Hubungan Kerjasama ASEAN Sebagai Subjek hukum Internasional dengan

7. Meningkatkan konsultasi mengenai hal-hal yang secara serius mempengaruhi kepentingan bersama ASEAN. 8. Memegang teguh pada aturan hukum, tata kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional. 9. Menghormati kebebasan fundamental, pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia, dan pemajuan keadilan sosial. 10. Menjunjung tinggi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh Negara-Negara Anggota ASEAN. 11. Memegang teguh prinsip tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan apa pun, termasuk penggunaan wilayahnya, yang dilakukan oleh Negara Anggota ASEAN atau Negara non-ASEAN atau subjek non-negara mana pun, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN. 12. Menghormati perbedaan budaya, bahasa, dan agama yang dianut oleh rakyat ASEAN dengan menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman. 13. Mengutamakan sentralitas ASEAN dalam hubungan eksternal di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dengan tetap berperan aktif, berpandangan ke luar, inklusif dan nondiskriminatif. 14. Memegang teguh prinsip berpegang teguh pada aturan perdagangan multilateral dan rezim yang didasarkan padaaturan ASEAN untuk melaksanakan komitmen ekonomi secara efektif dan mengurangi secara progresif ke arah penghapusan semua jenis hambatan menuju integrasi ekonomi kawasan dalam ekonomi yang digerakkan oleh pasar.

D. Hubungan Kerjasama ASEAN Sebagai Subjek hukum Internasional dengan

Subjek Hukum Internasional Lainnya ASEAN sebagai subjek hukum internasional mempunyai kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan subjek hukum internasional lainnya. Suatu organisasi internasional dapat melakukan hubungan dengan negara anggotanya atau yang disebut dengan hubungan intern. Selain itu organisasi internasional dapat mengadakan hubungan dengan negara yang bukan anggota atau dengan organisasi lainnya yang disebut dengan hubungan eksternal 30 Pada Paragraf 7 Deklarasi Bangkok, ASEAN memiliki tujuan untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi kawasan dan internasional yang mempunyai kesamaan tujuan. ASEAN sejak berdiri telah menunjukkan sikap berpandangan ke luar dan . 30 Sri Setianingsih Suwardi, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, Jakarta. UI Press. 2004 hal. 207 keinginan untuk aktif menjalin hubungan dengan pihak-pihak di luar ASEAN. Sesuai semangat tersebut, ASEAN telah menjalin hubungan dengan berbagai negara baik di kawasan Asia, Pasifik, Amerika, dan Eropa. 31 1. Hubungan eksternal Secara umum gambaran hubungan kerjasama ASEAN dibagi menjadi dua bidang, yaitu eksternal dan internal. Sesuai dengan pasal 41 Piagam ASEAN pelaksanaan hubungan eksternal ASEAN bertujuan untuk mengembangkan hubungan yang bersahabat dan dialog,kerja sama, dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan negara-negara,dan organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga sub-kawasan, kawasan, dan internasional dengan memegang teguh tujuan- tujuan serta prinsip sebagaimana dinyatakan dalam Piagam ASEAN. Dalam melaksanakan hubungan eksternal ASEAN, Pertemuan paraMenteri Luar Negeri ASEAN dapat memberikan suatu status formal kepadapihak eksternal sebagai Mitra Wicara, Mitra Wicara Sektoral, MitraPembangunan, Pengamat Khusus, Tamu, atau status lainnya yang dapatditetapkan selanjutnya. 32 Mekanisme hubungan ASEAN dengan Mitra Wicara dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu 33 a. Pada tingkat Kepala Negara dilakukan melalui KTT ASEAN dan KTT terkait lainnya. : b. Pada tingkat Menteri dilakukan melalui pertemuan tingkat menteri ASEAN ASEAN Ministerial MeetingAMM, pertemuan dengan mitra wicara Post Ministerial ConferencePMC , dan pertemuan tingkat menteri di luar rangkaian PMC. c. Pada tingkat Pejabat Tinggi ASEAN Senior Officials MeetingSOM, mitra wicara, dan pertemuan di luar rangkaian SOM seperti Senior Officials ConsultationsSOC, Forum, dan Consultation among Senior Officials. 31 Sekretariat Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN edisi ke-19, Ibid, hal. 159 32 Pasal 44 Piagam ASEAN 33 Sekretariat Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN edisi ke-19 ,. Ibid. hal. 161 d. Pada tingkat Direktur Jenderal seperti Working GroupWG, Joint Cooperation CommitteeJCC, Joint Planning CommitteeJPC, dan Japan-ASEAN Integration Fund JAIF Management CommitteeJMC . e. Pada tingkat kelompok ahli f. Pada tingkat sektoral g. Pada tingkat Komite Wakil Tetap Committee of Permanent RepresentativesCPR. Dalam situs resmi ASEAN, adapun yang menjadi mitra wicara resmi ASEAN dalam hubungan kerjasama eksternalnya, antara lain: 34 a. ASEAN-Australia, Australia adalah negara pertama yang secara resmi menjadi mitra wicara ASEAN yaitu sejak tahun 1974 dengan pembentukan ASEAN-Australia Consultative Meetings AACM. Hubungan kerjasama antara ASEAN-Australia meliputi berbagai bidang. Pada bidang keamanan, ASEAN dan Australia sepakat untuk bekerjasama melawan terorisme melalui penandatanganan ASEAN-Australia Joint Declaration on Counter Terrorism oleh kedua belah pihak. Aksesi Australia kedalam Treaty of Amity Cooperation pada tahun 2005 juga menjadi tahapan penting kerjasama ASEAN dengan Australia. Selain itu, ASEAN dan Australia juga menjalin kerjasama di bidang ekonomi. Kemajuan kerja sama ekonomi ASEAN-Australia ditandai dengan ditandatanganinya Persetujuan Pasar Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru atau ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement AANZFTA pada bulan Februari 2009 dan mulai berlaku sejak pada tanggal 1 Januari 2010.Berikut adalah persetujuan dan deklarasi yang sudah ditandatangani oleh ASEAN dan Australia; 1 Plan of Action to Implement the ASEAN-Australia Comprehensive Partnership 2015-2019 2 Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area, Cha-am, Thailand, 27 February 2009 34 httpwww.asean.org , dijelaskan dalam buku Asean Selayang Pandang edisi ke-19. Kementerian Luar Negeri Indonesia, 2010. 