Muammalat Indonesia BMI, karena lembaga keuangan syariah berperan penting dalam kelancaran usaha yang dikelola oleh Yayasan Wakaf Al Muhajirien
Jakapermai, kerjasama yang dilakukan adalah musyarakah dan murabahah, hal ini dilakukan sebagai tambahan modal dalam mengembangkan usaha untuk
memberdayakan harta wakaf secara produktif. Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi memanfaatkan teknologi
informasi dengan melakukan Electronics Data Processing EDP, pemanfaatan teknologi informasi ini yaitu untuk memudahkan Yayasan dalam meningkatkan
profesionalisme kesekretariatan, mendorong terwujudnya ketertiban administrasi, data keluar-masuk berkas, sistem pencatatan yang prosedural, dan ketertiban
masuknya informasi dan validitas data dari bidang lain yang bernaung di dalam Yayasan, hal ini sangat diperlukan untuk kelancaran kinerja ketatausahaan
Yayasan.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Learning and Growth
Perspective
Seluruh kegiatan Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran program pada hakikatnya adalah sebuah proses
pertumbuhan dan pembelajaran bagi hasil seluruh personel yang terlibat, oleh karena itu, salah satu aspek keberhasilan yang harus dilihat adalah seberapa jauh
mekanisme Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi memberikan tingkat kemampuan dan keahlian kepada karyawanpegawai, tentu saja hal ini
harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan seiring dengan berlangsungnya proses pelaksanaan kegiatan Yayasan Wakaf Al Muhajirien
Jakapermai Bekasi itu sendiri. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diwujudkan melalui kualitas sumber daya manusia.
Dalam mencapai proses pertumbuhan dan pembelajaran agar tujuan dapat terwujud sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi, Yayasan Wakaf Al
Muhajirien Jakapermai memiliki dua sasaran hal strategis, diantaranya: 1 Meningkatkan profesionalisme karyawan dan pengurus
100
Pengelolaan Sumberdaya Insani yang dilaksanakan di Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi sejak Juni 2001 sampai dengan Juli 2006,
masih dalam kerangka pengelolaan administrasi Kepegawaian, yang secara teknis hanya melaksanakan fungsi-fungsi operasional kepegawaian semata.
Hal-hal berkenaan dengan fungsi manajerial masih perlu diupayakan terus agar pengelolaan Sumberdaya Insani dapat mengarahkan seluruh elemen
organisasi Karyawan kepada visi dan misi Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi.
Pengelolaan Sumberdaya Insani merupakan esensi dari perilaku organisasi Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi yang sedang
menjalankan dan mengembangkan misinya, sehingga produktif tidaknya pelaksanaan misi Yayasan, dapat diukur dari Pegelolaan Sumberdaya Insani
secara keseluruhan, oleh karena itu, secara teksis pengelolaan sumberdaya insani harus mampu menggerakkan perspektif dan sikap karyawannya dalam
memelihara produktivitas, kreativitas dan semangat kerja. Adapun tujuan
100
M.Eko Purwanto, Staf SDI, Wawancara Pribadi, Kantor YW Al Muhajirien, Bekasi, Op.Cit.
pengelolaan Sumberdaya Insani Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi selama ini, antara lain :
a. Terciptanya Karyawan yang mampu mengikuti dan mengantisipasi setiap perubahan dan perkembangan peran dan fungsinya terhadap tugas dan
pekerjaan. b. Terciptanya Karyawan yang mampu berfikir, bersikap positif dan kreatif,
untuk kepentingan individu, Yayasan dan Ummat. c. Terciptanya Karyawan yang memiliki pandangan masa depan terhadap
kesejahteraan lahir batin, pengembangan pengetahuan, wawasan dan spiritual.
d. Terciptanya Karyawan yang mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri, unit kerjanya dan Yayasan.
e. Terciptanya Karyawan yang mampu melakukan komunikasi dan kerja sama, baik secara personal maupun kelompok, dan mampu membangun
sinergi. Kelima kemampuan Karyawanpegawai di atas diharapkan mampu
mengarahkan berkembangnya budaya Yayasan yang bersumber dari lima pilar perjuangan Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi, yaitu: Ikhlas,
Amanah, Istiqomah, Imamah dan Jama’ah. 2 Meningkatkan pengawasaan dan budaya patuh kerja
101
Peraturan tentang Kepegawaian Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi, kaitannya dengan pelaksanaan fungsi-fungsi operasional kepegawaian,
antara lain : 1. Pedoman Tata Tertib Karyawan.
