Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi organisasi internasional maupun subjek hukum internasional lainnya dalam menanggulangi isu-isu kejahatan transnasional. Bagi pemerintah Indonesia diharapkan penelitian ini menjadi masukan tentang bagaimana hubungan kerjasama ASEAN dalam menanggulangi kejahatan transnasional terkhusus kasus drugs trafficking. Selain itu, bagi masyarakat diharapkan penelitian ini dapat menggambarkan bagaimana kejahatan transnasional itu menjadi ancaman serius bagi kehidupan setiap negara, sehingga perlu ditangani dengan serius. Dan penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan mengenai sejarah bagaimana suatu organisasi internasional seperti ASEAN mampu menanggulangi kejahatan transnasional berupa drugs trafficking di wilayah segitiga emas The Golden Triangle.

E. Keaslian Penulisan

Penelitian ini merupakan karya tulis asli, sebagai refleksi dan pemahaman selama menjadi mahasiswa di fakultas hukum terutama saat berada di jurusan departemen hukum internasional. Penelitian ini dilakukan dengan cara menuangkan ide dan gagasan dari sudut pandang hukum internasional terhadap kerjasama ASEAN dalam upaya menanggulangi kejahatan transnasional berupa drugs traffickingyang terjadi di wilayah The Golden Triangle. Sepanjang penelusuran dalam lingkup Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara bahwa penulisan penelitian tentang “Kerjasama ASEAN Dalam Menanggulangi Kejahatan Transnasional Yang Berupa Drugs Trafficking di Wilayah Golden Triangle” belum pernah ditulis sebelumnya. Namun demikian dalam beberapa literatur penulisan sebelumnya dalam lingkup Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Hukum Internasional dapat dijumpai beberapa persamaan dalam hal substansi dasar mengenai kajian perkembangan kerjasama ASEAN dengan subjek hukum internasional lainnya, akan tetapi belum dijumpai penelitian yang mengangkat topik kerjasama ASEAN dalam menanggulangi kejahatan transnasional terkhusus dalam menanggulangi kasus drugs trafficking di wilayah Golden Triangle .

F. Tinjauan Kepustakaan

Penulisan skripsi ini berkisar tentang kerjasama ASEAN sebagai organisasi internasional menanggulangi kejahatan transnasional berupa drugs trafficking. Adapun tinjauan kepustakaan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Hukum Internasional Secara umum hukum internasional diartikan sebagai himpunan dari peraturan- peraturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat serta mengatur hubungan antara negara- negara dan subjek-subjek hukum lainnya dalam kehidupan masyarakat internasional 11 a Negara . Dalam buku Pengantar Hukum Internasional oleh Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R.Agoes disebutkan bahwa yang menjadi subjek hukum internasional adalah sebagai berikut : b Takhta suci Vatican c Palang merah internasional d Organisasi internasional e Orang perorangan individu f Pemberontak dan pihak dalam sengketa 11 Dr.Boer Mauna, Hukum Internasional : Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global Cetakan ke-2,Bandung: P.T. Alumni, 2005 , hal. 1 Sedangkan yang menjadi sumber hukum internasional berdasarkan Statuta Mahkamah Internasional International Court of Justice adalah: 12 a International conventions, whether general or particular , establishing rules expressly recognized by the contesting states Perjanjian internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus, menyangkut aturan-aturan yang disepakati para pihak yang membuat; b International custom, as evidence of a general practice accepted as law Hukum kebiasaan internasional, sebagai bukti dari suatu praktik umum yang diterima sebagai hukum; c The general principles of law recognized by civilized nations Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab; d Subject to the provisions of article 59, judicial decisions and the teachings of the most highly qualified publicists of the various nations, as subsidiary means for the determination of rules of law Ketentuan-ketentuan yang tunduk pada pasal 59, keputusan hukum dan ajaran ahli yang memenuhi syarat dari berbagai negara, sebagai cara tambahan untuk menentukan aturan hukum. Tujuan utama hukum internasional lebih mengarah kepada upaya untuk menciptakan ketertiban daripada sekedar menciptakan sistem hubungan-hubungan internasional yang adil. 2. Organisasi Internasional Pengertian mengenai organisasi internasional sangat banyak dijumpai di berbagai literature, namun sangatlah jarang pengertian organisasi internasional itu didefinisikan secara langsung. Para sarjana hukum internasional lebih sering memberikan ilustrasi mengenai substansi elemen-elemen dasar yang harus dimiliki sehingga suatu entitas disebut sebagai organisasi internasional. Menurut Bowwet D.W bahwa batasan mengenai organisasi internasional publik itu belum ada yang sudah diterima secara umum. Pada umumnya organisasi ini merupakan organisasi permanen yang didirikan berdasarkan perjanjian internasional yang pada 12 Pasal 38 Ayat 1 Statute of the International Court of Justice umumnya lebih banyak berasal dari perjanjian multilateral dibandingkan perjanjian bilateral yang disertai beberapa kriteria tertentu mengenai tujuannya. 13 Sedangkan menurut pasal 57 Piagam PBB dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi internasional adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan persetujuan antar pemerintah atau antar negara an international organization is on organization established by intergovernmental or interstate agreement . 14 3. Kejahatan Transnasional Transnasional crime Defenisi mengenai kejahatan transnasional cukuplah banyak dijumpai di berbagai literatur, para ahli banyak yang mengemukakan pendapat mengenai defenisi kejahatan transnasional. Menurut Mueller Kejahatan transnasional digunakan untuk menyebut offences whose inception, prevention, andor direct or indirect effects involve more than one country . Mueller sendiri menggunakan istilah kejahatan transnasional untuk mengidentifikasi certain criminal phenomena transcending international borders, trans-gressing the laws of several states or having an impact on another country . 15 Dalam definisi yang dikeluarkan Perserikatan bangsa-Bangsa PBB transnational crime diartikan sebagai suatu kejahatan yang memiliki dampak langsung maupun tidak langsung dengan melibatkan lebih dari satu negara, “as offences whose inception, prevention andor direct or indirect effects involve more than one country. 16 Sementara dari ASEAN sendiri, dalam pertemuan di Yangon, Myanmar pada bulan Juni 1999, telah ditetapkan ASEAN Plan of Action to Combat Transnational Crimes 13 Ade Maman Suherman , 2003, Organisasi Internasional dan Integrasi Ekonomi Regional Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi, PT Ghalia Indonesia , Jakarta , hlm 45 14 Pasal 57 Piagam Perserikatan Bangsa - Bangsa 15 Gerhard O. W. Mueller, Op.cit, hal 4 16 Loc.cit Rencana Aksi ASEAN untuk memerangi kejahatan lintas Negar dimana rencana aksi tersebut memprioritaskan enam bidang kerjasama dalam kejahatan transnasional, antara lain: trafficking in illegal drugs perdagangan, peredaran, dan penyalahgunaan narkotika dan obat- obatan terlarang, woman and children traffickingperdagangan perempuan dan anak-anak, sea piracy pembajakan di laut,arms smugglingpenyelundupan senjata, money laundring pencucian uang, dan terrorismterorisme.

G. Metode Penelitian