Kerangka Teori dan Konsep

2 Memberi masukan yang bermanfaat bagi Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakaperma Bekasi agar lebih meningkatkan pengelolaan dan meningkatkan strategi pemberdayaan wakaf produktif dengan analisis SWOT, serta memperkenalkan metode balance scorecard kapada Yayasan Wakaf AL Muhajirien Jakapermai Bekasi untuk meningkatkan kinerjanya. 3 Secara praktis, adalah saran, informasi dan referensi bagi nazhir wakaf agar dapat mengembangkan potensi dari keberadaan wakaf produktif dengan menggunakan analisis balance scorecard sehingga masyarakat dapat melihat dan menilai capable dan transparan dalam mengelola harta wakaf. Manfaatnya untuk mengembangkan sayap dakwah melalui kekuatan dana yang cukup, seperti: santunan musafir, yatim piatu, fakir miskin dan kaum yang lemah lainnya, beasiswa, pendidikan bermutu dengan biaya murah, penyediaan modal pengusaha kecil dan sebagainya.

D. Kerangka Teori dan Konsep

Istilah strategi diawali atau bersumber dari dan populer di dunia militer. Kata strategi berasal dari kata Yunani yaitu startegos, yang berarti jenderal militer dan gabungan kata stratos tentara dan ago pemimpin. 10 Seiring dengan berkembangnya zaman dan pola pikir manusia, strategi militer sering kali diadopsi dan diterapkan dalam lembaga profit ataupun non profit. Banyak terdapat kesamaankemiripan antara strategi bisnisnon bisnis dengan strategi militer. Diantaranya lembaga profitnon profit maupun militer berusaha untuk menggunakan kekuatan-kekuatan mereka sediri dalam menggepur kekuatan lawan. 10 Fred R. David, Manajemen Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004, edisi 9, h. 34 Seperti yang diungkapkan oleh Carl Von Clausewitz 1780-1831 Strategi terbaik selalu menjadi amat kuat, mula-mula secara umum kemudian dengan tujuan tertentu tidak ada hukum yang lebih jelas dan lebih sederhana untuk strategi selain menyatukan kekuatan. 11 Memang sangat jelas pengertian strategi di atas, namun perlu dispesifikasikan dan dirumuskan tentang pengertian strategi yang mengarah ke bidang bisnisnon bisnis, berikut di bawah ini beberapa pengertian strategi bisnisnon bisnis: 1 Strategi merupakan suatu upaya bagaimana tujuan-tujuan perencanaan dapat dicapai dengan mempergunakaan sumber-sumber yang dimiliki oleh suatu lembagaperusahaan di samping diusahakan pula untuk mengatasi kesulitan- kesulitan serta tantangan-tantangan yang ada. 12 2 Strategi merupakan seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan. 13 3 Strategi merupakan alat untuk mencapai perubahan dalam kaitanya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas sumber daya. 14 Strategi saja tidak cukup, dibutuhkan pengaturanmanajemen yang memunkinkan perusahaanlembaga mencapai tujuannya. Manajemen strategilah yang lebih tepat supaya strategi-strategi perusahaanlembaga dapat terlaksana dengan baik. 11 Werren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, Terjemahan Alexander Sindoro Tanty Syahlena Tarigan, MM, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003, edisi 6, h. 1 12 Veitzhal Rivai, MBA, dkk, Credit Managemen Hand Book: Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah , Jakarta: PT. Grafindi Persada, 2006, edisi 1, h. 50 13 Blocher, dkk, Manajemen Biaya, Terjemahan Dra. A. Susty Ambarriani, M.Si, Jakarta, Salemba Empat, 2000, h. 3 14 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006, cet 12, h. 3 Manajemen strategi sendiri adalah perencanaan berskala besar disebut perencanaan strategis yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang lebih jauh disebut VISI, yang diterapkan sebagai keputusan manajemen puncak keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif disebut MISI, dalam usaha menghasilkan suatu perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan atau jasa pelayanan yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan disebut tujuan strategi dan berbagai sasarantujuan operasional organisasi. 15 Balance Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu balance yang secara harfiyah berarti seimbang, sehingga kinerja seseorang atau kelompok tertentu akan diukur secara berimbang. 16 Menurut Sony Yuwono yang dikutip dari perkataan Olve, dkk, score kata benda artinya penghargaan atas poin-poin yang dihasilkan seperti dalam permainankartu skor 17 . Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang danatau suatu kelompok, juga untuk mencatat rencana skor yang hendak diwujudkannya. 18 Pada tahap berikutnya, seseorang atau kelompok tertentu ini akan dievaluasi kinerjanya dengan membandingkan antara apa yang telah direncanakan. 19 15 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik; Organisasi Not Profit Bidang Pemerintahaan Op. Cit. h. 149-152 16 Husein Umar, Evaluasi Kinerja Perusahaan; Teknik Evaluasi Bisnis Kinerja Perusahaan secara Kompherensif dan Modern , Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, cet. 3, h.168 17 Sony Yuwono, dkk, Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard: Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strateg, Op. Cit , h. 3 18 Husein Umar, Evaluasi Kinerja Perusahaan; Teknik Evaluasi Bisnis Kinerja Perusahaan secara Kompherensif dan Modern,Op . Cit, h. 168 19 Husein Umar, Evaluasi Kinerja Perusahaan; Teknik Evaluasi Bisnis Kinerja Perusahaan secara Kom pherensif dan Modern, Ibid , h. 168 Balance scorecard tidak sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional, tetapi sebagai sebuah sistem manajemen strategi, untuk mengelola strategi jangka panjang sehingga perusahaanorganisasilembaga yang menggunakan fokus pengukuran balance scorecard akan menghasilkan berbagai proses manajemen penting diantaranya: 1 Memperjelas dan menterjemahkan Visi dan Strategi. 2 Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategi. 3 Merencanakan, menetapkan, dan menyelaraskan berbagai inisiataif strategi. 4 Menerapkan umpan balik dan dan pembelajaran strategi. 20 Balance scorecard merupakan sistem manajemen yang dapat memotivasi berbagai temuan perbaikan pada area-area seperti: produkprogram, proses, pelanggan, dan pengembangan produkprogram. 21 Dengan menggunakan Balance Scorecard akan memberi para eksekutif kerangka kerja yang komprehensif untuk menterjemahkan visi dan startegi perusahaan ke dalam seperangakat ukuran kinerja yang terpadu dan menterjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun kedalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. 22 Seperti yang dikatakan oleh Mubyarto menurut bahasa pemberdayaan berasal dari kata daya, yang berarti tenaga atau kekuatan, jadi pemberdayaan adalah 20 Robert S. Kaplan dan David R. Norton, Balance Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Terjemahan Peter R. Pasla, MBA, Jakarta: Erlangga, 2000, h. 9 21 Sony Yuwono, dkk, Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard: Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strateg, Op. Cit, h. 5 22 Robert S. Kaplan dan David R. Norton, Balance Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Terjemahan Peter R. Pasla, MBA Op. Cit, h. 22 upaya untuk membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. 23 Pemberdayaan diarahkan guna meningkatkan kemampuan ekonomi umat secara produktif sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih besar. 24 Upaya menghasilkan nilai tambah, paling tidak harus ada perbaikan akses terhadap 4 hal, yaitu akses terhadap sumber daya, akses terhadap teknologi, akses terhadap pasar, dan akses terhadap biaya. 25 Wakaf produktif yaitu wakaf harta yang digunakan untuk kepentingan produksi, baik dibidang pertanian, perindustrian, perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf. Disini, wakaf produktif diolah untuk dapat menghasilkan barang atau jasa kemudian dijual dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan wakaf. 26 Jadi, bila dihubungkan antara sistem pengelolaan wakaf produktif dengan menggunakan analisis balance scorecard dan analisis SWOT lebih memudahkan 23 Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi, Yogyakarta: BPFE, 2000, Cet-1, h. 263 24 Ernawati Chotim dan Juni Tamrin, ed, Pemberdayaan dan Refleksi Finansial Usaha Kecil di Indonesia , Bandung: Yayasan Akatiga, 1997, h. 238 25 Ernawati Chotim dan Juni Tamrin, ed, Pemberdayaan dan Refleksi Finansial Usaha Kecil di Indonesia , Ibid, h. 238 26 DR. Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, Terjemahan H. Muhyiddin Mas Rida, Lc, Jakarta: Khalifa, edisi Indonesia, cet. 3, h. 23 pengelola wakaf dalam mengembangkan dan memberdayakan harta wakaf secara profesional.

E. Metodologi Penelitian