3 Annexes to the Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area, Cha-am, Thailand, 27 February 2009 4 Implementing Arrangement for the ASEAN-Australia-Australia-New Zealand Free Trade Area Economic Co-Operation Work Programme Pursuant to Chapter 12 Economic Co-Operation of the Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area 5 Understanding on Article 1 Reduction AndOr Elimination of Customs Duties of Chapter 2 Trade in Goods of the Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area 6 MOU on ASEAN Australia Development Cooperation Program AADCP II 7 Plan of Action to Implement the Joint Declaration on ASEAN-Australia Comprehensive Partnership 8 Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Kuala Lumpur, 10 December 2005 9 Instrument of Extension of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Kuala Lumpur, 10 December 2005 10 Declaration of Intention to Accede to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Vientiane, 28 July 2005 11 ASEAN Declaration of Consent to the Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Vientiane, 28 July 2005 12 Co-Chairs Statement 19th ASEAN-Australia Forum Bandar Seri Begawan, 8-9 May 2003 13 Ministerial Declaration on the AFTA-CER Closer Economic Partnership, Bandar Seri Begawan, 14 September 2002 14 Framework for the AFTA-CER Closer Economic Partnership 15 Memorandum of Understanding between the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast AsiaNations and the Government of Australia on the ASEAN-Australia Economic Cooperation Programme AAECP Phase IIIn Bangkok, Thailand, 27 July 1994 b. ASEAN-Kanada, 1 ASEAN-Canada Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Kuala Lumpur, 28 July 2006 Pertemuan formal ASEAN-Kanada pertama kali dilakukan pada Februari 1977 melalui pertemuan ASEAN Standing Committee ASC. Pada pertemuan itu Kanada menyampaikan komitmen untuk memberikan bantuan kepada ASEAN dalam program pembangunan. Untuk bidang politik dan keamanan ASEAN dan Kanada telah menjalin kesepakatan untuk memerangi terorisme internasional yang dituangkan dalam ASEAN-Canada Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism yang ditandatangani pada tanggal 28 Juli 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada tahun 2007 bertepatan dengan 30 tahun hubungan ASEAN-Kanada ditandai dengan Pengesahan 2 �� ASEAN-Canada Joint Cooperation Workplan 2007-2010 ACJCWP. Pada pertemuan ASEAN PMC ke-42 tanggal 22 Juli 2009 di Phuket, Thailand, telah diadopsi Joint Declaration on ASEAN-Canada Enhanced Partnership. Pada pertemuan tersebut juga disepakati bahwa penanda-tanganan aksesi TAC Kanada akan dilakukan pada pertemuan ASEAN PMC ke-43 dengan syarat Kanada menyertakan surat pernyataan resmi untuk menyetujui 3 �� Protocol Amendment . Berikut adalah kesepakatan-kesepakatan yang sudah ditandatangani ASEAN dan Kanada ; 2 Joint Declaration on the ASEAN-Canada Enhanced Partnership 3 Joint Declaration Between ASEAN and Canada on Trade and Investment, October 2012. 4 Plan of Action to Implement the Joint Declaration on ASEAN-Canada Enhanced Partnership 2010-2015 c. ASEAN – Republik Rakyat Tiongkok RRT, Hubungan kerja sama ASEAN-RRT telah dimulai secara informal pada tahun 1991. RRT dikukuhkan menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada ASEAN Ministerial Meeting ke-29 di Jakarta tahun 1996. Sebelas Bidang Prioritas Kerjasama ASEAN-RRT meliputi: pertanian, energi, informasi dan teknologi komunikasi ICT, sumber daya manusia SDM, mutual investment, Mekong development , transportasi, budaya, pariwisata, kesehatan publik dan lingkungan hidup. 35 1 Memorandum of Understanding Between the Association of Southeast Asian Nations and the Government of the Peoples Republic of China on Strengthening Sanitary and Phytosanitary Cooperation, Singapore, 20 November 2007 Beberapa deklarasi dan kesepakatan penting yang pernah disepakati oleh ASEAN maupun RRT, antara lain: 2 Declaration on The Conduct of Parties in The South China Sea 3 Memorandum of Understanding between the Association of Southeast Asian Nations ASEAN Secretariat and the Ministry of Agriculture of the Peoples Republic of China on Agricultural Cooperation, Cebu, Philippines, 14 January 2007 4 Plan of Action to Implement the Beijing Declaration on ASEAN-China ICT Cooperative Partnership for Common Development, Cebu, Philippines, 14 January 2007 5 Agreement on Trade in Goods of the Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-operation between the Association of Southeast 35 Tabloid diplomasi, diakses melalui internet : http:www.tabloiddiplomasi.org, 4 Maret 2015 , pukul 23.54 Asian Nations and the Peoples Republic of China, Vientiane, 29 November 2004 6 ANNEX I. Modality for Tariff Reduction and Elimination for Tariff Lines Placed in the Normal Track 7 ANNEX II. Modality for Tariff Reduction Elimination for Tariff Lines Placed in the Sensitive Track 8 ANNEX III. Rules of Origin for the ASEAN-China Free Trade Area 9 Agreement on Dispute Settlement Mechanism of the Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between the Association of Southeast Asian Nations and the Peoples Republic of China, Vientiane, 29 November 2004 10 The Second Consultation Between The ASEAN Economic Ministers and The Minister of Commerce of The Peoples Republic of China AEM-MOFCOM, 3 September 2003 Phnom Penh Cambodia 11 Protocol to Amend the Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between the Association of South East Asian Nations and the Peoples Republic