POPULASI PENELITIAN SAMPEL PENELITIAN DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 1999, 2000, dan 2001 yang sahamnya aktif diperdagangkan sesuai dengan Surat Edaran PT BEJ no. SE-03BEJII-11994, yaitu apabila frekuensi perdagangan saham selama 3 bulan adalah 75 kali atau lebih. 2. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999, 2000, dan 2001. 3. Memiliki data lengkap. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari : 1. Data tanggal publikasi laporan keuangan diambil dari database perpustakaan MM UGM. 2. Data yang memuat ukuran kinerja perusahaan yang dipakai dalam penelitian diambil dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2000 dan 2001. 3. Data tentang harga saham harian diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal FE UGM. 4. Data tentang jenis industri perusahaan diambil dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2000 dan 2001 5. Data-data terkait lain diambil dari publikasi dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 43 perusahaan karena sampel tersebut dianggap telah sesuai dengan kriteria tersebut diatas.

C. PENGUJIAN ATAS ASUMSI-ASUMSI REGRESI BERGANDA

Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian atas asumsi- asumsi berganda, yaitu:

I. Uji normalitas data

Uji ini dimaksud untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian sudah berdistribusi normal dan menentukan uji hipotesis yang akan digunakan. Bila data terdistribusi dengan normal, uji yang digunakan adalah uji statistik parametrik. Bila data tidak terdistribusi dengan normal, uji yang digunakan adalah uji statistik non parametric. Uji F dan uji t dalam penelitian ini termasuk dalam uji statistik parametric. Oleh karena itu data harus terdistribusi dengan normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah two-tailed test yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05. apabila nilai p 0,05 maka data telah terdistribusi dengan normal.

II. Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas terjadi jika terdapat hubungan linear antara variabel independen yang terdapat dalam model Arsyad, 1997. Berikut ini adalah dampak yang dapat terjadi apabila terdapat multikolinearitas dalam model persamaan regresi dalam suatu penelitian, yaitu: 1. Apabila kolinearitas antar variabel semakin meningkat, maka standard errornya akan semakin meningkat. 2. Dengan besarnya standard error bagi koefisien regresi, maka confidence interval bagi parameter populasi akan semakin melebar, sehingga pengujian terhadap koefisien regresi individual menjadi tidak bermakna atau tidak signifikan. 3. Dengan semakin meningkatnya kolinearitas, probabilitas untuk melakukan kesalahan yaitu menerima hipotesa yang salah akan semakin besar. 4. Bila terdapat kolinearitas ganda, sulit untuk memisahkan pengaruh dari masing-masing variabel secara individu. Untuk mendeteksi apakah terdapat multikolinearitas dalam model persamaan regresi pada penelitian ini, dilakukan uji multikolinearitas dengan jalan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan Varians Inflacting Factor VIF. Jika VIF lebih besar daripada 10 maka terdapat multikolinearitas diantara variabel-variabel independen. Untuk menguji multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai tolerance, apabila tolerance lebih kecil daripada 0,01 maka terdapat multikolinearitas. Apabila terdapat multikolinearitas dalam persamaan regresi, maka dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Mengeluarkan salah satu variabel independen yang mempunyai nilai r 2 parsial yang rendah dari model tersebut. 2. Menambah data baru, yaitu dengan menambah jumlah observasi, karena dengan semakin besarnya jumlah observasi memungkinkan standard errornya mengecil pula.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

0 5 81

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 7 18

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 2 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

PENDAHULUAN PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 6

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 12

PENDAHULUAN PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 5