fenomena pasar narkoba terbesar di dunia ini, kerja sama internasional memanglah sebuah keniscayaan dan keharusan bagi ASEAN. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam
Declaration of ASEAN concord , pada Tanggal 24 Februari 1976 bahwa telah disepakati
perlunya peningkatan kerjasama dengan lembaga internasional yang relevan guna memberantas penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Upaya ASEAN mewujudkan ASEAN drug free 2015 menjadi tantangan tersendiri bagi ASEAN dalam menanggulangi maraknya perdagangan narkotika di wilayah Asia
Tenggara. ASEAN dan negara-negara anggotanya perlu bergerak cepat dan harus serius dalam hal menanggulangi setiap jenis kejahatan transnasional. Kerja sama internasional
adalah solusi yang tepat untuk menangani masalah yang dihadapi oleh setiap subjek hukum internasional termasuk ASEAN sebagai organisasi internasional. sehingga terciptalah
kawasan regional yang bebas dari ancaman bahaya kejahatan transnasional.Berangkat dari ide permasalahan tersebut, maka perlu dikaji mengenai bagaimana bentuk kerja sama yang
dilakukan ASEAN dalam menanggulangi fenomena pasar narkoba di kawasan Golden Triangle
yang disebut sebagai salah satu pasar narkoba terbesar yang pernah ada di dunia. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bagaimana keefektifan suatu hubungan kerja sama
maupun kesepakatan antar subjek hukum internasional dalam menangani setiap isu-isu internasional, terkhusus kejahatan transnasional berupa drugs trafficking.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan hubungan kerjasama organisasi internasional ASEAN
dengan subjek hukum internasional lainnya sejak berdiri sampai saat ini? 2.
Bagaimanakah kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan oleh ASEAN dengan subjek hukum internasional lainnya dalam upaya menanggulangi isu kejahatan transnasional?
3. Bagaimana kesepakatan kerjasama yang dilakukan ASEAN secara internal maupun
eksternal dalam menanggulangi kejahatan transnasional berupa drug trafficking di wilayah Golden Triangle?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah: 1.
Untuk mengetahui bidang-bidang hubungan kerjasama ASEAN dengan subjek hukum Internasional lainnya.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kejahatan transnasional, terkhusus kejahatan yang menjadi
isu-isu di ASEAN. 3.
Untuk mengetahui bagaimana kerjasama ASEAN dengan subjek hukum internasional lainnya dalam upaya menyelesaikan kejahatan transnasional berupa drugs trafficking
yang terjadi di wilayah The Golden Triangle.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka terkhusus pustaka di bidang hukum internasional yang berkaitan dengan hubungan kerja sama internasional dan isu-isu
kejahatan internasional. selain itu, penelitian ini juga diharapkan menjadi dasar ide untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut di dalam bidang hukum internasional mengenai
kerjasama suatu organisasi internasional terkhususnya ASEAN menanggulangi isu-isu kejahatan transnasional yang terjadi di wilayah negara-negara anggotanya.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi organisasi internasional maupun subjek hukum internasional lainnya dalam menanggulangi isu-isu kejahatan
transnasional. Bagi pemerintah Indonesia diharapkan penelitian ini menjadi masukan tentang bagaimana hubungan kerjasama ASEAN dalam menanggulangi kejahatan transnasional
terkhusus kasus drugs trafficking. Selain itu, bagi masyarakat diharapkan penelitian ini dapat menggambarkan bagaimana kejahatan transnasional itu menjadi ancaman serius bagi
kehidupan setiap negara, sehingga perlu ditangani dengan serius. Dan penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan mengenai sejarah bagaimana suatu organisasi
internasional seperti ASEAN mampu menanggulangi kejahatan transnasional berupa drugs trafficking
di wilayah segitiga emas The Golden Triangle.
E. Keaslian Penulisan