Dampak Perdagangan Obat-Obat Terlarang Drug Trafficking Dalam Dimensi

Jika dilihat dari sekian banyaknya kerjasama ASEAN dalam menanggulangi kejahatan transnasional ini, ASEAN menunjukkan keseriusannya menanggulangi kejahatan transnasional. Namun dari sekian banyak kesepakatan hampir tidak bisa ditemukan bahwaada bentuk kerjasama yang dilakukan berupa kerjasama militer. Namun hal ini dikarenakan ASEAN memiliki prinsip untuk mengedepankan penyelesaian masalah secara damai tanpa menggunakan kekerasan dan kekuatan militer sesuai dengan prinsip-prinsip ASEAN yang tertuang dalam Piagam ASEAN.

BAB IV EKSISTENSI KERJASAMA ASEAN DALAM UPAYA MENANGGULANGI

PERDAGANGAN OBAT-OBAT TERLARANG DI ASIA TENGGARA

A. Dampak Perdagangan Obat-Obat Terlarang Drug Trafficking Dalam Dimensi

Human Security Narkotika berasal dari bahasa Yunani, yaitu narke yang artinya terbiussehingga tidak merasakan apa-apa. World Healt Organization atau WHOmendefinisikan narkotika sebagai suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan mempegaruhi fungsi fisik danatau psikologi kecuali makanan, air, atau oksigen. 117 Sedangkan dalam definisi hukum positif Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 118 117 http:lintasberita-ta.blogspot.com201004pengertian-narkotika.html, 118 Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Perdagangan narkoba merupakan salah satu kejahatan transnasional. Kejahatan ini telah dimasukkan sebagai jenis tindak pidana internasional dalam naskah Undang-Undang Pidana Internasional atau The International Criminal Code tahun 1979 yang disusun oleh The International Association of Penal Law . 119 119 Romli Atmasasmita, Op. Cit., hal. 80 Sebagai salah satu kejahatan transnasional perdagangan narkoba dianggap sebagai kejahatan yang dapat mengikis human security dan kewajiban dasar negara untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Sehingga menjadi ancaman serius terhadap negara dan masyarakat. Kejahatan perdagangan gelap narkoba illicit drug trafficking meliputi 3 aspek kejahatan, yaitu; produsen narkotika secara illegal, peredaran gelap narkotika dan penyalahgunaan narkotika. Hal ini membuat kejahatan perdagangan narkoba secara illegal sangat berpengaruh pada meningkatnya permasalahan-permasalahan lain seperti meningkatnya tindak pidana pencucian uang, meningkatnya penularan penyakit HIVAIDS dan masalah sosial politik lainnya. Tidaklah berlebihan jika kejahatan transnasional berupa drug trafficking dianggap sebagai kejahatan yang mengancam ketahanan human security suatu kawasan atau negara. Gagasan mengenai human security, bukan hal baru dalam dunia hubungan internasional. para ahli dan para pembuat kebijakan telah menyadari bahwa ancaman tidak hanya datang dari negara lain dalam bentuk ancaman kekuatan militer. Ancaman juga datang dari reaksi terhadap masalah-masalah kemanusiaan yang melanda dunia saat ini, mulai dari pengungsi akibat konflik dan kekerasan fisik, penjualan anak-anak dan wanita, masalah pangan, terorisme, perdagangan senjata ilegal, pelanggaran hak azasi manusia, dan sebagainya. Mengenai apa itu keamanan dan bagaimana cara mencapainya paling tidak ada tiga kontroversi dalam perdebatan tersebut. Pertama, human security merupakan gagasan dan upaya negara-negara Barat dalam bungkus baru untuk menyebarkan nilai-nilai-nilai mereka terutama tentang hak azasi manusia. Kedua, human security, sebagai suatu konsep, bukanlah hal baru. Human security yang secara luas mencakup isu-isu non-militer juga sudah dikembangkan di dalam konsep keamanan konprehensif.Ketiga, barangkali perdebatan yang paling tajam, adalah perbedaan dalam definisi dan upaya untuk mencapai human security oleh masing-masing pemerintah nasional berdasarkan sudut pandang, pengalaman, dan prioritas yang berbeda. 