of China, Bali, 6 October 2003 12 Protocol to Amend The Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-operation Between The Association of South East Asian Nations and The Peoples Republic of China 13 Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between ASEAN and the Peoples Republic of China, Phnom Penh, 4 November 2002 14 Joint Declaration of ASEAN and China on Cooperation in the Field of Non- Traditional Security Issues, Phnom Penh, 4 November 2002 15 Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between ASEAN and the Peoples Republic of China Phnom Penh, 4 November 2002 16 Memorandum of Understanding Between the Association of Southeast Asian Nations ASEAN Secretariat and the Ministry of Agriculture of the People’s Republic of China on Agricultural Cooperation 17 Memorandum of Understanding Between The Association of Southeast Asian Nations and The Peoples Republic of China on Cooperation in information and Communications Technology d. ASEAN – India , India menjadi Mitra Wicara penuh ASEAN pada saat KTT ke-5 ASEAN di Bangkok tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra wicara sektoral sejak 1992.ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity dan Plan of Action merupakan dua dokumen inti kemitraan ASEAN- India.Pada bidang ekonomi, ASEAN dan India telah menandatangani ASEAN-India Trade in Goods Agreement yang berlaku pada 1 Januari 2010 di Bangkok tanggal 13 Agustus 2009. Berikut adalah deklarasi dan kesepakatan yang pernah disepakati oleh ASEAN dan India; 1 Agreement on Investment under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Association of Southeast Asian Nations and The Republic of India. 2 Agreement on Trade in Services under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Association of Southeast Asian Nations and The Republic of India. 3 ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity, Vientiane, 30 November 2004 4 The Second ASEAN Economic Ministers and The Minister of India Consultation AEM-India, 3 September 2003, Phnom Penh, Cambodia 5 Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Republic of India and the Association of Southeast Asian Nations, Bali, Indonesia, 8 October 2003 6 ASEAN - India Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Bali, Indonesia, 8 October 2003 7 Plan of Action to Implement the ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity 8 Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by India 9 ASEAN India Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Bali, Indonesia, October 2003 10 Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Republic of India and the Association of Southeast Asian Nation, Ocotber 2003 e. ASEAN – Jepang , mulai melakukan dialog informal pada tahun 1973 dan hubungan formal mulai terbentuk dengan terwujudnya Forum ASEAN-Jepang pada bulan Maret 1977 dimana pada awalnya hubungan kerjasama hanya ditekankan pada hubungan kerja sama ekonomi. Sampai saat ini ASEAN dan Jepang tercatat telah menjalin banyak hubungan kerjasama di berbagai bidang seperti : kemitraan ekonomi; lingkungan hidup dan perubahan iklim; penanganan bencana alam, kontra terorisme, kesehatan dan kesejahteraan; keamanan maritim termasuk penanganan pembajakan laut; dan pertukaran masyarakat. Berikut adalah beberapa deklarasi maupun instrument kesepakatan yang disepakati oleh ASEAN dan Jepang: 1 ASEAN-Japan Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Vientiane, 30 November 2004 2 Instrument of Extension of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan, Jakarta, 2 July 2004 3 Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southest Asia by Japan, Jakarta, 2 July 2004 4 Declaration on Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan 5 ASEAN Declaration of Consent to the Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan 6 Tokyo Declaration for the Dynamic and Enduring ASEAN-Japan Partnership in the New Millenium, Tokyo, 12 December 2003 7 Framework for Comprehensive Economic Partnership Between the Association of Southeast Asian Nations and Japan, Bali, 8 October 2003 8 Framework for Comprehensive Economic Partnership between the Association of Southeast Asian Nations and Japan, Bali, Indonesia, 8 October 2003 9 Joint Declaration of the Leaders of ASEAN and Japan on the Comprehensive Economic Partnership, Phnom Penh, 5 November 2002 10 ASEAN Declaration of Consent to The Accession to The Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan 11 ASEAN Declaration of Consent to The Accession to The Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan f. ASEAN-Republik of Korea, Kemitraan ASEAN dan Republik Korea ROK pertama kali terjalin pada bulan November 1989. ROK selanjutnya menjadi mitra dialog penuh saat diselenggarakan ASEAN Ministerial Meeting AMM ke-24 bulan Juli 1991 di Kuala Lumpur. Arah kerja sama ASEAN-ROK saat ini berlandaskan pada Joint Declaration on Comprehensive Cooperation Partnership yang disahkan melalui KTT ASEAN-ROK ke-8 di Vientiane, tanggal 30 November 2004. 1 Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Services Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea 2 Annexes to the Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Services Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the ROK 3 Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea 4 Annexes to the Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea 5 Annexes to the Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea 6 Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea 7 Agreement on Dispute Settlement Mechanism Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea, Kuala Lumpur, 13 December 8 Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea, Kuala Lumpur, 13 December 2005 9 Annex : Economic Cooperation 10 Joint Declaration on Comprehensive Cooperation Partnership between the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea, Vientiane, 30 November 2004 11 ANNEX: Core Elements of the Framework Agreement for ASEAN-Korea Free Trade Area 12 Instrument of Extension of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Republic of Korea 13 Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Republic of Korea g. ASEAN- Selandia Baru New Zealand , Hubungan kerjasama antara ASEAN dengan Selandia Baru mulai dijajaki sejak 1974. Pembentukan ASEAN-New Zealand Dialogue Relations pada tahun 1975 menjadi awal dimulainya hubungan kerjasama. 