2. Pedoman Evaluasi Prestasi Karyawan.
101
M.Eko Purwanto, Staf SDI, Wawancara Pribadi, Kantor YW Al Muhajirien, Ibid.
3. Pedoman Penggajian dan Kenaikan Berkala Karyawan. 4. Pedoman Sistem dan Mekanisme Pengelolaan SDI YW-AMJP.
5. Pedoman izin, Cuti Tahunan dan Khusus Karyawan 6. Pedoman Penggantian Kaca Mata Karyawan.
7. Pedoman Pemberian Tunjangan Transport, Uang Makan, Uang Kerajinan Kerja UKK serta Tunjangan Hari Raya Karyawan.
8. Pedoman Koordinasi SDI. Sedangkan peraturan kepegawaian yang masih perlu dirumuskan kembali dan
diintegrasikan dengan peraturan-peraturan kepegawaian lainnya, sebagai suatu peraturan yang utuh, menyeluruh dan komprehensif antara lain:
1. Peraturan tentang jabatan-jabatan struktural dan fungsional 2. Peraturan tentang sumbangan kematian, kelahiran dan pernikahan.
3. Peraturan tentang format pelatihan, pendidikan dan pengembangan 4. Peraturan tentang sistem informasi sumber daya insani SISDI, dan
5. Peraturan lainnya yang berkaitan dengan keselamatan kerja. Peraturan kepegawaian Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai
Bekasi tersebut, selain ditujukan untuk mengarahkan tanggung jawab Karyawan terhadap tugas dan fungsinya sebagai komponen Sumberdaya
Insani organisasi, juga untuk menghimpun hak-hak atas keamanan, keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Hal ini penting untuk terus
diupayakan dan ditumbuh kembangkan, sehingga dengan demikian rambu- rambu Peraturan Kepegawaian tersebut akan mampu memberikan kesadaran,
kepatuhan loyalitas dan komitmen terhadap keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja Karyawan itu sendiri.
Menjadi suatu YayasanOrganisasi yang fokus pada strategi, maka langkah yang harus diambil oleh Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai
Bekasi adalah mengimplementasikan hasil rancangan balance scorecard menjadi sistem strategik yang utuh dalam perusahaanorganisasi, karena
Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi merupakan Yayasan Wakaf yang memiliki dukungan berupa teknologi informasi, sehingga evaluasi
kinerja perusahaan dapat dilakukan setiap saat dengan melihat indikator- indikator yang muncul. Selain itu, agar sistem manajemen berbasis balance
scorecard ini akan membuat seluruh karyawan Yayasan Wakaf Al Muhajirien
Jakapermai Bekasi benar-benar mengerti apa yang seharusnya ia lakukan disetiap hari, setiap jam, bahkan setiap kali berfikir untuk kemajuan Yayasan
Wakaf Al Muhajirein Jakapermai Bekasi sebagai lembaga hukum yang mengelola harta wakaf dari masyarakat. Dengan kesamaan dan konsistensi
action plan , maka visi, misi, dan strategi bisnis perusahaanlembaga yang
sudah terencana dapat tercapai. Hal tersebut akan menjadikan Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai Bekasi yang dapat beradaptasi dengan perubahan
lingkungan bisnis pada akhirnya perusahaanlembaga dapat bertahan dan memenangkan persaingan bisnis semakin ketat.
Dari penjelasan di atas dan dari hasil temuan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa visi, misi, strategi dan ke empat perspektif tersebut
memiliki hubungan satu sama lain sehingga dapat dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:
Balance Scorecard Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai, Bekasi Gambar 4.1 Hubungan antara visi, misi serta strategi Yayasan Wakaf Al
Muhajirien Jakapermai Bekasi dan keempat perspektif
VISI
Memantapkan pemahaman dan pengalaman Islam bagi setiap pemeluknya secara murni dan konsekuen. Kedua, untuk turut berperan serta membantu
pemerintah di dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna tercapainya sasaran pembiaan manusia Indonesia
seutuhnya yang bertaqwa kepada Allah SWT.
MISI
1
.
Mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan fomal dan non formal.
2. Mendirikan dan memakmurkan MasjidMushalla.