120 United Nations Development Program atau UNDP merumuskan human security dalam beberapa komponen sebagai berikut:keamanan ekonomi assured basic income, keamanan pangan physical and economic access to food, keamanan kesehatan relative freedom from disease and infection , keamanan lingkungan access to sanitary water supply, clean air and a non degraded land system , keamanan sosial security of cultural identity, Keamanan individual security from physical violence and threat, dankeamanan politik protection of basic human rights and freedom 121 Defenisi dari UNDP ini konsep human security merupakan sistesa dari perdebatan antara pembangunan dan perlucutan senjata dan beberapa karya atau laporan beberapa komisi misalnya Komisi Brant, Komisi Bruntland, dan Komisi Pemerintahan Global Global Governance yang menggeser fokus keamanan dari keamanan nasional atau negara ke arah keamanan manusia. 122 Hampir sama dengan konsep UNDP, konsep Jepang dan Asia lainnya, yang menyebutkan bahwa konsep human security mencakup semua hal tentang kehidupan dan 120 Artikel tentang Human Security oleh Edy Prasetyono Ketua Departemen Hubungan Internasional, Centre for Strategic and International Studies CSIS, Jakarta dan anggota Working Group on Security Sector Reform 121 http:www.propatria.or.iddownloadPaper20Diskusihuman_security_ep.pdf diakses pada 18 Maret 2015 122 Artikel Hubungan Internasional , Human Security oleh Edy Prasetyono Ketua Departemen Hubungan Internasional, Centre for Strategic and International Studies CSIS, Jakarta dan anggota Working Group on Security Sector Reform. kehormatan manusia. Melihat human security hanya dari ukuran bebas dari rasa takut akibat konflik dan pelanggaran HAM dianggap terlalu sederhana dan tidak realistis, sementara masalah-masalah yang dihadapi lebih banyak berdimensi kekerasan struktural akibat keterbelakangan sosial ekonomi.Human security secara komprehensif yang mencakup semua hal yang mengancam kehidupan dan kehormatan manusia, misalnya adalah kerusakan lingkungan, pelanggaran HAM, kejahatan terorganisir internasional, masalah pengungsi, peredaran obat-obat terlarang, penyebaran penyekit menular yang berbahaya, dan sebagainya 123 Peredaran gelap obat-obat terlarang yang diakui sebagai isu yang mengancam keamanan dan hak asasi manusia memiliki ancaman yang multidimensial. Kejahatan yang berkaitan dengan produksi narkoba yang illegal, perdagangan gelap narkoba dan penyalahgunaan narkoba menjadi ancaman serius bagi setiap komponen keamanan kehidupan masyarakat kawasan. Eksekutif direktor United Nations International Drug Control Program UNIDCP, Giorgio Giacomelli menyebutkan dalam laporan tahunan UNIDCP pada tahun 1997 bahwa fenomena narkoba memiliki efek negatif bagi kehidupan manusia seperti kesehatan fisik individu, politik, pembangunan ekonomi, keamanan setiap orang di jalanan dan stabilitas tata pemerintahan. 124 1. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Ekonomi Efek multidimensial dari kejahatan perdagangan gelap narkoba dapat dilihat dari berbagai dimensi human security, yaitu: Dalam dimensi ekonomi ancaman yang ditimbulkan oleh peredaran gelap narkoba adalah adanya kemungkinan bahwa negara yang menyediakan pasar untuk perdagangan narkoba akan bergantung pada penghasilan ekspor dari penjualan obat-obat terlarang. 