1 Joint Declaration on ASEAN-New Zealand Comprehensive Partnership 2 Ministerial Declaration on the AFTA-CER Closer Economic Partnership, Bandar Seri Begawan, 14 September 2002 3 Plan of Action to Implement the Joint Declaration on an ASEAN-New Zealand Comprehensive Partnership 2010-2015 h. ASEAN – Russia , Kerja sama ASEAN-Rusia telah dimulai sejak tahun 1991. Rusia secara resmi menjadi mitra wicara ASEAN pada pertemuan ke-29 AMMPMC di Jakarta pada bulan Juli 1996. 1 Agreement between the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Government of the Russian Federation on Economic and Development Cooperation, Kuala Lumpur, 10 December 2005 2 Joint Declaration of the Foreign Ministers of the Russian Federation and ASEAN on Partnership for Peace and Security, and Prosperity and Development in the Asia-Pacific Region 3 Joint Declaration of the Heads of StateGovernment of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Head of State of the Russian Federation on Progressive and Comprehensive Partnership, Kuala Lumpur, 13 December 2005 i. ASEAN-Amerika Serikat, Kerja sama ASEAN dan Amerika Serikat AS dimulai sejak tahun 1977 yang pada perkembangannya kemudian mendasarkan diri pada Pernyataan Visi Bersama Kemitraan ASEAN-AS yang Diperluas Joint Vision Statement on ASEAN - US Enhanced Partnership dengan Rencana Aksi Plan of Action 2006-2011 dan Prioritas Kerja Sama yang telahdirevisi dalam Kerangka Kemitraan ASEAN-AS yang Diperluas Revised Priorities for Cooperation under the ASEAN-US Enhanced Partnership 2009. 1 ASEAN-United States of America Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism Bandar Seri Begawan, 1 August 2002 2 ASEAN-United States of America Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism 2002 3 Joint Vision Statement on the ASEAN-US Enhanced Partnership 4 Memorandum of Understanding Concerning Cooperation on Trade-Related Standards and Conformance Issues 2001 5 Exchange of Letters between the ASEAN Secretariat and the United States Department of Agriculture USDA 6 ASEAN SGs letter, 10 August 2000 7 USDA Secretarys letter, 16 November 2000 8 Memorandum of Understanding on ASEAN-US Project in Environmental Improvement 1992 9 Memorandum of Understanding on ASEAN-US Project in in Human Resources Development 10 Memorandum of Understanding between the Government of USA and the Governments of ASEAN 1990 j. ASEAN-Pakistan, Pakistan resmi menjadi mitra wicara sektoral ASEAN pada Pertemuan Peresmian Pembentukan Hubungan Dialog ASEAN-Pakistan November 1997. Pada pertemuan tersebut disusun Terms of Reference tentang ASEAN-Pakistan Joint Sectoral Cooperation Committee APJSCC. k. ASEAN-Uni Eropa,Kemitraan ASEAN-European Union EU secara informal dimulai tahun 1972 dan memasukan kerja sama formal pada tahun 1977. Pelembagaan hubungan dengan European Economic Community EEC dilakukan melalui penandatangan the EEC-ASEAN Cooperation Agreement pada pertemuan ASEAN-EEC Ministerial Meeting ke-2 di Kuala Lumpur tanggal 7 Maret 1980. Melalui perjanjian ini disepakati pembentukan kerja sama pedagangan, ekonomi dan teknis, serta pembentukan Joint Cooperation Committee JCC yang bertugas untuk mengawasi kerja sama tersebut. 1 Joint Declaration on EU-ASEAN Aviation Cooperation, The first EU-ASEAN Aviation Summit, Singapore, 11-12 February 2014 2 Joint Press Release of the 20th Meeting of the ASEAN-EU Joint Cooperation Committee, 17 January 2013, Jakarta 3 Bandar Seri Begawan Plan of Action to Strengthen the ASEAN-EU Enhanced Partnership 2013-2017, Bandar Seri Begawan, 26-27 April 2012 4 Cooperation Agreement between Member Countries of ASEAN and European Community, Kuala Lumpur, 7 March 1980 5 Financing Memorandum between the European Community and Government of Brunei Darussalam for the ASEAN-EC Management Center 1994 6 AEM-EU Trade Commissioner Consultations 7 Plan of Action to Implement the Nuremberg Declaration on an EU-ASEAN Enhanced Partnership, Singapore, 22 November 2007 8 Nuremberg Declaration on an EU-ASEAN Enhanced Partnership, Nuremberg, Germany, 15 March 2007 9 14th ASEAN-EU Ministerial Meeting Brussels, 27-28 January 2003 10 Memorandum of Understanding between the European Community and the Secretariat of the ASEAN on Standards and Conformance, 27 December 1998 l. ASEAN Plus Three, Hubungan kerja sama ASEAN Plus Three APT mulai terbentuk sejak tahun 1997 yang melibatkan tiga negaraAsia Timur yakni Cina, Jepang, dan Korea. KTT APT ke-1 diselenggarakan pada bulan Desember 1997 di Kuala Lumpur pada saat kawasan Asia sedang dilanda krisis ekonomi. Selama 10 sepuluh tahun pertama 1997- 2007 kerja sama APT didasarkan kepada Joint Statement on East Asia Cooperation, East Asia Vision Group Report dan Report of the East Asia Study Group . Kerja sama APT berdasar Joint Statement on East Asia Cooperation 1997 mencakup perdagangan, investasi, keuangan dan perbankan, transfer teknologi, teknologi telematika, e-commerce, industri, pertanian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pengembangan wilayah pertumbuhan, jejaring dunia usaha, dan iptek. Di bidang ekonomi dan moneter mencakup manajemen risiko makro ekonomi, monitoring aliran modal kawasan, memperkuat sistem keuangan dan perbankan, dan reformasi arsitektur keuangan internasional. 