajiban, modal, hasil, dan biaya. 4. Time period Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal tertentu atau periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang, dan modal pada saat atau tanggal tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan informasi hasil pendapatan dan biaya usaha pada periode tertentu. Sedangkan laporan arus kas menggambarkan informasi arus kas masuk dan keluar pada periode tertentu. 5. Monetery unit Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau uang. Semua transaksi perusahaan dikuantatifkan dan dilaporkan dalam bentuk nilai uang. 6. Accrual Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan pada faktor legal apakah suatu pendapatan dan biaya tersebut sudah termasuk hak dan kewajiban perusahaan atau belum. 7. Exchange Price Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan bargaining antara permintaan demand dan penawaran supply. 8. Approximation. Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran, baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang, nilai suatu asset, taksiran harga persediaan, dan sebagainya. 9. Judgement Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan- pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman yang dimilikinya. 10. General Purpose Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan ditujukan untuk pemakai secara umum. 11. Interrelated Statement Neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memperhatikan hubungan satu pos akun dengan pos lainnya. 12. Substance Over Form Karena akuntansi ingin memberikan informasi yang dipercaya bagi pengambil keputusan maka akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian. 13. Materiality Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikansinya. Agar informasi akuntansi dapat berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkan, maka ada beberapa karakteristik kualitatif informasi yang harus dipenuhi. Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI ada empat karakteristik kualitatif pokok yang harus ada dalam informasi akuntansi , yaitu: 1. Dapat Dipahami Laporan keuangan seharusnya dapat dipahami dengan baik oleh pemakai laporan keuangan tersebut. Untuk hal tersebut, diasumsikan pemakai memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi. 2. Relevan Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan. 3. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal apabila jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4. Dapat Diperbandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai pun harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Informasi akuntansi tercermin dalam laporan keuangan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau lembaga lain. Menurut Baridwan 1997 laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan pemegang saham. Laporan keuangan dibuat untuk digunakan dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, pemerintah, masyarakat secara umum, dan lain-lain. Tujuan laporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting Concepts SFAC nomor 1 dalam Baridwan 1997 adalah: 1. Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan harus memadai bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegiatan dan usaha perusahaan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, serta bermaksud untuk menelaah informasi-informasi itu secara sungguh-sungguh. 2. Dapat membantu investor dan kreditor yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa yang akan datang yang berasal dari deviden atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan, atau jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman. 3. Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber- sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan, dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut. Saat ini bentuk dan susunan laporan keuangan di Indonesia diatur berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 1995. Laporan keuangan ini didasarkan pada konsep pengukuran nilai historis. Empat laporan utama menurut SAK adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Dari laporan keuangan tersebut investor sebagai pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi dapat menilai kinerja dari perusahaan yang akan mereka pilih untuk dijadikan wadah bagi aktivitas investasi mereka. A.2.Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh pihak manajemen suatu perusahaan Helfert:1996. Menurut Anthony dan Govindarajan yang dikutip dalam Hurat Abadi 2002 kinerja berarti pula bahwa dengan masukan tertentu untuk memperoleh keluaran tertentu. Secara implisit definisi kinerja mengandung suatu pengertian adanya suatu efisiensi yang dapat diartikan secara umum sebagai rasio atau perbandingan antara masukan dan keluaran. Kinerja perusahaan sebagai emiten di pasar modal merupakan prestasi yang dicapai perusahaan yang menerbitkan saham yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi operating result perusahaan tersebut dan biasanya diukur dalam rasio-rasio keuangan. Kinerja sutau perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan Saptuniningrum:2002. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berada dalam kendali pihak manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berada di luar kendali manajemen perusahaan. Menurut Hardjosoemanto dalam Saptuniningrum 2002, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan adalah: 1. Faktor Internal • Manajemen personalia. Berkaitan dengan sumber daya manusia agar dapat didayagunakan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan secara manusiawi. • Manajemen pemasaran Berkaitan dengan program-program yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. • Manajemen produksi Berkaitan dengan faktor-faktor produksi agar barang dan jasa sesuai dengan yang diharapkan. • Manajemen keuangan Berkaitan dengan perencanaan, mencari, dan memanfaatkan dana untuk memaksimumkan efisiensi perusahaan. 2. Faktor Eksternal • Kondisi perekonomian Kondisi yang dipengaruhi kebijakan pemerintah, keadaan dan stabilitas politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain. • Kondisi industri Meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan, dan lain-lain. Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan ukuran rasio sudah menjadi suatu parameter yang terbilang umum saat ini. Dalam penelitian-penelitian yang berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan umumnya para peneliti dalam memilih proksi kinerja perusahaan dilakukan berdasarkan pada ketentuan: 1 hasil penelitian-penelitian sejenis sebelumnya, 2 menggunakan tolok ukur yang telah ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, 3 kelaziman dalam praktek, dan 4 mengembangkan model pengukuran melalui pengujian secara statistik terlebih dahulu dengan memilih tolok ukur yang sesuai dengan tujuan penelitian. A.3.Rasio Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan Alat analisis yang umum digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah rasio keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan mathematical relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain. Dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama bila angka rasio tersebut dibandiingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar Munawir:1999. Rasio dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Contohnya adalah current ratio. 2. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset-assetnya untuk memperoleh penghasilan dari kegiatan penjualan. Contoh rasio aktivitas adalah total asssets turnover. 3. Rasio Financial Leverage, yaitu rasio yang menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya adalah: deb to equity ratio, total debt to total assets ratio. 4. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. Contohnya adalah return on investment, operating profit margin. 5. Rasio Nilai Pasar, rasio ini menggunakan angka yang diperoleh dari laporan keuangan dan pasar modal. Contohnya adalah price earning ratio. Dalam penelitian ini digunakan tujuh rasio keuangan yang mewakili lima klasifikasi rasio di atas, yaitu current ratio, total assets turnover, operating profit margin, return on investment, debt to equity , total debt to total asset ratio, dan price earning ratio. A.3.1.Current Ratio Current ratio merupakan salah salah satu alat ukur dalam rasio likuiditas. Current ratio adalah rasio total aktiva lancar terhadap total kewajiban lancar. Aktiva lancar umumnya berupa kas, surat-surat berharga, piutang usaha piutang dagang, dan persediaan. Kewajiban lancar umumnya terdiri dari utang jangka pendek utang dagangutang usaha, utang wesel jangka pendek, utang pajak, dan lain-lain yang tidak kurang dari satu periode akuntansisatu tahun atau utang jangka panjang yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Current ratio dihitung dengan: s Liabilitie Current Asset Current Ratio Current Current ratio merupakan ukuran yang paling umum dari kelancaran solvency jangka pendek. A.3.2. Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio merupakan salah satu ukuran rasio financial leverage perusahaan. Debt to equity mengukur persentase penggunaan dana yang berasal dari kreditor. Rasio ini dihitung dengan: Equity s Liabilitie Total Equity to Debt  A.3.3. Operating Profit Margin Operating Profit Margin merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan bersih untuk satu periode akuntansi. Rumus operating profit margin adalah: Sales Net ofit Operating in M ofit Operating Pr arg Pr  A.3.4. Price Earning Ratio Price Earning Ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen perlembar saham kepada pemegang saham. Rasio ini termasuk ke dalam klasifikasi rasio nilai pasar. Rasio ini dihitung dengan membagi harga pasar saham dengan earning per share Share per Earning ice Stock Ratio Earning ice Pr Pr  A.3.5. Return On Investment Return on investment merupakan rasio dalam klasifikasi rasio profitabilitas perusahaan. Return on investment mengukur tingkat kembalian investasi yang dapat diterima oleh para investor yang menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Return on investment dapat dihitung dengan rumus: Return On Investment ROI = Profit margin on sales x Assets turnover = Assets Total Sales X Sales ofit Net Pr A.3.6. Total assets turnover Total assets turnover merupakan salah satu rasio aktivitas. Total assets turnover dapat dihitung sebagai berikut: Assets Total Sales Turnover Assets Total  A.3.7. Total debt to total asset ratio Total debt to total assets ratio adalah salah satu dalam rasio financial leverage. Rasio ini menghitung perbandingan antara total utang terhadap total aktiva. Rumusnya adalah ebagai berikut: Assets Total s Liabilitie Total Ratio Assets Total to Debt Total  A.4.Analisis dan Model Penilaian Saham Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsic suatu saham, dan kemudian membandingkan dengan harga pasar saham tersebut pada saat ini current market price. Nilai intrinsik NI menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari suatu saham Harianto dan Sudomo:1998. Pedoman yang digunakan adalah: 1. Apabila NI harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued atau harganya terlalu rendah, dan karenanya layak dibeli atau ditahan apabila harga saham tersebut dimiliki. 2. Apabila NI harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued atau harganya teralu mahal, dan karenanya layak dijual. 3. Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan. Selain analisis saham, ada model penilaian saham. Model penilaian saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan atau yang diamati menjadi dasap perkiraan harga saham. Variabel-variabel ekonomi tersebut adalah laba perusahaan, deviden yang dibagikan, dan sebagainya. Model penilaian saham yang sering digunakan untuk analisis sekuritas adalah: 1. Pendekatan present value metode kapitalisasi penghasilan 2. Pendekatan Price Earning Ratio metode kelipatan laba Pendekatan present value mencoba menaksir nilai suatu saham pada saat ini dengan menggunakan tingkat bunga tertentu dan manfaat yang diharapkan akan diterima oleh pemiliknya. Pendekatan PER menaksir nilai saham dengan mengalikan laba per unit saham dengan kelipatan tertentu. Secara garis besar ada dua teknik analisis yang biasa digunakan dalam menentukan harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknik. Analisis fundamental mencoba memprediksi harga saham di masa yang akan datang dengan memperkirakan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Indikator yang sering digunakan dalam analisis fundamental adalah price earning ratio, dividend per share, book value, return on equity, return on investment, dan sebagainya Harianto dan Sudomo:1998. Selain dengan menggunakan analisis fundamental adalah dengan menggunakan analisis teknik. Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham kondisi pasar dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu. Berbeda dengan analisis fundamental, analisis teknik tidak memperhatikan faktor-faktor fundamental yang mungkin mempengaruhi harga saham. Pemikiran yang mendasari analisis ini adalah 1 bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan, 2 bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan 3 karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, dan pola tersebut akan berulang. Analisis teknik menggunakan grafik charts maupun berbagai indikator teknis. A.5.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Fluktuasi harga saham merupakan hal yang seringkali terjadi di pasar modal. Fenomena tersebut menarik banyak peneliti untuk melakukan studi terhadapnya. Banyak faktor yang ditemukan mempengaruhi fluktuasi tersebut. Gart dalam Hartono 1998, secara garis besar membagi faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dalam dua kelompok sudut pandang, yaitu sudut pandang perusahaan mikro, dan sudut pandang pasar makro, yang meliputi: 1. Tingkat inflasi dan bunga, yang akan mempengaruhi investor untuk memilih antara real asset tangible dan asset finansial, dan antara saham ataukah sekuritas fixed income. 2. Kebijakan fiskal dan moneter, yang akan menentukan terhadap pandangan pasar modal di masa yang akan datang. 3. Internasionalisasi, yang akan mencerminkan seberapa besar bisnis perusahaan dalam negeri dapat berkompetisi dengan perusahaan asing. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan mikro meliputi: 1. Profit. Perusahaan yang secara konsisten mampu mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka secara empiris harga sahamnya pun akan turut mengalami kenaikan. 2. Dividen. Tingkat pembagian dividen merupakan salah satu pertimbangan seorang investor dalam melakukan tindakan investasinya. 3. Aliran kas. Aliran mengambarkan alur kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan. 4. Perubahan fundamental industri atau perusahaan. Hal ini dapat diukur dari kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari penghitungan rasio-rasio keuangannya. Rasio keuangan yang lazim dipergunakan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio nilai pasar. 5. Perubahan sikap investasi, yang mencerminkan perubahan dalam perilaku dari para investor terhadap pilihan investasi yang dilakukannya. A.6.Penelitian Terdahulu Studi empiris tentang fluktuasi harga saham diantaranya dilakukan oleh Gart yang disebutkan dalam Hartono 1998. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat tiga elemen yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga saham suatu perusahaan. Elemen pertama adalah tingkat harga pasar secara keseluruhan yang memberikan kontribusi sebesar 60 terhadap fluktuasi harga saham. Elemen kedua adalah perubahan harga sekelompok saham dalam industri atau sektor yang sama yang memberikan kontribusi sebesar 30. Terakhir, elemen ketiga adalah kinerja setiap perusahaan yang memberikan kontribusi sebesar 10 terhadap fluktuasi harga saham. Selain itu penelitian Gart mengungkapkan bahwa harga saham perusahaan dalam industri yang sama bergerak dengan pola dan arah yang sama. Penelitian lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyidi 2002. Imron meneliti keterkaitan kinerja keuangan dengan harga saham, studi pada 25 emiten dan menggunakan 4 rasio keuangan sebagai variabel independen. Rasio keuangan tersebut adalah earning per share, return on assets, debt to equity ratio, dan net profit margin. Hasil penelitiannya adalah secara serentak semua rasio keuangan itu berpengaruh terhdap perubahan harga saham, sedangkan secara parsial hanya debt to equity ratio yang tidak berpengaruh. Mahmud Abadi 2002 meneliti tentang pengaruh kinerja emiten terhadap price earning ratio saham pada industri tekstil dan industri makanan dan minuman di Bursa Efek Jakarta, mengemukakan bahwa teori analisis fundamental yang menyatakan harga saham ditentukan oleh kinerja emiten adalah tidak terbukti pada perusahaan tekstil, tetapi pada industri makanan-minuman teori analisis fundamental tersebut terbukti. Arif Hartono 1998 meneliti tentang hubungan antara price earning ratio, return on investment, dan operating margin profit terhadap harga saham yang menghasilkan kesimpulan bahwa price earning ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham, sedangkan return on investment terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Variabel independen lainnya yaitu operating margin profit terpaksa dikeluarkan dari penelitian dalam upaya untuk menghindari terjadinya penyimpangan multikorealinitas. Murtopo Panjaitan 2002 meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan time interest earned, growth ratio, price earning ratio, dan market to book ratio terhadap harga saham. Hasil penelitiannya yang menggunakan sampel sebanyak 46 perusahaan menunjukkan hanya price earning ratio dan market to book value saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pengujian koefisien regresi secara serentak berpengaruh terhadap harga saham. Saptono Basuki Rahardjo 2001 meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan manufaktur terhadap perubahan harga saham. Variabel independen yang digunakan adalah total debt to total assets ratio, debt to equity ratio, quick ratio, profit margin ratio, return on equity, total assets turnover, inventory turnover, dan price earning ratio. Hasil penelitiannya adalah secara parsial semua variabel independen tersebut tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan secara serentak pun semua variabel independen tersebut tidak berpengaruh terhadap harga saham.