123 Loc. Cit 124 World Report, United Nations International Drug Control Program 1997 Perdagangan narkoba juga dapat menciptakan krisis di negara itu sendiri karena bisnis obat- obat terlarang itu mampu menciptakan distorsi ekonomi ketidaksempurnaan pasar di negara produsen sendiri. Selain itu, kerugian yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba juga mencapai angka yang tinggi. Kerugian itu meliputi dana untuk pembelian narkoba dan biaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan hasil studi Badan Narkotika Nasional bahwa rata-rata tiap tahunnya biaya ekonomi sosial dari penyalahgunaan narkoba mencapai 23,6 trilliun, dimana biaya terbesarnya adalah untuk pembelian dan konsumsi narkoba mencapai 11,3 trilliun. 125 2. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Politik Sisi lain dari kejahatan narkoba adalah kemungkinan akan terjadinya tindak pidana money loundering. Tindak pidana money loundering sendiri akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar mata uang dari negara itu sendiri. Peredaran gelap narkoba yang bisnisnya telah mencakup antar lintas batas negara memiliki dampak negatif bagi ketahanan politik suatu negara. Terutama bagi negara produsen narkoba, akan ada anggapan bahwa negara tersebut memiliki sistem politik, ekonomi dan sosial yang sangat lemah. Selain itu kecenderungan negara-negara produsen obat-obat terlarang adalah negara-negara berkembang maka hal ini akan menjadi ancaman bagi kelemahan bagi kekuatan politik internal negara produsen obat-obat terlarang tersebut. 126 Bisnis peredaran gelap narkoba yang sangat menguntungkan juga akan membuat para pemegang bisnis narkoba memiliki kekuatan finansial di negara-negara berkembang. 125 Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, ADVOKASI Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba .2009. hal 99 126 Fredy B.L Tobing , Aktifitas Drug Trafficking Sebagai Isu Yang Mengancam Stabilitas Negara, dalam jurnal Global Politik Internasional, Vol 5 No.1 November 2002., hal 80 Kekuatan finansial seorang mafia narkoba tidak jarang akan membuat mafia tersebut memperoleh kekuatan dan otoritas politik. Hal ini menjadi hal yang menguntungkan bagi pemegang bisnis narkoba karena mampu membentuk, mempengaruhi bahkan memperoleh eksistensi kekuatan politik di negara dimana bisnis narkoba itu berkembang. 127 3. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Sosial Fenomena seperti ini dapat ditemukan di negara-negara yang krisis dengan masalah narkoba seperti Kolombia dan Meksiko di Amerika, Thailand dan Myanmar di Asia tenggara, sehingga muncul istilah the drug lord dimana para mafia narkoba merupakan para pemegang kekuasaan politik sehingga kejahatan mereka sulit tersentuh oleh hukum. Kekuatan besar yang dimiliki oleh para pemegang bisnis narkoba yang berupa kekuatan bisnis finansial dan kekuatan persenjataan membuat kinerja pemerintah untuk memerangi perdagangan gelap narkoba sering mengalami kegagalan. Kekuatan finansial yang besar dari para penguasa bisnis narkoba berpotensi menciptakan kekacauan penegakan hukum karena rawan terjadinya korupsi dan penyuapan yang dilakukan oleh para mafia narkoba terhadap para penegak hukum. Kondisi politik internal yang lemah menjadi keuntungan bagi pelaku-pelaku pengedar gelap obat-obat terlarang untuk meluaskan jaringannya secara terorganisir. Perpindahan produsen secara illegal yang dibawah kendali pemerintah juga menjadi faktor lain mengapa kejahatan ini sangat sulit untuk diberantas. Kejahatan peredaran gelap narkoba memiliki dampak tidak hanya dinegara produsen tetapi juga negara konsumen. Dampak dalam dimensi sosial meliputi bagaimana efek dari peredaran gelap narkoba di lingkungan masyarakat. Efek di lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan pendidikan seperti sekolah. 