1 Kuala Lumpur Declaration on the ASEAN Plus Three Summit, Kuala Lumpur, 12 December 2005 2 Beijing Declaration on Revitalizing Tourism for ASEAN, China, Japan and Korea 3 The Fifth ASEAN Economic Ministers and The Ministers of Peoples Republic of China, Japan and Republic of Korea Consultation 14 September 2002 Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam 4 The Sixth ASEAN Economic Ministers and The Ministers of Peoples Republic of China Japan and Republic of Korea Consultation AEM+3, 3 September 2003 Phnom Penh Cambodia m. KTT Asia Timur East Asia Summit,KTT pertama Asia Timur EAS diselenggarakan pada tanggal 14 Desember 2005 di Kuala Lumpur dan dihadiri oleh para Pemimpin ASEAN, Jepang, China, Republik Korea, India, Australia dan Selandia Baru. Atas undangan Malaysia selaku Ketua ASEAN, Rusia juga hadir sebagai tamu.Pertemuan tersebut menghasilkan dokumen utama yaitu Kuala Lumpur Declaration on the East Asia Summit yang merupakan cerminan pandangan bersama bahwa EAS dapat memainkan peranan penting dalam proses pembentukan komunitas di kawasan dan Asia Summit Declaration on Avian Influenza Prevention, Control and Response. n. ASEAN-UNDP, Kerja sama dengan United Nations Development Programme UNDP diawali dengan keterlibatan UNDP dalam program-program kegiatan ASEAN pada awal tahun 1970-an. Inisiatif-inisiatif kerja sama ASEAN-UNDP menjadi dasar bagi kerja sama ASEAN selanjutnya di bidang pembangunan industri, pertanian dan kehutanan, transportasi, keuangan, jasa-jasa moneter dan asuransi. UNDP ditetapkan sebagai mitra wicara ASEAN pada tahun 1977 dan sejauh ini adalah satu-satunya badan PBB yang mempunyai status sebagai mitra wicara ASEAN. o. ASEAN-PBB, Untuk pertama kalinya KTT ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa diselenggarakan pada tanggal 12 Februari 2000 di Bangkok. Pada kesempatan tersebut Sekretaris jenderal PBB menyatakan ASEAN sebagai mitra PBB yang terpercaya di bidang pembangunan dan karenanya Sekretaris jenderal PBB menegaskan perlunya memperluas dan memperdalam hubungan ASEAN dan PBB. Sebagai tindak lanjut dari KTT ASEAN-UN tersebut telah diselenggarakan rangkaian pertemuan UN-ASEAN Conference on Conflict Prevention, Conflict Resolution and Peace Building in Southeast Asia berturut-turut tahun 2001 hingga 2004. Peningkatkan hubungan ASEAN-UN ditegaskan kembali melalui Resolusi 5735 dan 595 GA tanggal 22 Oktober 2004 mengenai Cooperation between the United Nations and the Association of Southeast Asian Nations. Resolusi tersebut menggarisbawahi perlunya dialog dan kerja sama antara ASEAN dan PBB melalui pertemuan-pertemuan yang bersifat regular. 1 UNIDO, ASEAN Secretariat to Strengthen Supply Capacity of Main Food Commodities to address Post Harvest Losses PHL in ASEAN Countries at a two-day Workshop in Jakarta, 17 July 2012 2 ASEAN and the UN Secretariats Deepen Collaboration and Cooperation, 8 February 2012 3 ASEAN-UN Share Knowledge on Conflict Prevention and Peace, 8 February 2012 4 The Secretary-General of the United Nations Message for the Opening of the 12th ASEAN Summit, Cebu, Philippines, 13-14 January 2007 5 Resolution Adopted by the General Assembly - Observer Status for the Association of Southeast Asian Nations in the General Assembly 6 Resolution Adopted by the General Assembly - Cooperation between the United Nations and the Association of Southeast Asian Nations 7 Joint Communique of the Second ASEAN-UN Summit, New York, 13 September 2005 8 Resolution Adopted by the General Assembly, Cooperation between the United Nations and the Association of Southeast Asian Nations, 22 October 2004 9 Cooperation between the United Nations and the Association of Southeast Asian Nations 10 ASEAN - UN Conference on Preventive Diplomacy p. ASEAN-GCC, Para Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu mitranya dari Dewan Kerja sama Teluk Gulf Cooperation CouncilGCC pertama kali di sela-sela Sidang Umum PBB di New York tahun 1990. Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa para Menteri Luar Negeri dari kedua organisasi tersebut akan bertemu secara rutin setiap tahun di New York.Pada Pertemuan Tingkat Menteri PTM ASEAN-GCC tahun 2004 di New York, kedua belah pihak sepakat untuk mendorong Sekretariat ASEAN dan Sekretariat GCC untuk melakukan kerja sama di bidang kesehatan, pariwisata,sertifikasi makanan halal, penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas batas negara. q. ASEAN-MERCOSUR, Kerjasama ASEAN dan Mercado Común del SurCommon Market of the South MERCOSUR dimulai ketika para Menteri Luar Negeri ASEAN dan MERCOSUR mengadakan informal Breakfast Meeting di sela-sela the 3 �� Foreign Ministers’ Meeting of the Forum for East Asia-Latin America Cooperation FEALAC pada tanggal 22 Agustus 2007 di Brasilia, Brazil. Pada Pertemuan tersebut para Menteri Luar Negeri ASEAN dan MERCOSUR sepakat untuk menggali berbagai upaya memperkuat ikatan ASEAN-MERCOSUR. r. ASEAN-ECO , Hubungan ASEAN-ECO dimulai tahun 1992, pada saat ECO mengajukan usulan untuk membangun hubungan formal antara kedua organisasi tersebut. Selanjutnya pada tahun 1993 disepakati adanya kontak antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat ECO. ECO Economic Cooperation Organisation merupakan organisasi yang awalnya didirikan oleh Iran, Pakistan dan Turki pada tahun 1985. Selanjutnya pada tanggal 28 November 1992, keanggotaan ECO bertambah dengan bergabungnya Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgyz, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan. Sekretariat ECO berada di Iran. Tujuan didirikannya ECO adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, teknis