B. KERANGKA TEORITIS Gambar II.1

Kerangka Teoritis Variabel Independen Variabel Dependen Perubahan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan, informasi tentang kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tujuh rasio keuangan, yaitu current ratio, total assets turnover, operating profit margin, return on investment, debt to equity ratio, , total debt to total asset ratio, dan price earning ratio. Alasan digunakannya ketujuh rasio tersebut adalah karena rasio-rasio tersebut mewakili lima kelompok utama rasio kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas curent ratio, rasio aktivitas total assets turnover, rasio financial leverage debt to equity ratio, dan total debt to total asset ratio, rasio profitabilitas operating margin profit dan return on investment, dan rasio nilai pasar price earning ratio. Kinerja Perusahaan: -current ratio -debt to equity ratio -operating profit margin -price earning ratio -return on investment -total assest turnover -total debt to total assets ratio Perubahan harga saham

C. HIPOTESIS

Current ratio mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Diasumsikan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Hipotesis null dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H 1 : tidak ada pengaruh signifikan current ratio terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. H : μ1- μ2=0 Debt to equity ratio menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi klaim dari kreditor terhadap hak kepemilikan. Debt to equity ratio diukur dengan membagi antara total utang dengan total ekuuitas perusahaan. Rasio yang rendah menunjukkan indikasi yang baik bagi perusahaan. Dengan tingkat keamanan yang tinggi, investor diasumsikan akan tertarik untuk memiliki saham dari perusahaan tersebut. Hipotesis null dirumuskan sebagai berikut: H 2 : tidak ada pengaruh signifikan debt to equity ratio terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. H : μ1- μ2=0 Operating profit margin mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini diukur dengan membagi laba bersih dengan penjualan bersih untuk satu periode akuntansi. Perusahaan yang rasionya tinggi dalam menghasilkan laba akan menarik minat investor untuk membeli sahamnya. Hipotesis null dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

0 5 81

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 7 18

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 2 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

PENDAHULUAN PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 6

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 12

PENDAHULUAN PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 5