127 Ibid ., hal.80 kekerasan di lingkup rumah tangga dan lingkungan masyarakat sering dipicu oleh penyalahgunaan narkoba. Kerap seorang pecandu narkoba harus melakukan tindak pidana seperti mencuri, merapok, menipu, bahkan membunuh hanya untuk mendapatkan uang untuk membeli narkoba. Pecandu cenderung menjadi anti sosial dan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban pada lingkungannya. Kerugian dibidang pendidikan juga memiliki tingkat presentasi yang sangat tinggi. Para siswa pecandu narkoba sering mendorong dan mengajak teman-temannya untuk menjadi pemakai bahkan pengedar di lingkungan pendidikan mereka sendiri. Hasil survey tahun 2006 dan 2009 telah menunjukkan bahwa teman adalah orang yang paling banyak menawarkan narkoba dan teman didalam sekolah lebih banyak yang menawarkan narkoba daripada teman di luar sekolah. 128 4. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Kesehatan Dimensi keamanan kesehatan merupakan dimensi utama yang paling terancam oleh tindakan peredaran gelap narkoba. Penyalahgunaan obat-obat terlarang dapat merusak dan menghancurkan kesehatan manusia baik secara jasmani, mental, emosional, kejiwaan bahkan menyebabkan kematian pada penggunaan obat-obat terlarang dalam dosis yang berlebihan. Secara jasmani penyalahgunaan narkoba dapat merusak sistem saraf manusia terutama sistem saraf otak. Selain itu efek lain dari penyalahgunaan narkoba adalah kerusakan pada organ-organ lain seperti jantung, paru-paru, hati, usus dan penyakit kompilasi lainnya. Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga memiliki potensi untuk merusak sistem reproduksi, penurunan hormon testosterone, kerusakan kromosom, kelainan seks, keguguran dalam kandungan dan lain-lain. 128 Himpunan hasil penelitian penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tahun 2009, Badan Narkotika Nasional 2010. Hal 3-4. Secara psikis, penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan gangguan secara psikis, berkurangnya kualitas daya ingat, gangguan perasaan, dan efek kecanduan pada obat-obat terlarang Salah satu efek yang paling berbahaya dari penyalahgunaan obat-obat terlarang adalah timbulnya penyakit HIVAIDS dan penularannya melalui penggunaan jarum suntik. Bahkan penularan melalui jarum suntik memiliki tingkat resiko penularan HIVAIDS yang lebih besar daripada seks bebas. Berdasarkan penelitian Badan Narkotika Nasional tahun 2002 di Indonesia menyebutkan bahwa dari sekitar 110.800 pengidap HIVAIDS yang masih hidup di Indonesia, sekitar 38,65 merupakan penyalahgunaan narkoba melalui jarum suntik. 129 Pada tahun 2005 menurut data dari berbagai sumber menyebutkan bahwa efek dan pengaruh obat bius juga telah melahirkan lebih dari 70 juta pencandu baru di seluruh dunia. 130 5. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Individual Ancaman pada dimensi keamanan individual meliputi keamanan penyalahguna obat- obat terlarang yang dimana kecanduan terhadap obat akan menjadi ancaman bagi setiap individu penyalahguna narkoba. Selain itu untuk para pengedar narkoba, baik itu pemegang bisnis besar maupun pengedar eceran tidak luput dari pengintaian dan pengawasan dari para penegakan hukum. Faktor tingginya tingkat pengangguran di suatu negara produsen besar narkoba menjadi faktor yang mempesar kemungkinan setiap individu di negara tersebut tidak luput 129 Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia., Ibid hal 99-100 130 Treatment Approaches for Drug Addiction,http:www.nida.nih.gov Infofactstreatmeth.html, diakses tanggal 20 Maret 2015 dari ancaman peredaran gelap narkoba. Para pengangguran di negara produsen besar narkoba menjadi sasaran para pemegang bisnis narkoba sebagai pelaku pengedar maupun objek pasar ditujukannya perdagangan narkoba.

B. Perkembangan Kerjasama ASEAN dalam Menanggulangi Drugs Trafficking di