dan kebudayaan di antara anggotanya. Proyek-proyek ECO meliputi kerja sama di bidang energi, perdagangan, transportasi, pertanian dan pengendalian narkoba. s. ASEAN-SAARC, Pertemuan pertama para Menteri Luar Negeri ASEAN dan menteri- menteri Perhimpunan Asia Selatan untuk Kerja sama Kawasan South Asia Association for Regional Cooperation SAARC diselenggarakan di New York, tanggal 25 September 1998. Pertemuan menyepakati hal-hal sebagai berikut: 1. Pertemuan ASEAN-SAARC akan diselenggarakan setiap tahunan di New York di sela-sela sidang Majelis Umum PBB. Pertemuan tersebut juga akan dihadiri oleh Sekretaris jenderal ASEAN dan Sekretaris jenderal SAARC; 2. ASEAN dan SAARC akan melakukan koordinasi posisi mereka dalam persidangan WTO melalui Perwakilan masing-masing di Jenewa. Untuk ASEAN, misi Negara-negara Anggota ASEAN untuk PBB di Jenewa, yang tergabung dalam Komite ASEAN Jenewa ASEAN Geneva CommitteeAGC, akan bertemu secara regular untuk membahas isu-isu PBB dan WTO yang menjadi perhatian bersama; 3. Para Duta Besar Negara-negara anggota SAARC di Jakarta akan didorong untuk membangun ataupun meningkatkan kontak mereka dengan Sekretariat ASEAN. Dari tujuh negara anggota SAARC, hanya Bhutan dan Maladewa yang belum memiliki Kedutaan mereka di Jakarta. Demikian pula, para Duta Besar ASEAN di Kathmandu akan didorong untuk meningkatkan kontak mereka dengan Sekretariat SAARC. Namun, Negara-negara Anggota ASEAN yang memiliki Perwakilannya di ibukota Nepal tersebut hanya Malaysia, Myanmar dan Thailand; 4. ASEAN akan berbagi pengalaman dengan SAARC dalam hal kerja sama ekonomi khususnya pembentukan FTA serta semua langkah fasilitasi perdagangan lainnya yang relevan; 5. Sekretaris jenderal dan Sekretariat dua organisasi tersebut akan terus bekerja sama untuk membangun kerja sama antara kedua pihak. 2.Kerjasama Internal Setelah penetapan Piagam ASEAN, kerja sama regional ASEAN semakin fokus pada tiga pilar masyarakat komunitas ASEAN. 36 36 Ibid.,., Sekretariat Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN edisi ke-17 .hal 29-30 a. Kerjasama Terkait dengan Pilar Komunitas Keamanan ASEAN Komunitas keamanan ASEAN ASEAN Security Community ditujukan untuk mempercepat kerjasama politik keamanan di ASEAN untuk mewujudkan perdamaian di kawasan, termasuk dengan masyarakat internasional. Komunitas keamanan tidak bermaksud untuk membentuk suatu pakta pertahanan atau aliansi militer. Dalam Rencana Aksi Komunitas Keamanan ASEAN, telah ditetapkan rencana kegiatan untuk mewujudkan komunitas keamanan ASEAN yang terdiri dari 6 komponen, yaitu : Political Development, Shaping and Sharing Norms, Conflict Prevention, Conflict Resolution, Post-Conflict Peace Building, dan Implementing Mechanism 37 1. Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters MLAT, ditandatangani semua negara anggota ASEAN di Kuala Lumpur, Januari 2008 sebagai landasan kerjasama ASEAN di bidang hukum pidana. . Pengimplementasikan Rencana Aksi Komunitas Keamanan ASEAN, dilakukan dengan cara membuatkesepakatan internal ASEAN yang dibentuk sebagai instrumen hukum pelaksanaan Komunitas Keamanan ASEAN adalah antara lain: 2. ASEAN Convention on Counter Terrorism ACCT, ditandatangani pada KTT ke-12 di Cebu, Filipina, Januari 2007. Konvensi ini menjadi dasar hukum kuat guna peningkatan kerjasama ASEAN di bidang pemberantasan terorisme. 3. ASEAN Defence Ministers Meeting ADMM, merupakan forum dialog promosi perdamaian dan stabilitas kawasan serta kerjasama dibidang pertahanan. 4. Hubungan kerjasama antar negara ASEAN dalam upaya penyelesaian sengketa laut cina selatan. 37 Ibid., 5. Zone of Peace, Freedom and Neutrality Declaration ZOPFAN, sebagai kerangka kerjasama dalam upaya menciptakan kawasan yang damai, netral dan bebas dari ikut campur pihak asing. 6. Treaty of Amity and Cooperation TAC atatu disebut sebagai traktat persahabatan dan kerjasama. Traktat ini merupakan instrument penting dalam upaya mewujudkan ZOPFAN dan menciptakan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. 7. South-East Asia Nuclear Weapon Free Zone SEANWFZ, ditandatangani diBangkok pada tanggal 15 Desember 1995 dan mulai berlaku sejak 27 Maret 1997 pasca diratifikasi oleh seluruh negara ASEAN. 8. Kerjasama di bidang pemberantasan kejahatan lintas negara, pertama kali diangkat pada pertemuan tingkat menteri dalam negeri ASEAN di Manila tahun 1997 yang mengeluarkan ASEAN Declaration on Transnational Crimes. 9. Kerjasama di bidang hukum yang dilaksanakan melalui mekanisme pertemuan para Pejabat Tinggi ASEAN di bidang hukum, yang dilaksanakan tiap tahun, dan pertemuan antar menteri hukum ASEAN yang dilaksanakan tiap 3 tiga tahun. b.Kerjasama terkait pilar komunitas ekonomi ASEAN Asean Economic Community AEC merupakan satu dari tiga pilar komunitas ASEAN 2015. AEC sangat diharapakan dapat menjadi dasar bagi perdagangan barang,jasa, investasi, teknologi, dan sumber daya manusia antarnegara ASEAN 38 38 Mari Pangestu, Southeast Asian Regional and International Economic Cooperation, dalam Weatherbee, International Relations in Southeast Asia , hal. 198 . AEC dibentuk sebagai reaksi ASEAN terhadap agresifitas Cina dan India yang sangat efektif menarik investasi asing langsung. 39 Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN memiliki 4 empat karakteristik utama, yakni untuk mewujudkan ASEAN sebagai 40 1 Pasar tunggal dan basis produksi, dengan 5 lima elemen utama yaitu: aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas tenaga kerjaterampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Di samping kelima elemen tersebut, pasar tunggal dan basis produksi juga mencakup 2 dua komponen penting lainnya, yaitu Sektor Integrasi Prioritas Sectors Integration Priority SIP dan kerjasama di bidang pangan, pertanian, dan kehutanan. : 2 Kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, dengan 6 enam elemen utama yaitu : kebijakan persaingan usaha, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual HKI, pembangunan infrastruktur, perpajakan, dan e- commerce. 3 Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, dengan 2 dua elemen utama yaitu: pengembangan usaha kecil dan menengah UKM, dan inisiatif integrasi ASEAN Inisiative for ASEAN IntegrationIAI. 4 Kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global, dengan 2 dua elemen utama yaitu: pendekatan terpadu terhadap ekonomi di luar kawasan, dan peningkatan partisipasi dalam jaringan pasokan global. Dalam hal kerjasama pada pilar komunitas ekonomi, ASEAN mengimplementasikannya dalam bentuk kerjasama, antara lain: 1 Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ASEAN Economic Ministers Meeting AEM, merupakan badan tertinggi dalam menentukan kebijakan 39 Denis Hew,”Southeast ASIAN Economies: Toward Recovery and Deeper Integration, Souteast Asian Affairs 2005, Singapore: ISEAS, 2005, hal .55. 40 Ibid , ASEAN Selayang Pandang cetakan ke 19 . hal. 54-55 kerja sama ekonomi ASEAN. AEM bertugas untuk mewujudkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi dan kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.AEM mengadakan pertemuan pertama pada bulan November1975 di Jakarta. Sidang AEM diadakan sekali dalam setahun. Lingkup pembahasan dalam AEM mencakup isu-isu seperti perindustrian, perdagangan barang, perdagangan jasa dan investasi. 2 Dewan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN ASEAN Free Trade Area AFTA Council.Pelaksanaan tugas AEM juga didukung oleh Dewan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN ASEAN Free Trade AreaAFTA Council , yang dibentuk pada 11 September 1992. Lembaga ini bertanggung jawab untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi, dan memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama Common Effective Preferential Tarrif CEPT menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN. AFTA Council juga bertugas untuk membantu mencari penyelesaianterhadap berbagai sengketa perdagangan yang terjadi di antara negara-negara ASEAN. 3 Standards, Technical Regulations and Conformity Assessment Procedures STRACAP, Dalam rangka memfasilitasi implementasi priority sectors, ASEAN telah mengimpelementasikan sejumlah ASEAN Sectoral Mutual Recognition Arrangement MRA.. 4 Pertemuan Para Menteri Keuangan ASEAN ASEAN Finance Ministers Meeting AFMM, Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN ASEAN Finance Ministers Meeting AFMM, yang dilaksanakan satu kali dalam setahun, merupakan lembaga yang mewadahi kerja sama di bidang keuangan. AFMM dilaksanakan untuk pertama kali pada 1997. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, AFMM dibantu oleh ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting AFDM dan ASEAN Directors General on Customs Meeting Customs DG. 5 Pertemuan Para Menteri ASEAN bidang Pertanian dan Kehutanan ASEAN Ministerial Meeting on Agriculture and Forestry AMAF 6 Pertemuan Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN Meeting of ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry AMAF yang dilaksanakan satu kali dalam setahun, merupakan lembaga yang mewadahi kerja sama di bidang pertanian dan kehutanan.Kerja sama pertanian ASEAN sebenarnya telah dimulai sejak 1968 walaupun AMAF sendiri baru dilembagakan pada 1979. Dalam mengembangkan tanggung jawabnya, AMAF didukung oleh Pertemuan Tingkat Pejabat Senior AMAF Senior Officials Meeting of the ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry atau SOM-AMAF dan Pertemuan Tingkat Pejabat Senior Kehutanan ASEAN Senior Officials on Forestry atau ASOF 7 Pertemuan Para Menteri Energi ASEAN ASEAN Ministers on Energy Meeting AMEM, Kerjasama ASEAN di bidang energi ditandai dengan dibentuknya ASEAN Economic Ministers Meeting on Energy Cooperation AEMMEC dan Senior Officials Meeting on Energy Cooperation SOMEC. Pertemuan yang pertama diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada 29-30 September 1980. 8 Pertemuan Para Menteri Mineral ASEAN ASEAN Ministerial Meeting on Minerals AMMIN, Pertemuan Menteri Mineral ASEAN ASEAN Ministerial Meeting on MineralsAMMin pertama kali diselenggarakan di Kuching, Malaysia, pada 4 Agustus 2005, merupakan lembaga yang mewadahi kerja sama di bidang mineral. 9 Pertemuan Para Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ASEAN ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology AMMST, Pertemuan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ASEAN ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology atau AMMST pertama kali diselenggarakan di Pattaya, Thailand, pada 27-28 Oktober 1980, merupakan lembaga yang mewadahi kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 10 Pertemuan Para Menteri Telekomunikasi dan Informasi ASEAN ASEAN Telecommunications and IT Ministers Meeting TELMINASEAN TELMIN pertama kali diselenggarakan di Kuala Lumpur pada 13 – 14 Juli 2001, dan diadakan secara rutin 1 satu kali dalam setahun. Pada tingkat Senior Official, perundingan kerja samatelekomunikasi dan teknologi informasi ASEAN dilaksanakan oleh ASEAN Telecommunications Senior Officials Meeting TELSOM 11 Pertemuan Para Menteri Transportasi ASEAN ASEAN Transport Ministers Meeting ATM, Pertemuan Menteri Perhubungan ASEAN ASEAN Transport Ministers Meeting ATM pertama kali diselenggarakan di Bali pada 17-19 Maret 1996 dan rutin diadakan setiap tahun, merupakan lembaga yang mewadahi kerja sama di bidang perhubungan. 12 Pertemuan Para Menteri Pariwisata ASEAN ASEAN Tourism Ministers Meeting M-ATM, Pertemuan Para Menteri Pariwisata ASEAN ASEAN Tourism Ministers Meeting M-ATM yang diadakan di sela-sela rangkaian ASEAN Tourism Forum ATF diselenggarakan satu tahun sekali, merupakan lembaga yang mewadahi kerja sama di bidang pariwisata. 13 Kerja sama Pembangunan Mekong Basin ASEAN ASEAN Mekong Basin Development CooperationAMBDC , Basic Framework of ASEAN-Mekong Basin Development Cooperation disepakati pada 17 Juni 1996, dengan tujuan antara lain untuk mendorong pembangunan daerah Mekong yang ekonomis dan berkelanjutan, mendorong proses dialog dan identifikasi proyek umum yang bisa menghasilkan kemitraan ekonomi dan saling menguntungkan, serta menguatkan interkoneksi dan hubungan ekonomi antara negara-negara anggota ASEAN dengan negara-negara di kawasan Mekong. c. Kerjasama ASEAN pada pilar Sosial-Budaya Pilar ketiga dalam Komunitas ASEAN adalah Pilar Komunitas Sosial Budaya ASEAN ASEAN Socio-Cultural CommunityASCC. Pilar ini kemudian dijabarkan dalam bentuk tindakan-tindakan yang tertuang dalam Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN Kerja sama di bidang sosial-budaya menjadi salah satu titik tolak utama untuk meningkatkan integrasi ASEAN melalui terciptanya “a caring and sharing community”, yaitu sebuah masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi. 41 1 Pertemuan Para Menteri ASEAN Yang Bertanggung Jawab di Bidang Informasi ASEAN Ministers Responsible for InformationAMRI Adapun bentuk dan jenis kerjasama regional ASEAN pada pilar ini, antara lain: 2 Pertemuan Para Menteri ASEAN Yang Bertanggung Jawab di Bidang Budaya dan Seni ASEAN Ministers Responsible for Culture and ArtsAMCA, AMCA dibentuk pada tahun 2003 dimana sidangnya diadakan sekali dalam 41 Ibid , ASEAN Selayang Pandang edisi ke-19. Hal 122 dua tahun. Di tingkat pejabat senior, ada pula Pertemuan Pejabat Senior Yang Bertanggungjawab di Bidang Kebudayaan dan Kesenian Senior Officials Meeting Responsible for Culture and Arts SOMCA. 3 Pertemuan Para Menteri di bidang Pendidikan ASEAN Education Ministers Meeting ASED, ASED dibentuk pada tahun 2006. Pertemuan ASED diadakan sekali setahun. Di tingkat pejabat senior, ada pula Pertemuan Pejabat Senior di Bidang Pendidikan Senior Officials Meeting on Education SOMED. 4 Pertemuan Para Menteri terkait Penanganan Bencana ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management AMMDM, merupakan pertemuan setingkat menteri dalam kerangka kerja sama penanganan bencana. AMMDM dibentuk pada tahun 2004. Sidang AMMDM diadakan sekali dalam dua tahun. Di tingkat pejabat senior, ada pula Pertemuan Pejabat Senior di Bidang Penanganan Bencana ASEAN committee on Disaster ManagementACDM. 5 Pertemuan Para Menteri Lingkungan ASEAN ASEAN Ministerial Meeting on the EnvironmentAMME , AMME dibentuk pada tahun 1981. Pertemuan formal AMME diadakan sekali dalam tiga tahun, sementara pertemuan informalnya diadakan setiap tahun. Di tingkat pejabat senior, ada pula Pertemuan Pejabat Senior di Bidang Lingkungan ASEAN Senior Officials on the EnvironmentASOEN . 6 Konferensi Para Pihak terhadap Perjanjian ASEAN tentang Pencemaran Asap Lintas Batas Conference of the Parties COP to the ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution , COP dibentuk pada tahun 2003. Pertemuan COP diadakan setiap tahun. Di tingkat pejabat senior, ada pula Komite di Bawah Konferensi Para Pihak terhadap Perjanjian ASEAN tentang Pencemaran Asap Lintas Batas Committee Under COP. Salah satu kerja sama bidang lingkungan yang menjadi prioritas ASEAN adalah memaksimalkan upaya bersama dalam penanganan pencemaran kabut asap haze lintas batas yang ditimbulkan oleh terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 7 Pertemuan Para Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ASEAN ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology AMMST, 8 Pertemuan Para Menteri Kesehatan ASEAN ASEAN Health Ministers Meeting AHMM, AHMM dibentuk pada tahun 1980. Sidang AHMM diadakan sekali dalam dua tahun. 9 Pertemuan Para Menteri Tenaga Kerja ASEAN ASEAN Labour Ministers Meeting ALMM, Pertemuan tingkat menteri tenaga kerja pertama kali dibentuk pada tahun 1975. Pada pertemuan pertama tersebut disepakPertemuan Para Menteri ASEAN yang menangani Pembangunan Pedesaan dan Pengentasan Kemiskinan ASEAN Ministers Meeting on Rural Development and Poverty Eradication AMRDPE 10 Pertemuan tingkat menteri-menteri yang menangani pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan dibentuk tahun 1997. Pertemuan ini hanya dilaksanakan sekali dalam dua tahun . 11 Pertemuan Para Menteri ASEAN yang Menangani Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and Development AMMSWD. 12 Pertemuan Para Menteri di bidang Kepemudaan ASEAN ASEAN Ministerial Meeting on Youth AMMY. 13 Konferensi ASEAN dalam Bidang Kepegawaian Negeri Sipil ASEAN Conference on Civil Service Matters ACCSM. 14 Komite ASEAN Mengenai Perempuan ASEAN Committee on WomenACW 15 Pertemuan Pejabat Senior ASEAN Mengenai Narkoba ASEAN Senior Officials on Drugs ASOD; 16 Yayasan ASEAN ASEAN Foundation, Yayasan ASEAN didirikan pada tahun 1997. Maksud pembentukan Yayasan ASEAN adalah untuk meningkatkan posisi kerja sama sosial budaya yang diharapkan dapat memberikan kemakmuran bagi ASEAN, melalui pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kesadaran sosial. 17 Konferensi Koordinasi Komunitas Sosial Budaya ASEAN Coordinating Conference on the ASEAN Socio-Cultural Community SOC-COM. 18 Komite Pejabat-pejabat Senior Terkait Komunitas Sosial Budaya ASEAN Senior Official Committee on ASEAN Socio-Cultural CommunitySOCA, Pertemuan pejabat tinggi yang bertanggung jawab terhadap isu-isu sosial budaya mulai dibentuk dan aktif pada bulan April 2009. Sesuai Piagam ASEAN, pertemuan ini dilaksanakan setidaknya dua kali setahun.

BAB III KESEPAKATAN ASEAN DENGAN SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL